BLANTERVIO103

Ovulasi Dan Proses Terjadinya Siklus Menstruasi

Ovulasi Dan Proses Terjadinya Siklus Menstruasi
10/14/2018
.com - Berbeda dengan laki-laki, perempuan spesialuntuk mengeluarkan 1 sel telur selama kurun waktu tertentu. Kurun waktu tersebut ialah siklus reproduksi wanita. Siklus itu dikontrol oleh hormon dan bekerjasama dengan kejadian ovulasi atau pelepasan sel telur. Pada insan dan primata, siklus reproduksi juga dikenal dengan istilah siklus menstruasi. Pada binatang mamalia lainnya, siklus reproduksinya disebut siklus estrus. Perbedaan utama antara siklus estrus dan siklus menstruasi terletak pada ada atau tidaknya pendarahan. Pada siklus menstruasi, kalau tidak terjadi pembuahan maka endometrium akan dikeluarkan bersama darah. Sedangkan pada siklus estrus endometrium diserap kembali oleh uterus sehingga tidak terjadi pendarahan. Pada peluang ini kita akan mengulas proses ovulasi dan proses terjadinya menstruasi pada wanita.

Pengertian Ovulasi

Ovulasi yaitu proses pelepasan sel telur yang sudah matang dari ovarium. Proses ini berkaitan dengan siklus yang dikontrol oleh hormon. Hormon yang mensugesti proses ovulasi antaralain FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone).

Ovulasi umumnya terjadi pada sekitar 13-15 hari sebelum hari pertama haid. Pada ketika inilah seorang perempuan dikatakan mengalami masa rindang. Sesudah itu, siklus menstruasi akan dimulai. Satu siklus menstruasi akan dimulai pada hari pertama setelah hari terakhir masa haid sebelumnya dan akan berkahir pada hari pertama masa haid diberikutnya.

Pada ketika ovulasi, sel telur yang sudah masak akan dikeluarkan dari ovarium sehingga folikel menjadi kosong. Sel telur kemudian masuk ke dalam oviduk atau tuba fallopi melalui infundibulum yang berbentuk menyerupai jari-jari selanjutnya bergerak menuju uterus.

melaluiataubersamaini adanya imbas hormon LH, sel folikel yang sudah kosong akan membentuk korpus luteum atau tubuh kuning yang akan memicu terbentuknya hormon progesteron dan estrogen.

Selama proses ovulasi, kandungan estrogen tinggi sehingga lendir pada serviks atau leher rahim menjadi tipis. Kondisi ini mempermuda sp3rma untuk bergerak dari v4gina menuju uterus.

Sesudah ovulasi, kandungan hormon progesteron akan meningkat dan lendir pada serviks akan kembali menebal dan menjadi lengket sehingga mempersusah terusan sp3rma menuju uterus.

Baca juga : Pengaruh Hormon pada Sistem Reproduksi.

Proses Terjadinya Menstruasi

Siklus menstruasi perempuan umumnya mempunyai periode 28 hari hingga 1 bulan sehingga sering disebut dengan istilah "mens" yang artinya bulan. Silus menstruasi dimulai pada masa pubertas dan akan berakhir pada masa menopause.

Setiap bulan, perempuan normal yang sudah memasuki massa berilmu balig atau cukup umur secara biologis akan mengalami menstruasi. Siklus menstruasi perempuan dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi yang dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.

Menstruasi terjadi sebab sel telur yang dilepaskan oleh folikel tidak dibuahi oleh sp3rma. melaluiataubersamaini kata lain, tidak terjadi pembuahan. Folikel yang kosong membentuk korpus luteum dan memicu sekresi hormon progesteron.

Hormon progesteron akan menimbulkan dinding rahim mengalami penebalan. Selanjutnya, progesteron akan berkurang dan endometrium atau dinding rahim mengalami degenarasi dan luruh bersama darah.

Peristiwa meluruhnya endometrium yang dikeluarkan bersama darah inilah yang disebut menstruasi. melaluiataubersamaini kata lain, menstruasi yaitu proses luruhnya sel telur yang tidak dibuahi yang sudah menjadi mati bersama dengan selaput lendir dinding rahim yang kaya pembuluh darah.

Massa menstruasi umumnya berlangsung selama 4 hingga 7 hari. Sesudah masa menstruasi selesai, maka siklus reproduksi yang gres akan dimulai yaitu diawali dengan pulihnya endometrium dan dihasilkannya FSH yang mensugesti proses pembentukan sel telur.

Siklus menstruasi

Siklus menstruasi pada perempuan terdiri dari tiga fase, yaitu:
1. Fase Poliferasi
2. Fase Sekresi
3. Fase Menstruasi

Fase Poliferasi
Fase poliferasi ialah fase dimana estrogen memegang kendali. Karena dikendalikan oleh hormon estrogen, maka fase poliferasi juga disebut fase estrogen. Fase ini dimulai pada hari ke-5 hingga hari ke-14 dari siklus.

Fase ini diawali dengan menurunnya kadar progesteron yang memicu FSH untuk mensugesti folikel di ovarium untuk menghasilkan hormon estrogen. Selanjutnya, peningkatan estrogen menghambat fungsi hormon FSH dan memacu LH.

Estrogen berfungsi membangun endometrium sehingga endometrium rahim mengalami penebalan sekitar 5-7 cm. Selain itu, estrogen juga mensugesti kelenjar serviks untuk menghasilkan cairan encer.

Pada tahap simpulan dari fase ini yaitu sekitar hari ke-14 dari siklus, folikel graaf akan pecah sehingga ovum akan terlepas dan terlempar ke luar. Peristiwa ini disebut ovulasi. 

Fase Sekresi
Fase sekresi berlangsung setelah poliferasi hingga hari ke-28 dari siklus menstruasi. Pada fase ini hormon progesteron memegang kendali sehingga disebut juga fase progesteron.

Pada fase sekresi, endometrium akan terus menebal dan arterinya membesar serta menghasilkan cairan yang kaya glikogen. Selain itu kelenjar endometrium juga akan tumbuh.

Fase ini diawali dengan terbentuknya korpus rubrum dari folikel graff yang pecah pada ketika ovulasi. Korpus rubrum mengandung banyak darah. Karena imbas LH, korpus rubrum berkembang menjadi korpus luteum yang mensekresikan hormon progesteron.

Selanjutnya, hormon progesteron dan estrogen mensugesti perubahan endometrium. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan mengalami degenarasi sehingga progesteron dan estrogen menurun.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Siklus Menstruasi.

Fase Menstruasi
Menstruasi ialah fase terjadinya peluruhan endometrium dan pendarahan. Fase menstruasi umumnya berlangsung selama 4 - 7 hari. Peristiwa ini terjadi seiring dengan menurunnya kadar estrogen dan progesteron.

Jika tidak terjadi pembuahan (sel telur tidak dibuahi), maka korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Akibatnya, endometrium mengalami degenerasi. Endometrium kemudian akan dikeluarkan bersama darah haid.

Seiring dengan menurun dan hilangnya kadar progesteron dan estrogen, maka hormon FSH akan kembali diproduksi dan berfungsi aktif. melaluiataubersamaini demikian, siklus menstruasi yang gres dimulai kembali.

 Kurun waktu tersebut ialah siklus reproduksi perempuan Ovulasi dan Proses Terjadinya Siklus Menstruasi

Ketika seorang perempuan memasuki masa menopause (usia 45-50 tahun ke atas), maka ia tidak akan mengalami menstruasi. Hal ini terjadi sebab indung telur perempuan pada masa menopause tidak berfungsi sehingga progesteron juga berhenti.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404