BLANTERVIO103

Jenis-Jenis Hormon Yang Menghipnotis Pertumbuhan Tanaman

Jenis-Jenis Hormon Yang Menghipnotis Pertumbuhan Tanaman
10/20/2018
.com - Hormon Pertumbuhan. Hormon ialah substansi kimia yang tersusun dari protein. Fungsi hormon secara umum ialah untuk memacu pertumbuhan. Keberadaan hormon pada flora mensugesti laju dan kualitas pertumbuhan suatu tanaman. Hormon yang ada pada flora biasa dikenal dengan sebutan fitohormon. Fitohormonlah yang berperan memmenolong flora untuk mengatur pertumbuhannya. Baik tidaknya kualitas pertumbuhan dipengaruhi oleh fitohormon sejalan dengan faktor internal lain yaitu gen. Meskipun faktor utama yang memilih pertumbuhan tumbuhan ialah vitamin dan mineral-mineral yang ada di lingkungan, namun tugas hormon juga tidak kalah penting alasannya ialah fitohormonlah yang berperan sebagai pemacu pertumbuhan.

Keberadaan hormon-hormon pertumbuhan menjadi penting alasannya ialah besar lengan berkuasa terhadap banyak aspek mulai dari pertumbuhan akar, batang, daun, sampai pematangan buah.

Gen, hormon, dan mineral di lingkungan saling bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan. Gen memilih contoh pertumbuhan, dilanjutkan oleh vitamin dan mineral yang mengatur acara pertumbuhan, lalu disempurnakan oleh fitohormon yang memacu pertumbuhan semoga lebih terbaik.

Macam-macam Fitohormon

Berikut beberapa jenis hormon flora beserta fungsinya :
  1. Hormon Auksin
    Hormon auksin diproduksi di ujung meristem apikal. Fitohormon ini ditemukan pertama kali oleh Went pada ujung apikal tumbuhan gandum. Auksin juga sanggup dijumpai pada tunas daun muda dan buah yang sedang tumbuh.

    Hormon auksin tersedia secara alami dalam bentuk IAA (Indole Acetic Acid) dan sanggup dibentuk secara sintesis. Salah satu produk auksin sintesis yang dikenal di pamasukan ialah asam indol asetat.

    Hormon auksin mempunyai beberapa fungsi penting atau imbas terhadap pertumbuhan, yaitu :
    • Merangsang pembelahan sel di kambium fasikuler
      Hormon auksin sanggup merangsang pembelahan sel di kawasan kambium sehingga mengakibatkan pertumbuhan sekunder.

    • Pemantidakboleh sel pada kawasan titik tumbuh batang
      Hormon auksin berperan dalam pemantidakboleh sel pada kawasan titik tumbuh batang tetapi umumnya menghambat pemantidakboleh sel-sel akar.

    • Diferensiasi jaenteng angkut
      Diferensiasi ialah proses pertumbuhan secara fisiologi dan morfologi yang terjadi dalam suatu sel, jaenteng, atau organ-organ yang dimulai dari bagian-bagian yang bersifat meristem menjadi bagian-bagian remaja dan yang dilanjutkan dengan spesialisasi bagian-bagian tersebut sehingga khas bentuk dan fungsinya

    • Mempertahankan dominasi apikal
      Hormon auksin yang dihasilkan di ujung meristem apikal ditransport ke bawah di kawasan ketiak untuk menghambat munculnya tunas lateral atau tunas ketiak.

    • Menimbulkan absisi daun
      Absisi atau peluruhan daun ialah insiden lepasnya daun dari batang. Konsentrasi auksin pada kawasan absisi mensugesti insiden tersebut.

    • Memungkinkan fototropisme
      Auksin akan bergeser ke tempat yang tidak terkena cahaya sehingga memacu pertumbuhan yang lebih cepat dibanding bab yang terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan membengkok dan terkesan tumbuh ke arah hadirnya cahaya (gerak fototropisme).

    • Menghasilkan buah tanpa biji
      Peristiwa pembentukan buah tanpa biji disebut partenokarpi. Hormon auksin sanggup dipakai untuk menghambat pembentukan jalan masuk polen dan menghambat pembuahan yang akan menghasilkan biji.

  2. Hormon Giberelin
    Dalam perkembangannya, fitohormon gidiberilin sanggup ditemukan pada berbeagai organ flora ibarat akar, batang, tunas, bintil akar, dan biji muda.  Nama Gidiberilin sesuai dengan tempat pertamakali hormon ini ditemukan yaitu pada jamur Gibberela fujikoroi.

    Berikut beberapa fungsi giberelin bagi pertumbuhan :
    • Mempengaruhi pemantidakboleh dan pembelahan sel
    • Memmenolong tumbuhan tumbuh normal
    • Meningkatkan produksi alfa amilase pada kecambah
    • Menghambat dormansi biji
    • Merangsang pertumbuhan aluran polen
    • Merangsang pembungaan
    • Memperbesar ukuran buah

    Gidiberilin terdiri dari beberapa jenis, yaitu Giberrelin A, Giberrelin A2, dan Giberrelin A3 yang masing-masing mempunyai struktur dan fungsi spesifik.

  3. Hormon Sitokinin
    Hormon sitokinin pertama kali ditemukan pada sel-sel batang tembakau oleh Skoog. Sitokinin mempunyai imbas terhadap pertumbuhan sebagai diberikut :
    • Merangsang pembelahan sel 
    • Meningkatkan pembentukan akar dan tunas
    • Memperkecil dominasi apikal oleh auksin
    • Memacu tunas samping atau tunas ketiak
    • Mengatur pembentukan bunga dan buah
    • Menunda aborsi daun
    • Menghambat proses penuaan

  4. Hormon Kalin
    Hormon kalin banyak ditemukan pada jaenteng meristem. Kalin ialah hormon kompleks yang secara umum berfungsi untuk memacu pertumbuhan organ tertentu. Berdasarkan fungsinya, hormon kalin dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
    • Rhizokalin : memacu pertumbuhan akar
    • Kaulokalin : memacu pertumbuhan batang
    • Filokalin : memacu pertumbuhan daun
    • Florigen (anthokalin) : memacu pertumbuhan bunga dan buah.

  5. Asam Absisat
    Banyak dijumpai pada batang, daun, dan biji. Asam absisat berfungsi untuk menghambat pertumbuhan yang ditujukan untuk beberapa hal sebagai diberikut :
    • Mengurangi kecepatan pembelahan sel di darah titik tumbuh untuk mengendalikan pertumbuhan
    • Memacu absisi daun pada ketika kemarau untuk mengurangi penguapan
    • Mendorong dormansi biji semoga tidak berkecambah
  6. Gas Etilen
    Gas etilen ialah fitohormon yang banyak terlibat pada pemasakan buah yang sudah tua. Gas etilen berfungsi untuk merusak klorope pada buah yang mulai memasak. Gas etilen berperan dalam pemasakan buah sehingga secara umum buah berubah dari hijau menjadi warna matang alasannya ialah klorofilnya sudah rusak.
     Hormon ialah substansi kimia yang tersusun dari protein JENIS-JENIS HORMON YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN TANAMAN

  7. Asam Traumalin
    Asam traumalin ialah hormon yang berfungsi untuk menutup luka pada tanaman. Hormon ini banyak ditemukan pada jaenteng kalus. Fitohormon ini dihasilkan oleh kambium pada batang dikotil. Karena fungsinya sebagai epilog luka, hormon ini sering pula disebut hormon luka atau kambium luka.
Baca juga : Pengertian, Ciri-ciri dan Tahap Perkembangan Tumbuhan.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404