BLANTERVIO103

Pengertian, Ciri-Ciri Dan Jenis-Jenis Klausa

Pengertian, Ciri-Ciri Dan Jenis-Jenis Klausa
10/12/2018
Frase, klausa, dan kalimat ialah tiga istilah penting yang dipelajari dalam sintaksis bahasa Indoenesia. Sekilas, ketiga istilah tersebut memang mempunyai kesamaan yaitu sama-sama terdiri dari beberapa kata atau ialah adonan kata. Meskipun secara sederhana terlihat sama, namun tentu saja ketiga istilah tersebut yaitu tiga istilah yang tidak sama. Karena frase, klausa, dan kalimat ialah tiga istilah yang tidak sama, maka penting bagi kita untuk mengetahui perbedaan ketiga istilah tersebut. Perbedaan antara frase, klausa, dan kalimat sanggup dilihat menurut pengertian dan ciri-cirinya. Pada artikel sebelumnya sudah dibahas pengertian, ciri-ciri, dan jenis frase dalam bahasa Indonesia. Pada peluang ini, kita akan mengulas terkena pengertian, ciri-ciri, dan jenis-jenis klausa. Melalui pembahasan ini dibutuhkan anakdidik sanggup memahami ciri-ciri sebuah klausa dan bisa membedakan klausa dengan frase atau kalimat. Selain itu, pembahasan ini juga bertujuan biar anakdidik sanggup membedakan jenis-jenis klausa dan sanggup memilih inti klausa dalam sebuah kalimat majemuk.

Pengertian dan Ciri-ciri Klausa

Klausa yaitu kelompok kata yang sudah mempunyai subjek dan predikat, tetapi belum diberintonasi akhir. Klausa ialah satuan gramatikal yang mempunyai tataran di antara frasa dan kalimat. Artinya, sebuah klausa lebih lengkap daripada frase namun belum selengkap kalimat.

Klausa sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan predikat. Sebuah klausa berpotensi untuk menjadi sebuah kalimat kalau didiberi intonasi selesai atau tanda titik. Intonasi selesai (tanda baca berupa tanda titik) ialah salah satu pembeda antara kalusa dan kalimat. Kadangkala, klausa tidak terlihat tidak sama dengan kalimat lantaran mempunyai unsur yang sama spesialuntuk saja belum dilengkapi intonasi akhir.

Untuk membedakan klausa dengan frase sangatlah gampang. Frase ialah adonan kata yang unsur-unsurnya tidak berfungsi sebagai subjek dan predikat. Sedangkan klausa yaitu adonan kata yang ditandai dengan adanya subjek dan predikat. melaluiataubersamaini kata lain, perbedaan paling mencolok terletak pada ada tidaknya subjek dan predikat.

Perbedaan antara kalusa dan frase juga sanggup dilihat dari gagasan yang diwakili oleh adonan kata tersebut. Pada frase, adonan kata spesialuntuk memilii satu jabatan di dalam kalimat contohnya sebagai kata kerja, sebagai kata benda, kata sifat, atau kata keterangan. Sedangkan pada klausa, adonan kata mempunyai dua atau lebih jabatan dan biasanya sebagai subjek dan predikat.

Baca juga : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenis-jenis Frase.

Karena sudah mempunyai subjek dan predikat, klausa memberikan gagasan yang lebih luas dibandingkan frase. Sebuah klausa sanggup memberikan kesatuan gagasan layaknya sebuah kalimat spesialuntuk saja belum dilengkapi dengan intonasi final. Untuk lebih jelasnya perhatikan pola pada tabel di bawah ini.

Gabungan KataKeterangan
Sangat cantikFrase
Gadis itu cantikKlausa
Gadis itu sangat cantik.Kalimat
di kamarFrase
Adik menyanyiKlausa
Adik sedang menyanyi di kamar.Kalimat

Untuk membedakan klausa dengan frase dan kalimat, kita sanggup mengenali ciri-cirinya. Berikut beberapa ciri-ciri klausa:
1. Memiliki satu predikat
2. Tidak mempunyai intonasi selesai dan tanda baca
3. Dapat menjadi kalimat kalau didiberi intonasi final
4. Merupakan penggalan dari kalimat plural
5. Dapat diperluas dengan menambahkan atribut fungsi

Dalam konstruksinya yang terdiri dari Subjek (S) dan predikat (P), klausa juga sanggup disertai dengan objek (O), Pelengkap atau keterangan (Pel/K), ataupun tidak. Dalam hal ini, inti dari sebuah klausa yaitu S dan P. Dalam praktiknya, unsur S sering dihilangkan contohnya dalam kalimat plural dan dalam kalimat yang ialah jawabanan.

misal :
Klausa 1 : Tomi bersama dengan istrinya
Klausa 2 : Tomi hadir
Klausa 3 : Tomi membawa buah tangan
Kalimat : Bersama dengan istrinya, Tomi hadir membawa oleh-oleh.

