BLANTERVIO103

Jenis-Jenis Pikiran Sehat Deduktif Dan Pikiran Sehat Induktif

Jenis-Jenis Pikiran Sehat Deduktif Dan Pikiran Sehat Induktif
10/13/2018
Penalaran yakni suatu proses berpikir untuk menghubungkan fakta atau gagasan-gagasan yang ada sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Penalaran ialah proses yang penting dalam acara menulis, membaca, dan menyimak. Penalaran sangat diharapkan untuk menarikdanunik suatu kesimpulan. Penalaran yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Sebaliknya, budi sehat yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah. Proses ini akan sangat mensugesti ketersampaian pesan atau gagasan yang ada di dalam wacana. Kemampuan seseorang dalam menyerap informasi atau pesan yang ada dalam ihwal sangat bergantung pada penalarannya. Jika ia mempunyai kemampuan menalar yang baik, maka akan sangat praktis baginya untuk merumuskan kesimpulan. Pada pembahasan sebelumnya sudah dipelajari dua metode merumuskan kesimpulan yaitu metode deduksi dan metode induksi. Pada peluang ini, kita akan mengulas lebih lanjut kedua metode tersebut sebagai jenis budi sehat dan beberapa alternatif dari masing-masing budi sehat tersebut.

Jenis-jenis Penalaran

Agar pesan yang ingin disampaikan sanggup diterima dengan baik oleh pembaca atau pendengar, maka seorang penulis atau pembicara harus menggunakan kalimat yang komunikatif. Salah satu syarat biar kalimat disebut komunikatif yakni kalimat itu harus sesuai dengan nalar.

Agar kalimat yang disampaikan sesuai dengan nalar, tentu penulis atau pembicara harus mempunyai budi sehat yang baik dalam membuatkan kalimat di setiap paragraf atau pembicaraannya. Terdapat dua jenis budi sehat yang umum digunakan, yaitu:
1. Penalaran deduksi
2. Penalaran induksi

Penalaran Deduksi

Penalaran deduksi yakni budi sehat yang dilakukan terhadap gagasan, data, atau fakta umum ke dalam tamat yang khusus. Berdasarkan caranya, budi sehat deduksi dibagi menjadi dua yaitu silogisme dan entimen.

#1 Silogisme
Silogisme yakni budi sehat deduksi yang dilakukan secara tidak langsung. Pada budi sehat silogisme diharapkan dua premis yaitu premis umum dan premis khusus. Premis yakni gagasan atau hal yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan. Berdasarkan kedua premis itulah dirumuskan kesimpulan.

misal Silogisme
Premis umum : Hewan yang spesialuntuk memakan tumbuh-tumbuhan disebut herbivora
Premis khusus : Kambing spesialuntuk memakan tumbuh-tumbuhan
Kesimpulan :Kambing disebut herbivora

Premis umum : Semua anakdidik sekolah menengah atas wajib menggunakan seragam putih abu-abu
Premis khusus : Rani yakni anakdidik sekolah menengah atas
Kesimpulan : Rani wajib menggunakan seragam putih abu-abu

Baca juga : Merumuskan Kesimpulan dengan Teknik Deduksi dan Induksi.

#2 Entimen
Entimen yakni budi sehat deduksi yang dilakukan secara langsung. Pada budi sehat entimen, kesimpulan dirumuskan spesialuntuk menurut satu premis. Karena itu, entimen ialah budi sehat silogisme yang diperpendek.

misal Entimen
1. Kambing disebut herbivora lantaran spesialuntuk memakan tumbuh-tumbuhan.
2. Rani wajib menggunakan seragam putih abu-abu lantaran ia anakdidik SMA

Penalaran Induksi

Penalaran induksi yakni budi sehat yang dilakukan terhadap gagasan-gagasan atau bencana khusus yang kemudian dihubungkan melalui ciri umum untuk merumuskan sebuah tamat yang mencakup beberapa aspek tiruana gagasan tersebut. Penalaran induksi sanggup dilakukan dengan generalisasi, analogi, dan kekerabatan kausalitas.

#1 Generalisasi
Generalisasi yakni budi sehat induksi yang dilakukan dengan cara menggunakan beberapa pernyataan yang mempunyai ciri tertentu untuk memperoleh kesimpulan yang bersifat umum. Penalaran ini umum dipakai dalam membuatkan paragraf induksi.

misal Generalisasi
Pernyataan 1 : Jika digerahkan, besi akan memuai
Pernyataan 2 : Jika digerahkan, emas akan memuai
Pernyataan 3 : Jika digerahkan, tembaga akan memuai
Kesimpulan : Jika digerahkan, tiruana logam akan memuai

Pernyataan 1 : Jika dibakar, botol plastik akan meleleh
Pernyataan 2 : Jika dibakar, tas plastik akan meleleh
Pernyataan 3 : Jika dibakar, cangkir plastik akan meleleh
Kesimpulan : Jika dibakar, benda yang terbuat dari palstik akan meleleh

#2 Analogi
Analogi yakni budi sehat induksi dengan cara membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai kesamaan. Selanjutnya dirumuskan kesimpulan menurut kesamaan tersebut.

misal Analogi
Pernyataan 1 : Rani rajin pergi ke perpustakaan untuk membaca buku.
Pernyataan 2 : Dian bahagia mengunjungi toko buku untuk membeli buku bacaan.
Kesimpulan : Sama ibarat Rani, Dian juga rajin membaca buku.

Baca juga : Langkah-langkah Menyusun Karangan yang Baik.

#3 Hubungan Kausal
Hubungan kausalitas yakni budi sehat yang diperoleh dari bencana yang mempunyai kekerabatan lantaran akibat. Penalaran kausal sanggup dilakukan dengan teladan pengembangan paragraf sebab-akibat atau teladan akibat-sebab.

misal Sebab-Akibat
Sebab : David malas berguru dan sering mangkir sekolah
Akibat : David tidak naik kelas
Kesimpulan : Karena malas berguru dan sering mangkir sekolah, David tidak naik kelas.

misal Akibat-Sebab
Akibat : Katty Perry membatalkan konsernya
Sebab : Isu teroris dan pencekalan
Kesimpulan : Katty Perry membatalkan konsernya lantaran gosip teroris dan pencekalan.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404