BLANTERVIO103

Pengertian, Unsur-Unsur Drama Dan Jenis Drama

Pengertian, Unsur-Unsur Drama Dan Jenis Drama
10/10/2018
Drama yaitu bentuk karya sastra yang dilukiskan dengan memakai bahasa yang panjang dan bebas. Drama bertujuan untuk menggambarkan kehidupan dengan memberikan insiden atau insiden serta emosi melalui lakuan dalam dialog. Sebuah karya drama biasanya ialah potret suka sedih kehidupan manusia, beserta konflik yang mewarnainya. Sebagai karya yang dipentaskan, drama termasuk salah satu bentuk karya sastra yang paling terkenal hingga ketika ini. Hampir setiap hari kita melihat drama dalam bentuk sinetron atau film yang ditayangkan di televisi ataupun media internet. Salah satu keunggulan drama dibanding karya sastra lainnya mirip puisi dan prosa yaitu adanya lakon atau penokohan yang mempersembahkan kesan tersendiri dalam drama sehingga menjadi lebih menarikdanunik untuk ditonton. Dibandingkan puisi dan prosa, drama cenderung lebih praktis untuk dipahami. Penonton sanggup menikmati sebuah pertunjukkan drama dan memahami pesan yang disampaikan tanpa harus melaksanakan interpretasi atau penafsiran mendalam mirip halnya puisi. Pada peluang ini, Bahanbelajarsekolah.blogspot.com akan mengulas unsur-unsur drama dan hal-hal yang diharapkan dalam pementasan drama.

Unsur-unsur Drama

Secara garis besar, unsur-unsur drama sanggup dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Unsur intrinsik (dalam)
2. Unsur ekstrinsik (luar)

A. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik yaitu unsur-unsur dari dalam yang membangun sebuah drama. Unsur-unsur tersebut ialah komponen penyusun sebuah kraya drama dan menjadi syarat mutlak dalam pembuatan drama. Berikut beberapa unsur yang termasuk unsur intrinsik.

#1 Tema dan Judul
Tema dan judul ialah unsur yang selalu ada dalam setiap karya sastra termasuk drama. Tema yaitu inspirasi atau bahasan pokok yang dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan kisah drama. Sebuah drama dibangun dan dikembangkan menurut tema yang sudah ditentukan.

Judul ialah identitas dari sebuah karya drama yang menjadi tanda pengenal layaknya nama manusia. Dalam sebuah karya drama, judul memegang kiprah yang penting lantaran judul bertugas untuk memberikan isi kisah secara singkat sesuai dengan tema yang sudah dipilih. Judul drama harus dibentuk semenarikdanunik mungkin biar sanggup menarikdanunik minat penonton.

#2 Tokoh atau Perwatakan
Tokoh atau perwatakan yaitu tabiat yang diciptakan dalam suatu drama. Watak atau tokoh drama tersebut akan diperankan melalui sebuah pementasan atau akting.

Berdasarkan tabiat atau sifatnya, tokoh dalam drama sanggup dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Protagonis : tokoh dengan tabiat baik, mendukung kisah
2. Antagonis : tokoh dengan tabiat jahat, menentang kisah
3. Tritagonis : tokoh pemmenolong, mendampingi protagonis atau antagonis

#3 Dialog atau Percakapan
Dialog yaitu percakapan antar tokoh. Dialog ialah salah satu daya tarik dalam sebuah drama lantaran sepanjang pementasan atau pertunjukkan drama, obrolan antar tokoh ialah unsur yang paling ditonjolkan.

Beberapa kriteria penting yang harus ada dalam obrolan antaralain:
1. Dialog harus menunjang gerak laris tokohnya
2. Mengungkapkan insiden yang terjadi dalam kisah
3. Mengungkapkan fikiran-fikiran tokoh
4. Dialog di antas pentas harus lebih tajam daripada ujaran sehari-hari
5. Dialog harus simpaikan secara masuk akal dan alami

Baca juga : Pengeetian, Fungsi, Ragam dan Bentuk Sastra.

