BLANTERVIO103

Proses Fertilisasi, Kehamilan Dan Perkembangan Embrio

Proses Fertilisasi, Kehamilan Dan Perkembangan Embrio
10/13/2018
.com - Fertilisasi, gestasi, dan partus ialah tiga istilah biologi yang erat kaitannya dengan sistem reproduksi wanita. Ketiganya ialah proses yang dilalui oleh insan dalam menghasilkan keturunan. Diawali dengan pembentukan sel-sel kelabu1n, proses selanjutnya ialah pembuahan atau fertilisasi. Sesudah terjadi pembuahan, maka zigot hasil pembuahan akan tumbuh menjadi janin selama masa kehamilan atau gestasi. Sesudah bayi dalam kandungan tepat dan siap untuk dilahirkan, maka perempuan akan memasuki masa partus atau kelahiran. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sistem reproduksi perempuan dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi yang berasal dari kelenjar hipotalamus, hipofisis, dan ovarium. Begitupula dengan proses kelahiran yang juga melibatkan tugas beberapa hormon. Pada peluang ini kita akan mengulas bagaimana proses fertilisasi, kehamilan, perkembangan embrio, dan proses kelahiran.

Fertilisasi atau Pembuahan

Fertilisasi ialah proses penggabungan sel sp3rma dengan ovum. Pembuahan pada insan berlangsung di dalam tubuh perempuan sehingga disebut dengan istilah fertilisasi internal.

Peristiwa fertilisasi terjadi ketika sp3rmatozoa yang masuk ke sistem reproduksi perempuan membuahi ovum di tuba fallopi atau oviduk. Saat terjadi ej4kulasi di dalam akses reproduksi wanita, sp3rma akan tetap hidup selama beberapa hari.

Sp3rmatozoa sanggup bergerak dengan menolongan buntutnya. Sp3rmatozoa bergerak dengan kecepatan mencapai 12 m per jam di sepanjang tuba fallopi. Pergerakan tersebut dimenolong oleh pergerakan dinding rahin dan dinding tuba fallopi.

Selain itu, verbal rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer sehingga sp3rmatozoa sanggup berenang dengan lancar dalam rahim menuju akses telur untuk menemukan ovum dan membuahinya.

ketika sp3rma memasuki rahim, kontraksi pada dinding uterin akan memmenolong sp3rma mendekati ovum. Sesudah sp3rma bertemu dengan ovum maka biasanya sp3rma kehilangan buntutnya ketika masuk untuk membuahi ovum.

Untuk membuahi sel telur, diharapkan sp3rmatozoa dalam jumlah lebih dari 20 juta dan dari jumlah tersebut spesialuntuk ada satu sp3rmatozoa yang berhasil membuahi ovum sedangkan yang lainnya akan mati terserap oleh tubuh.

Sebelum terjadi fertilisasi, sp3rma akan mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melubangi protein penyelubung sel telur. Sesudah dinging sel telur berlubang, bab kepala dan bab tengah sel sp3rma akan masuk ke dalam sel telur sedangkan bab buntutnya akan putus dan tertinggal.

Sekitar 24 hingga 30 jam setelah pembuahan, zigot yang terbentuk akan menuntaskan pertolongan sel pertamanya. Zigot melaksanakan pembelahan secara mitosis, satu sel menjadi dua sel, dua menjadi empat, empat menjadi delapan, delapan menjadi enam belas dan begitu seterusnya.

Pembelahan tersebut berlangsung di sepanjang akses tuba fallopi, sambil berjalan menuju uterus. Pergerakan zigot menuju uterus dimenolong oleh rambut getar yang berada di sepanjang tuba fallopi.

Perkembangan Embrio dalam Rahim

Selama perjalanannya menuju rahim, zigot akan terus membelah sehingga diharapkan nutrisi untuk menjamin kehidupannya. Kebutuhan nutrisi tersebut dipenuhi oleh kuning telur yang akan menyediakan masakan hingga zigot tertanam di rahim.

Pembelahan zigot terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Morula
2. Blastula
3. Gastrula

Mulanya Zigot akan membelah hingga menjadi 32 sel yang disebut morula. Selanjutnya, di dalam morula terbentuk rongga yang disebut balstosoel dan berubah menjadi balstula.

Blastula akan bergerak ke bab rahim dan di dalam rahim zigot yang aktif membelah akan mengeluarkan enzim untuk melebur sel-sel pada lapisan lendir dinding rahim. Selanjutnya terjadi implantasi yaitu tertanamnya blastula pada dinding rahim.

Pada masa implantasi, korpus luteum akan menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi merangsang pertumbuhan rahim. Selanjutnya, estrogen dan progesteron mengatur supaya menstruasi tidak terjadi.

 dan partus ialah tiga istilah biologi yang erat kaitannya dengan sistem reproduksi wa Proses Fertilisasi, Kehamilan dan Perkembangan Embrio

Blastula yang sudah melekat terus melaksanakan pembelahan hingga dihasilkan gastrula. Pada tahap gastrula, bintik benih mengalami pertumbuhan sel yang tidak sama-beda dan membagi diri menjadi beberapa lapisan sel yang tidak sama sifat.