Pada pola di atas, klausa 1 mempunyai pola S-P-Pel, klausa 2 mempunyai pola S-P, dan klausa 3 mempunyai pola S-P-O. Ketika ketiga klausa tersebut digabungkan untuk membentuk sebuah kalimat, maka unsur subjek (S) pada klausa 1 dan klausa 3 dihilangkan sehingga dihasilkan kalimat menyerupai di atas.

Baca juga : Teknik Menentukan Diksi dan Ungkapan Kata yang Tepat.

Jenis-jenis Klausa

Jenis-jenis klausa sanggup dibedakan dari beberapa sudut pandang antaralain menurut sifatnya, menurut kelengkapan unsur internalnya, menurut ada tidaknya unsur negasi pada predikat, menurut kategori primer predikatnya, dan menurut kemungkinannya untuk menjadi kalimat.

Dilihat menurut sifatnya, maka klausa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Klausa inti
2. Klausa Bawahan

Klausa inti yaitu klausa yang sanggup berdiri sendiri dan ialah klausa pokok atau induk kalimat. Di dalam sebuah kalimat majemuk, klausa inti berkedudukan sebagai induk kalimat dan sanggup berdiri sendiri tanpa anak kalimat.
KalimatKlausa inti
Akibat pulas terlalu malam, Andi terlambat bangun.Andi terlambat bangun
Ayah pergi ke kota, ketika adik sedang pulas.Ayah pergi ke kota
Lia menjadi juara pertama lantaran rajin belajar.Lia menjadi juara pertama
Ketika berada di desa, Pak Tono berkeluarga lagi.Pak Tono berkeluarga lagi
Dea rajin latihan biar menjadi pemenang.Dea rajin latihan

Klausa bawahan yaitu klausa yang tidak sanggup berdiri sendiri lantaran belum lengkap. Dalam kalimat majemuk, klausa bawahan berkedudukan sebagai anak kalimat yang berfungsi memperluas subjek, objek, keterangan, atau pelengkap.

Untuk memilih klausa bawahan atau anak kalimat, kita sanggup melihat beberapa karakternya. Klausa bawahan biasanya mempunyai kata hubung sebagai diberikut:
1. Kausal : sebab, lantaran
2. Tujuan : supaya, biar
3. Waktu : ketika, sejak, pada saat, setelah
4. Batas : selain, kecuali
5. Perluasan subjek atau objek : bahwa
6. Sebab tanggapan : sehingga
7. Perlawanan : meskipun, walaupun

KalimatKlausa bawahan
Akibat pulas terlalu malam, Andi terlambat bangun.Akibat pulas terlalu malam
Ayah pergi ke kota, ketika adik sedang pulas.Ketika adiks sedang pulas
Lia menjadi juara pertama lantaran rajin belajar.Karena rajin belajar
Ketika berada di desa, Pak Tono berkeluarga lagi.Ketika berada di desa
Dea rajin latihan biar menjadi pemenang.Agar menjadi pemenang

Baca juga : Pengertian Parafrasa, Ciri-ciri dan Teknik Membuatnya.

Berdasarkan kelengkapan unsur intinya, klausa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Klausa lengkap : mempunyai unsur inti (S dan P) yang lengkap
2. Klausa tak lengkap : spesialuntuk mempunyai unsur S atau P saja

Berdasarkan ada tidaknya unsur negasi, klausa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Klausa konkret : tidak terdapat unsur negasi
2. Klausa negatif : terdapat unsur negasi berupa bukan, tidak, belum, tidakboleh

Berdasarkan kategori primer predikatnya, klausa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Klausa lisan : predikat berupa frase verba (kata kerja)
2. Klausa nonverbal : predikat berupa frase nonverba

Berdasarkan kemungkinan untuk menjadi kalimat, klausa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Klausa bebas : sanggup berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal
2. Klausa terikat : bergabung dengan klausa lain membentuk kalimat plural

Jenis Klausamisal
Klausa lengkapAdi bersama kawannya
Klausa tak lengkapBersama kawannya
Klausa positifAdik menangis
Klausa negatifAdik tidak menangis
Klausa verbalDia memmenolong korban banjir
Klausa nonverbalAnak itu penari latar
Klausa bebasAdi rajin belajar
Klausa terikatAgar Adi juara

Baca juga : Jenis-jenis Kalimat Tanya Berdasarkan Tujuannya.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404