BLANTERVIO103

Ciri-Ciri Bahasa Baku Dan Pola Kalimat

Ciri-Ciri Bahasa Baku Dan Pola Kalimat
10/16/2018
Bahasa baku ialah ragam bahasa resmi yang biasa dipakai untuk memberikan isu dalam situasi formal atau resmi. Bahasa baku ialah ragam bahasa yang sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia yang berpedoman pada engkaus besar bahasa Indonesia (KBBI), anutan pembentukan istilah, dan ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa resmi biasanya dipakai secara verbal ataupun goresan pena dalam beberapa situasi formal menyerupai rapat dinas, pidato kenegaraan, komunikasi dengan guru atau atasan, komunikasi resmi, tentang teknis, dan sebagainya.

Bahasa yang tidak mengikuti anutan bahasa baku dan kaedah bahasa Indonesia disebut bahasa tidak baku. Bahasa tak baku ialah ragam bahasa yang biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari. Bahasa tidak baku disebut juga bahasa informal. Ragam bahasa tak baku cenderung lebih dekat dibanding dengan bahasa baku.

Ciri Bahasa Baku

Selain dipakai dalam situasi resmi, bahasa baku juga mempunyai beberapa ciri khusus. Berikut beberapa ciri khusus bahasa baku dalam bahasa Indonesia :
  1. Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah
    Dalam percakapan sehari-hari, biasanya kita akan cenderung memakai ragam bahasa yang bersesuaian dengan kebiasaan di tempat kita. Bahasa baku tidak dipengaruhi oleh bahasa tempat menyerupai penambahan akhiran pada suatu kata, istilah atau sebutan tertentu, ataupun perubahan awalan kata.
    BakuTidak baku
    SayaGue
    Saya menemukan tas itu di dekat sekolah.
    Gue menemukan tas itu di dekat sekolah.
    AyahBokap
    Ayah bekerja sebagai petani di desa.
    Bokap bekerja sebagai petani di desa.
    BertemuKetemu
    Saya bertemu ayah di rumah sakit.
    Gue ketemu ayah di rumah sakit.
    MerasaNgerasa
    Ibu merasa murung lantaran ayah sakit.
    Nyokap ngerasa murung lantaran bokap sakit.
    MenemukanNemuin
    Dea menemukan sebuah pensil di laci.
    Dea nemuin sebuah pensil di laci.

  2. Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing
    Ragam bahasa baku tidak dipengaruhi oleh bahasa asing. Jika terdapat imbas bahasa absurd menyerupai penambahan kata menolong, pertukaran posisi, perbedaan makna dan sebagainya, maka bahasa tersebut ialah bahasa tidak baku.
    BakuTidak baku
    Itu salahItu ialah salah
    Pak guru menyampaikan bahwa jawabanan itu salah.
    Pak guru menyampaikan bahwa jawabanan itu ialah salah.
    Kesempatan lainLain peluang
    Kita akan bertemu pada peluang lain.
    Kita akan bertemu pada lain peluang.
    TempatDi mana
    Saya pergi ke kantor tempat Ibu bekerja.
    Saya pergi ke kantor di mana ibu bekerja.
    HemoglobinHaemoglobin
    Zat itu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah.
    Zat itu meningkatkan haemoglobin dalam darah.

  3. Bukan bahasa percakapan
    Ragam bahasa yang dipakai dalam percakapan sehari-hari umumnya ialah bahasa yang tidak baku atau bahasa pamasukan. Bahasa yang baku bukan ialah bahasa percakapan dan terdengar lebih formal atau resmi.
    BakuTidak baku
    TetapiTapi
    Adik sudah minta maaf tetapi abang masih marah.
    Adik sudah minta maaf tapi abang masih marah.
    TidakGak
    Ayah tidak pergi ke kantor lantaran sakit.
    Ayah nggak pergi ke kantor lantaran sakit.
    BagaimanaGimana
    Bagaimana keadaan ayah sekarang?
    Gimana keadaan ayah sekarang?
    MemdiberiNgasih
    Nenek memdiberi obat herbal untuk ayah.
    Nenek ngasih obat herbal untuk ayah.
    BegituGitu
    Kata ibu dihentikan begitu!
    Kata ibu dihentikan gitu!

  4. Menggunakan imbuhan secara eksplisit
    Ragam bahasa baku memakai imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) secara gamblang sehingga terang makna dan artinya. Penggunaan imbuhan secara eksplisit menampilkan makna yang bergotong-royong sehingga kalimat tersebut praktis dimengerti.
    BakuTidak baku
    BernyanyiNyanyi
    Adik dan abang bernyanyi bersama.
    Adik dan abang nyanyi bersama.
    BermainMain
    Pemuda itu sangat cerdik bermain catur.
    Pemuda itu sangat cerdik main catur.

  5. Penggunaannya sesuai dengan konteks kalimat
    Pemakaian ragam bahasa baku sesuai dengan konteks kalimat sehingga dihasilkan kalimat yang lebih sesuai. Jika memakai bahasa tidak baku, maka kalimat akan terasa kurang tepat.
    BakuTidak baku
    DaripadaDari
    Rumah paman lebih besar daripada rumah nenek.
    Rumah paman lebih besar dari rumah nenek.
    Disebabkan olehDisebabkan karena
    Kecelakaan tersebut disebabkan oleh jalan yang licin.
    Kecelakaan tersebut disebabkan lantaran jalan yang licin.

  6. Tidak terkotori dan tidak rancu
    Poin ini ialah salah satu ciri bahasa baku yang cenderung susah dipahami lantaran kerancuan bersifat relatif dan sangat dipengaruhi oleh kebiasaan. Bahasa baku tidak mengandung makna ganda sehingga lebih efektif.
    BakuTidak baku
    Menghemat waktuMempersingkat waktu
    MengesampingkanMengenyampingkan
    MemerolehMemperoleh
    Berkali-kaliBerulang kali
    Mengatasi ketertinggalanMengejar ketinggalan

  7. Tidak mengandung arti pleonasme
    Pleonasme ialah majas yang memakai suatu kata atau keterangan yang bergotong-royong tidak diharapkan lagi lantaran arti kata tersebut sama dengan kata yang diterangkannya. melaluiataubersamaini kata lain, adanya penambahan kata keterangan pada pernyataan yang sudah terang maknanya.
    BakuTidak baku
    MajuMaju ke depan
    NaikNaik ke atas
    HadirinPara hadirin
    Zaman lampauZaman lampau kala
    Para juriPara juri-juri

  8. Tidak mengandung arti hiperkorek
    Hiperkorek ialah kesalahan berbahasa akhir koreksi yang hiperbola pada bentuk yang sudah benar sehingga menjadikan kesalahan. Hiperkorek bersifat menghendaki kerapian dan kesempurnaan yang sangat hiperbola sehingga karenanya justru menjadi kurang tepat.
    BakuTidak baku
    KristalKrystal
    InsafInsyaf
    SyukurSukur
    SahSyah
    KarismaKharisma

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404