Lapisan-lapisan tersebut terdiri dari:
1. Lapisan luar (ektoderma)
2. Lapisan tengah (mesoderma)
3. Lapisan dalam (endoderma)

Gastrula akan berubah menjadi embrio dan akibatnya embrio akan berubah menjadi janin di dalam rahim. Saat embrio tumbuh, endoderma berubah menjadi batas epitelium gastrointestinum, alat pernapasan, dan sejumlah organ. Mesoderma membentuk peritonium, otot, tulang, dan jaenteng ikat. Sedangkan ektoderma membentuk kulit dan sistem saraf.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Fertilisasi & Perkembangan Embrio.

Pembentukan Membran Embrio

Selama periode embrionik, akan dibuat membran embrio yang ditujukan untuk menunjang kehidupan dan perkembangan embrio. Membran-membran ini berada di luar embrio.

Membran embrio dibagi menjadi empat macam, yaitu:
1. Kantung kuning telur
2. Amnion
3. Korion
4. Alantois

Kantung kuning telur ialah pelebaran endodermis yang meliputi persediaan makanan. Kantung kuning telur berfungsi untuk menyediakan kawasan mula-mula bagi pembentukan darah dan mengandung sel-sel yang akan berembang menjadi sp3rmatogonium atau oogonium setelah bayi dewasa.

Amnion ialah kantung yang meliputi cairan kawasan embrio mengapung. Amnion ialah membran pelindung yang tebal berfungsi untuk menyelubungi embrio. cairan amnion berfungsi melindungi embrio dari tabrakan atau benturan dan mengatur suhu tubuh embrio.

Korion ialah derivat dari ektoderma dan mesoderma tropoblas berupa dinding berjonjot. Korion menjadi bab utama plasenta. Membran ini menyelubungi amnion dan kantung kuning telur.

Alantois ialah membran vaskular kecil yang berfungsi sebagai organ respirasi, akses makanan, dan pemmembuangan sisa metabolisme. Pada insan alantois ialah kantung kecil dan masuk ke dalam jaenteng tangkai tubuh yaitu bab yang akan berubah menjadi tali pusat. Alantois menghubungkan sirkulasi darah embrio dengan plasenta.

Plasenta ialah organ yang tumbuh dalam dinding rahim yang berasal dari korion dan endometrium. Berikut beberapa fungsi dari plasenta:
1. Difusi oksigen dan nutrisi dari darah ibu ke janin
2. Difusi karbondioksida dan sisa metabolisme janin ke darah ibu
3. Mencegah mikroorganisme masuk ke tubuh janin
4. Menyuplai masakan ke tubuh janin
5. Menghasilkan hormon untuk memelihara kehamilan.

Kehamilan dan Persalinan

Begitu terjadi pembuahan dan zigot dihasilkan, maka zigot akan tumbuh menjadi embrio di dalam rahim semenjak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. Masa kehamilan insan berkisar 266 hari atau 9 bulan.

Wanita yang sedang hami mustahil mengalami menstruasi alasannya hormon yang biasa dipakai untuk mematangkan sel telur berubah fungsi yaitu sebagai penyedia masakan bagi bayi.

Kehidupan di dalam rahim mempunyai tiga periode, yaitu:
1. Periode Preembrionik (dua setengah ahad pertama)
2. Periode Embrionik (Sampai selesai ahad ke-8)
3. Periode Fetus (mingguk ke-8 hingga kelhairan)

Pada periode preembrionik, zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel dan terbentuk segumpal sel yang membenamkan diri pada dinding rahim. Selanjutnya, pada periode embrionik, dihasilkan embrio dan pada tahap ini organ derta sistem tubuh mulai terbentuk.

Pada periode fetus, embrio sudah berubah menjadi fetus. Ciri khusus tahapan ini ialah terlihatnya fetus mirip insan dengan wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya.

Sesudah masa kehamilan selesai dan bayi siap untuk dilahirkan maka akan dilakukan persalinan. Persalinan ialah proses kelahiran bayi. Proses kelahiran melibatkan beberapa hormon, yaitu:
1. Estrogen
2. Prostaglandin
3. Relaksin
4. Oksitosin

Estrogen menghambat hormon progesteron dan memmenolong kontraksi dinding rahim. Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin dan berfungsi untuk menghambar progesteron. Bersama estrogen, hormon oksitosin memmenolong kontraksi dinding uterus.

Hormon relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan berfungsi untuk memmenolong peregangan otot pada simfisis pubis sehingga sanggup melonggarkan tulang panggul dan melunakkan serviks.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404