Informasi Verbal dan Nonverbal
Secara garis besar, jikalau dilihat menurut penyajiannya, maka informasi sanggup dibedakan menjadi dua macam, yaitu:1. Informasi Verbal
2. informasi nonverbal
Informasi verbal yaitu informasi yang ditetapkan dengan kata-kata atau kalimat. Informasi verbal biasanya disajikan memakai beberapa kalimat yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk paragraf yang padu. Informasi verbal umumnya kita temukan dalam sebuah karangan atau perihal baik itu perihal verbal maupun perihal tulis.
Karena ditetapkan dengan kata-kata atau kalimat yang jelas, maka informasi verbal cenderung lebih mudah dipahami daripada informasi nonverbal. Informasi verbal yang disajikan dalam bentuk kalimat atau paragraf umumnya memaparkan secara gamblang pesan atau gagasan yang ingin disampaikan.
Informasi nonverbal yaitu informasi yang ditetapkan dalam bentuk visual berupa gambar, grafik, diagram, bagan, matriks, tabel, dan simbol tertentu. Informasi nonverbal biasanya mempunyai ciri-ciri atau keterangan tertentu dan memerlukan pengamatan khusus.
Karena didominasi oleh bentuk visual, informasi nonverbal relatif lebih susah dipahami. Hal itu terjadi alasannya yaitu sebagian besar informasi nonverbal disajikan secara singkat dan kurang gamblang sehingga membutuhkan kecerdikan budi lebih untuk menafsirkan pesannya.
Sebagai perbandingan, coba amati sebuah perihal yang menyajikan informasi verbal dalam bentuk paragraf dan informasi nonverbal berupa grafik. Seringkali, kita harus membaca gagasan dalam paragraf terlebih lampau biar sanggup membaca informasi di dalam grafik yang bersangkutan.
Baca juga : Memahami Makna Kata & Melatih Kemampuan Berbicara.
Meskipun sebagian besar informasi nonverbal cenderung lebih susah dipahami, tapi informasi noverbal juga mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan informasi verbal. Informasi nonverbal bisa memaparkan suatu gagasan dengan lebih singkat dibanding informasi verbal.
melaluiataubersamaini kata lain, dengan memakai bentuk visual, kita bisa menyajikan informasi secara lebih singkat dibandingkan dengan memakai kalimat. Kita bisa mengubah beberapa paragraf yang panjang menjadi sebuah grafik atau diagram yang sederhana tanpa mengurangi pesan atau gagasan yang ingin disampaikan.
Selain itu, informasi nonverbal dalam bentuk diagram yang dilengkapi dengan gambar akan terlihat lebih menarikdanunik. Jika diagram disajikan secara teratur dengan pengurutan yang tepat, maka informasi nonverbal tersebut akan cenderung lebih mudah dipahami alasannya yaitu lebih singkat, padat, dan jelas.
Bentuk Informasi Nonverbal
Dalam informasi nonverbal dikenal dua istilah yang umum yaitu informasi numerik dan informasi grafik. Informasi numerik yaitu informasi yang disajikan dalam bentuk angka sedangkan informasi grafik yaitu informasi yang disajikan dalam bentuk grafik atau tabel.Informasi nonverbal biasanya dipakai sebagai penjelas, penunjuk, peringkas, atau sebagai pendukung gagasan. Bentuk yang umum dipakai untuk menyajikan informasi nonverbal antara lain tabel, grafik, diagram, bagan, peta, denah, dan matriks.
#1 Tabel
Tabel yaitu daftar meliputi sejumlah informasi atau ikhtisar yang terdiri dari kolom, baris, kata, dan angka. Informasi dalam tabel disajikan secara bersistem atau berurut ke bawah dalam lajur atau deret tertentu sesuai dengan kategori kolom atau barisnya.
Berdasarkan penyajiaannya, tabel dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Tabel vertikal
2. tabel horizontal
Tabel horizontal yaitu tabel yang menyajikan bemasukan di kolom pertama (sebelah kiri) secara berurutan di tiap barisnya sedangkan data berupa angka disajikan secara horizontal tersusun dari kiri ke kanan.
Tabel vertikal yaitu tabel yang menyajikan bemasukan di baris pertama (bagian atas) secara berurutan di tiap kolomnya sedangkan data berupa angka disajikan secara vertikal tersusun dari atas ke bawah.
Baca juga : Jenis-jenis Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif.
#2 Grafik
Grafik yaitu citra yang menunjukkan hubungan antara dua bemasukan atau data yang melibatkan titik-titik dan garis. Grafik mengatakan citra pasang surut atau naik turunnya suatu keadaan menurut data masing-masing bemasukan. Biasanya, grafik dibentuk menurut data dalam tabel.
