BLANTERVIO103

Larutan Elektrolit Dan Larutan Nonelektrolit Beserta Contohnya

Larutan Elektrolit Dan Larutan Nonelektrolit Beserta Contohnya
10/05/2018
.com - Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit. Klasifikasi atau pengelompokan larutan menjadi elektrolit dan nonelektrolit berkaitan dengan adanya kemampuan suatu zat atau materi untuk menghantarkan arus listrik. Pada umumnya, untuk menghantarkan arus listrik, maka materi penghantar yang lazim dipakai yaitu materi logam. Bahan-bahan yang sanggup menghantarkan arus listrik dengan baik ibarat halnya penghantar logam disebut konduktor. Lalu bagaimana dengan cairan? Apakah materi berupa cairan atau larutan sanggup menghantarakan listrik layaknya penghantar logam? Untuk menjawaban pertanyaan tersebut, diberikut edutafsi coba rangkum pengertian larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit beserta contohnya.

Sama ibarat materi logam, beberapa jenis larutan juga sanggup menghantarkan arus listrik. Untuk menguji kemampuan suatu larutan dalam menghantarkan listrik sanggup dipakai alat penguji elektrolit. Timbulnya pedoman listrik ditunjukkan oleh perubahan pada elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang diuji.

Dari pengujian elektrolit, ditemukan beberapa larutan yang sanggup menghantarakan arus listrik. Secara umum, bahan-bahan penghantar berupa logam dikenal dengan istilah konduktor untuk yang sanggup menghantar listrik dan isolator untuk yang tidak bisa menghantarkan listrik.

Pada materi berupa cairan atau larutan, dikenal pula istilah elektrolit dan nonelektrolit untuk menyatakan kemampuan larutan dalam menghantarkan listrik. Melalui uji standar daya hantar listrik, maka kita sanggup memilih larutan mana yang bersifat elektrolit dan mana yang bersifat nonelektrolit.

A. Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit yaitu larutan yang mempunyai kemampuan untuk menghantarkan listrik. melaluiataubersamaini kata lain, tiruana larutan yang sanggup menghantarkan arus listrik disebut sebagai larutan elektrolit. Larutan elektrolit mempersembahkan tanda-tanda berupa nyala lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Dari tanda-tanda yang ditimbulkan pada hasil pengujian daya hantar listrik, maka akan ditemukan dua kondisi yang tidak sama. Secara umum, larutan elektrolit akan menghasilkan gelembung gas pada ketika pengujian namun sebagian lagi sanggup menjadikan lampu menyala.

Perbedaan tanda-tanda tersebut kemudian menjadi pola untuk pengelompokkan larutan elektrolit menurut tanda-tanda yang ditimbulkan. Ditinjau dari ada tidaknya nyala lampu pada pengujian, maka elektrolit dibedakan menjadi elektrolit berpengaruh dan elektrolit lemah.

#1 Larutan Elektrolit Kuat
Larutan elektrolit berpengaruh yaitu larutan elektrolit yang pada pengujian daya hantar menghasilkan gelembung gas dalam larutan dan menjadikan lampu menyala. Larutan elektrolit berpengaruh mempunyai daya hantar relatif baik meski seriusnya relatif kecil.

Larutan elektrolit berpengaruh terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit berpengaruh dalam pelarut air yang menghasilkan ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion inilah yang menghantarkan elektron. Beberapa larutan elektrolit berpengaruh antaralain larutan HCl, air laut, larutan HBr, NaCl, dan sebagainya.

#2 Larutan Elektrolit Lemah
Larutan yang dalam pengujian daya hantar spesialuntuk menawarkan tanda-tanda timbulnya gelembung gas dalam larutan dan tidak mempersembahkan tanda-tanda lampu menyala disebut digolongkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Larutan ibarat ini mempunyai daya hantar yang jelek mekipun konstrasinya besar.

Larutan elektrolit lemah terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit lemah dalam pelarut air yang tidak terurai secara tepat sehingga spesialuntuk dihasilkan sedikit ion untuk menghantar elektron. Beberapa contoh larutan elektrolit lemah antaralain larutan cuka, larutan amonia, larutan H2S, dan sebagainya.

B. Larutan Nonelektrolit

Larutan nonelektrolit yaitu larutan yang tidak mempunyai kemampuan untuk menghantarkan arus listrik. melaluiataubersamaini kata lain, tiruana larutan yang tidak sanggup menghantarkan listrik digolongkan ke dalam larutan nonelektrolit. Jadi, larutan nonelektrolit termasuk materi isolator.

Pada pengujian daya hantar listrik, larutan nonelektrolit tidak menawarkan tanda-tanda daya hantar. Pada pengujian, larutan nonelektrolit tidak menawarkan timbulnya gelembung gas di dalam larutan atau pun menyalanya lampu. Larutan urea dan etanol termasuk contoh nonelektrolit.

Jika zat nonelektrolit dilarutkan dengan air, maka zat tersebut tidak terurai menjadi ion-ion melainkan tetap dalam bentuk molekul. Karena tidak ada ion yang terbentuk, maka larutan nonelektrolit tidak sanggup menghantarkan listrik alasannya yaitu tidak ada ion yang bebas bergerak.

Ilustrasi di bawah menawarkan bagaimana kondisi urea CO(NH2)2 ketika dilarutkan dalam air. Urea tidak terurai menjadi ion-ion melainkan tetap sebagai molekul sehingga tidak timbul ion-ion yang bergerak bebas menhantarkan listrik ibarat halnya larutan elektrolit.

 Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NONELEKTROLIT BESERTA CONTOHNYA

Akuades atau air murni seringkali digolongkan sebagai materi nonkonduktor lantaran daya hantarnya sangat kecil sehingga seringkali ditiadakan. Akan tetapi, sesungguhnya akuades sanggup menawarkan tanda-tanda konduktivitas kalau didiberi tegangan yang cukup besar.

Demikianlah pembahasan singkat terkena larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit beserta beberapa contohnya. Jika artikel yang anda baca bermanfaa, anda sanggup membagikannya melalui tombol share di bawah ini.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404