BLANTERVIO103

Perkembangan Teori Model Atom Dan Inovasi Partikel Penyusun Atom

Perkembangan Teori Model Atom Dan Inovasi Partikel Penyusun Atom
10/03/2018
.com - Teori dan Model Atom. Ketika istilah atom pertama kali dikenalkan pada dunia di awal kurun ke-19, para ilmuwan masih terus berusaha menemukan konsep yang paling sesuai terkena atom. Konsep tersebut terus berkembang seiring ditemukannya fakta bahwa atom ialah unit yang masih terdiri dari partikel-partikel penyusunnya. Sampai hasilnya ditemukan elektron, inti atom, dan orbit elektron, setidaknya ada empat teori dan model atom yang sempat dianggap benar pada massanya. Keempat teori tersebut hasilnya gugur sehabis ditemukan konsep gres yang digunakan sampai ketika ini.

#1 Model Atom Dalton

Dari sekian banya model atom yang pernah dikemukakan pada masa itu, teori dan model atom Dalton ialah model atom pertama yang cukup ilmiah dan sanggup diterima. Teori Dalton gotong royong ialah penyermpurnaa dari teori sebelumnya yang pernah dikemukakan oleh Leucippos dan Democritus.

Model atom Dalton dikenal juga dengan model bola pejal Dalton. Menurut Dalton, atom ialah partikel terkecil suatu bahan yang berbentuk bola dan masing-masing unsur mempunyai bola atom yang khas. Teori ini sanggup menerangkan dengan baik konsep aturan keabadiam massa dan aturan perbandingan tetap.

Meski demikian, teori ini mempunyai beberapa kelemahan yang memicu ilmuwan lain untuk terus menggali dan menemukan konsep yang paling sesuai. Salah satu kelemahan model atom Dalton ialah tidak sanggup menerangkan dengan rinci perbedaan antara atom unsur yang satu dengan atom unsur lainnya.

#2 Model Atom Thomson

Model atom Thomson dimulai dengan inovasi partikel bermuatan negatif (elektron) pada tahun 1900. Penemuan Thomson tersebut sekaligus menggugurkan dan model atom Dalton yang sebelumnya sempat dianggap benar. Ditemukannya elektron menunjukan bahwa di dalam atom masih ada partikel lain yang lebih kecil. Itu artinya, atom bukanlah partikel terkecil.

Model atom Thomson dikenal dengan istilah model "Roti Kismis". Thomson menggambarkan atom menyerupai halnya sebuah roti kismis, dimana atom ialah bola yang bermuatan positif dengan elektron menyebar di seluruh bab atom menyerupai kismis pada roti.

Jadi, dalam hal ini Thomson menganalogikan atom sebagai roti dan elektron sebagai kismis. Meski model atom Thomson terlihat meyakinkan, namun teori ini juga mempunyai kelemahan yang membuat model atom ini diragukan. Salah satu kelemahannya ialah tidak sanggup menerangkan efekh penghamburan cahaya pada lempeng tipis emas.

#3 Model Atom Rutherford

Berangkat dari kelemahan teori atom Thomson, salah seorang anakdidik Thomson yang berjulukan Rutherford, melalui beberapa percobaannya berhasil menemukan inti atom. Pada tahun 1910, Ernest Rutherford melaukan serangkaian percobaan untuk mengetahui susunan atom dan menemukan bahwa atom memilik sebuah inti atom.

Dari percobaan tersebut, Rutherford menemukan inti atom yang mempunyai jari-jari jauh lebih kecil dibanding jari-jari atomnya. Penemuan ini tentu menggugurkan model atom yang pernah diajukan oleh sang guru, Thomson. Menurut model ini, inti atom bermuatan positif berada jauh di dalam atom dan elektron berputar mengelilinginya.

Meski sudah menemukan titik terperinci terkena susuanan atom, namun teori ini masih mempunyai kelemahan. Model atom Rutherford tidak sanggup menerangkan bagaimana imbas gaya tarik elektrostatik elektron yang bermuatan negatif dan inti atom yang bermuatan positif.

#4 Model Atom Bohr

Kelemahan model atom Rutherford yang terletak pada lintasan elektron disempurnakan oleh anakdidik Rutherford yang berjulukan Niels Bohr. Niels Bohr berhasil menerangkan mengapa elektron tidak tersedot dan jatuh ke inti atom.

Berdasarkan pengamatan dan analisis spektrum atom yang dilakukan, pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom yang kemudian dikenal sebagai model atom Bohr. Menurtu Bohr, elektron mengitari inti atom dengan tingkat-tingkat energi tertentu. Semakin bersahabat dengan inti semakin rendah tingkat energinya.

Bohr juga menerangkan bahwa perpindahan elektron sanggup terjadi dengan cara menyerap energi atau membebaskan energi. Jika berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi, maka elektron akan menyerap energi. Sebaliknya, bila berpindah ke tingat yang lebih rendah, elektron akan melepas energi.

#5 Model Atom Mekanika Kuantum

Teori dan model atom Bohr yang mengesankan diperkuat dengan spektrum cahaya atau gelombang elektromagnetik pada atom hidrogen. Akan tetapi, model ini ternyata tidak sanggup menerangkan atom berlektron banyak dan tidak sanggup menerangkan imbas Zeeman.

Pada tahun 1927, Erwin Schrodinger megemukakan teori teori atom yang kemudian dikenal dengan model atom mekanika kuantum atau mekanika gelombang. Model atom mekanika kuantum mempunyai kesamaan dengan model atom Bohr dalam hal tingkat energi kulit atom.

 Ketika istilah atom pertama kali dikenalkan pada dunia di awal kurun ke PERKEMBANGAN TEORI MODEL ATOM DAN PENEMUAN PARTIKEL PENYUSUN ATOM

Hanya saja, model atom mekanka kuantum menggambarkan sifat pergerakan elektron dan keduduka elektron secara lebih baik. Menurut model ini, posisi elektron tidaklah niscaya sehingga yang sanggup ditentuakn spesialuntuklah kebolehjadian saja. Elektron sanggup dipandang sebagai partikel dan gelombang. Lintasan elektron bukan berupa garis pasti, melainkan sebuah ruang.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404