Secara garis besar, grafik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Grafik garis
2. Grafik batang
3. Grafik bulat
Grafik garis yaitu grafik yang menyajikan citra naik turunnya data dalam bentuk garis yang dihubungkan dari titik-titik data secara berurutan. Grafik garis umumnya dipakai untuk melihat perubahan atau perkembangan dari waktu ke waktu.
Grafik batang yaitu grafik yang menyajikan citra naik turunnya data dalam bentuk balok atau batang. Jenis grafik ini biasanya dipakai untuk melihat perbedaan tingkatan atau nilai dari beberapa aspek melalui perbedaan tinggi batang.
Grafik bulat yaitu grafik yang menyajikan citra naik turunnya data dalam bentuk lingkaran. Grafik bulat biasanya dipakai untuk melihat persentase masing-masing aspek dari nilai keseluruhan.
#3 Diagram
Diagram yaitu citra yang dipakai untuk menunjukkan atau menandakan sesuatu. Diagram biasanya memakai beberapa alat menolong menyerupai garis, tanda panah, gambar, penomoran, dan sebagainya.
Berikut beberapa jenis diagram yang umum digunakan:
1. Diagram alir : menandakan tahapan pelaksanaan
2. Diagram balok : ditetapkan dalam bentuk balok tiga dimensi
3. Diagram gambar : dilengkapi dengan gambar
4. Diagram garis : memakai garis atau kurva
5. Diagram bulat : membagi dan menghubungkan segmen dalam bentuk lingkaran
6. Diagram cabang : mengatakan hubungan gagasan secara bercabang
7. Diagram pohon : citra visual penyebaran secara hierarki
8. Diagram bias : menggambarkan tragedi dengan bidang atau kolom
9. Diagram peta : penggambaran menurut peta
10. Diagram silsilah : citra visual hubungan kekerabatan
#4 Bagan
Bagan yaitu citra secara analisis dan statistik terkena suatu proses yang terjadi. Bagan ialah rancangan, skema, atau alat peraga grafis yang dipakai untuk menyajikan data biar lebih mudah ditafsirkan.
#5 Peta
Peta yaitu gambar atau lukisan pada kertas atau media lainnya yang mengatakan letak geografis suatu wilayah, letak tanah, sungai, pepegununganan, dan sebagainya. Peta ialah representasi melalui gambar dari suatu kawasan yang menyatakan sifat, batas, sifat permukaan, dan sebagainya.
Baca juga : Teknik Merumuskan Kesimpulan Secara Deduktif dan Induktif.
#6 Denah
Denah yaitu gambar yang mengatakan letak kota, gedung, jalan, gambar rancangan bangunan, dan sebagainya. Denah biasanya dipakai untuk mengatakan letak atau keberadaan seluruh aspek yang terdapat di suatu wilayah biar lebih mudah ditemukan contohnya denah ruang ujian.
#7 Matriks
Matriks yaitu tabel yang disusun dalam lajur dan jajaran (terdiri dari baris dan kolom) sehingga butir-butir uraian yang diisikan sanggup dibaca dari atas ke bawah atau dari kiri ke kanan.
Mengubah Informasi Verbal ke Informasi Nonverbal
Untuk tujuan praktis, adakalanya kita harus mengubah informasi verbal menjadi informasi nonverbal. Untuk mengubah atau mengalihkan informasi verbal ke dalam bentuk visual, diberikut beberapa langkah yang sanggup kita lakukan:1. Mencermati isi dan konsep informasi
2. Memastikan efektivitas visualisasi
3. Menentukan bentuk visual yang paling sesuai
4. Memilih lambang, bentuk, atau warna yang tepat
5. Membuat visualisasi sesuai konsep
6. Melengkapi visualisasi dengan keterangan yang diharapkan
Mengubah Informasi Nonverbal ke Informasi Verbal
Dalam upaya pemahaman, adakalanya kita harus mengubah informasi nonverbal menjadi informasi verbal. Untuk mengubah atau mengalihkan informasi nonverbal ke dalam bentuk kalimat, diberikut beberapa langkah yang sanggup kita lakukan:1. Mencermati informasi nonverbal secara keseluruhan
2. Membaca judul dan subjudul
3. Mencermati penerapan simbol dan keterangannya
4. Mencermati kata, frasa, dan angka dalam informasi nonverbal
5. Menafsirkan hubungan makna antar bab dan keseluruhan
6. Merumuskan hubungan makna antar bab dalam bentuk verbal
7. Merumuskan kesimpulan dalam bentuk kalimat.
Baca juga : Langkah-langkah Menyusun Karangan yang Baik.
Emoticon