#4 Alur atau Plot
Alur yaitu rangkaian insiden dan konflik yang dijalin dengan seksama sedemikian rupa sehingga sanggup menggerakkan jalan kisah melalui awalan ke arah titikpuncak dan penyelesaian. Beberapa jenis alur yang dipakai dalam sebuah drama, antaralain:
1. Alur maju : mulai insiden paling awal hingga terkahir
2. Alur mundur : mulai insiden akhir, berbalik ke insiden paling awal
3. Alur gabungan : perpaduan antara alur maju dan alur mundur

#5 Latar atau Setting
Latar atau setting yaitu keterangan terkena tempat, ruang, dan waktu di dalam naskah drama. Secara garis besar, latar dalam drama dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Latar daerah : penggambaran lokasi atau daerah insiden dalam kisah drama.
2. Latar waktu : penggambaran waktu insiden dalam kisah drama.
3. Latar suasana : penggambaran suasana atau budaya yang melatarbelakangi kisah drama.

#6 Amanat atau Pesan
Sebuah karya sastra biasanya sarat akan pesan atau amanat. Dalam drama, pesan atau amanat yang ingin disampaikan disajikan melalui alur dan percakapan antar tokohnya. Sebuah drama yang baik haruslah mengandung pesan moral bagi penonton biar tidak spesialuntuk menjadi tontonan, tetapi juga tuntunan yang baik.

#7 Bahasa
Bahasa menjadi salah satu ciri khas dalam sebuah karya drama. Bahasa yang dipakai dalam drama mempunyai kekhasan yang diangkat menurut budaya masyrakat, kehidupan sehari-hari, pendidikan, kondisi sosial budaya, atau menurut hal-hal yang sedang hangat dan terkenal di kalangan masyarakat.

B. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang hadir dari luar namun masih mempengaruhi sebuah kisah yang disajikan dalam drama. Unsur-unsur ekstrinsik tidak terlibat secara pribadi dalam sebuah kisah tetapi unsur ini sangat mempengaruhi perkembangan sebuah drama.

Berikut beberapa faktor yang tergolong unsur ekstrinsik dalam sebuah drama:
1. Kondisi ekonomi dan politik
3. Kondisi sosial budaya
3. Kesehatan dan psikologis pemain dan kru
4. Faktor pendidikan
5. Kebijaka pemerintah

Baca juga : Pengertian Gaya Bahasa, Jenis-jenis Majas dan misalnya. 

Jenis-jenis Drama

Berdasarkan penyajian kisah atau lakonnya, drama dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
1. Tragedi : menampilkan kisah kesedihan
2. Komedi : menampilkan kisah lucu
3. Tragelawakan : perpaduan antara peristiwa dan lawakan
4. Tablo : mengutamakan gerak dan tidak ada obrolan
5. Farce : menampilkan kisah secara enteng ibarat lawakan
6. Sendratari : menampilkan kisah dalam bentuk tarian
7. Melodrama : menampilkan kisah diiringi musik dan melodi
8. Opera : menampilkan kisah dalam bentuk nyanyian dan diiringi musik

Proses Pementasan Drama

Menampilkan sebuah karya drama dalam bentuk pertunjukan tentu tidak segampang menonton sinetron. Drama sanggup dipentaskan setelah melewati beberapa tahap yang melibatkan banyak unsur. Berikut langkah-langkah dalam pementasan drama:
1. Penyusunan naskah drama
2. Pembedahan terhadap naskah drama
3. Reading : calon pemain membaca naskah untuk mengenali kiprah
4. Casting : pemilihan kiprah
5. Pendalaman terhadap kiprah yang akan dimainkan
6. Blocking : pengaturan teknis pentas oleh sutradara
7. Running : tes secara lengkap
8. Gladiresik : tes sebelum pementasan
9. Pementasan : tiruana sudah siap untuk ditampilkan

Di balik kesukesan pementasan drama, terdapat beberapa pelaku yang saling bekerja sama. Para pelaku dalam pementasan drama antaralain:
1. Penulis naskah : orang yang mempunyai inspirasi naskah dan menulisnya
2. Sutradara : mengatur peran, pemain, artistik, dan biaya produksi
3. Pemain : pemain film atau aktris yang memerankan tokoh dalam drama
4. Penata artistik : memberikan ide-ide kepada sutradara
5. Penata rias : bertanggung balasan terhadap tata rias pemain
6. Penata kostum : menyediakan kostum yang dibutuhkan dalam pementasan
7. Narator : menceritakan mengenasi isi kisah kepada penonton

Baca juga : Jenis-jenis Tanda Baca dan Fungsinya.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404