A. Teori Ion Arrhenius
Sebelum mengulas perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, maka kita perlu mengetahui teori ion yang diajukan oleh Svante Arrhenius. Teori tersebut ialah teori yang paling memuaskan dalam menunjukan sifat daya hantar yang ada pada larutan elektrolit.Pada mulanya, sehabis diketahui bahwa ada larutan yang sanggup menghantar listrik dan ada yang tidak sanggup menghantar listrik, para peneliti kemudian menjadi penamasukan akan alasan mengapa larutan elektrolit sanggup menghantarkan listrik.
Pertanyaan tersebut kesudahannya sanggup dijelaskan dengan baik oleh teori ionisasi yang diajukan oleh Arrhenius. Menurut teori ionisasi, larutan elektrolit sanggup menghantarkan listrik alasannya mengandung ion-ion yang sanggup bergerak bebas.
Arrhenius menunjukan bahwa zat elektrolit yang dilarutkan ke dalam air akan terionisasi dan membentuk ion kasatmata dan ion negatif yang sanggup bergerak bebas. Ion-ion tersebutlah yang kemudian menghantarkan arus listrik melalui larutan.
Sementara itu, saat zat-zat nonelektrolit dilarutkan ke dalam air, zat tersebut tidak akan mengalami ionisasi sehingga masih dalam bentuk molekul dan tidak terbentuk ion. Karena tidak ada ion-ion yang bergerak bebas, maka larutan tersebut tidak sanggup menghantar listrik.
B. Perbandingan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Teori ionisasi yang diajukan Arrhenius tidak spesialuntuk berhasil menjawaban pertanyaan terkena penyebab munculnya kemampuan larutan elektrolit dalam menghantar listrik, tapi juga sanggup mempersembahkan beberapa poin lagi yang membedakan larutan elektrolit dengan nonelektrolit.Secara garis besar, perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit sanggup ditinjau dari lima aspek, yaitu menurut daya hantar listriknya, tanda-tanda dalam uji elektrolit, ionisasi dan derajat ionisasi, serta polarisasi.
#1 Daya Hantar Listrik
Sesuai dengan definisinya, maka terang perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit sanggup dilihat dari daya hantar listriknya. Kalau larutan elektrolit sanggup menghantar listrik melalui larutan sedangkan larutan nonelektrolit tidak sanggup mengahantarkan listrik.
Ditinjau dari daya hantarnya, larutan elektrolit pun masih sanggup dibedakan menjadi larutan elektrolit berpengaruh dan elektrolit lemah. Larutan elektrolit berpengaruh sanggup menghantar arus listrik dengan baik sedangkan larutan elektrolit lemah mempunyai daya hantar yang buruk.
#2 Gejala Hantaran
Pada uji daya hantar listrik untuk larutan, terdapat tanda-tanda hantaran listrik yang sanggup diamati. Gejala tersebut yakni munculnya gelembung gas pada larutan sebagai akhir dari ionisasi dan menyalanya lampu indikator sebagai tanda bahwa listrik dihantarkan.
Pada pengujian, larutan elektrolit menawarkan kedua tanda-tanda tersebut, yaitu adanya gelembung gas dan nyala lampu. Untuk elektrolit lemah, nayala lampu redup atau bahkan tidak menyala. Sementara pada larutan nonelektrolit, tidak ada tanda-tanda gelembung gas dan nyala lampu.
#3 Polarisasi
Dari ada tidaknya kutub atau polar, larutan elektrolit mempunyai dua kutub atau polar yaitu kutub kasatmata dan kutub negatif. Hal ini berkaitan dengan proses ionisasi yang berlangsung pada larutan elektrolit. Sedangkan pada larutan nonelektrolit tidak terbentuk kutub atau polar.
#4 Ionisasi
Ionisasi yakni proses terbentuknya ion-ion dalam larutan. Pada larutan elektrolit berlangsung ionisasi sehingga terbentuk ion-ion yang bebas bergerak sedangkan pada larutan nonelektrolit tidak terjadi ionisasi.
Pada larutan elektrolit juga sanggup dilihat perbedaan antara elektrolit lemah dan elektrolit berpengaruh dalam hal ionisasi. Elektrolit berpengaruh mengalami ionisasi tepat membentuk ion kasatmata dan ion negatif sedangkan elektrolit lemah spesialuntuk terurai sebagian.
Ilustrasi tersebut menawarkan garam dapur NaCl yang ialah zat elektrolit dilarutkan ke dalam air. Elektrolit NaCl mengalami ionisasi dan terurai menjadi ion Na+ dan ion Cl-.
#5 Derajat Ionisasi
Karena larutan elektrolit mengalami ionisasi, ada yang terurai tepat dan ada yang terturai sebagian, maka larutan elektrolit mempunyai derajat ionisasi. Derajat ionisasi untuk larutan elektrolit yakni 0 < α ≤ 1, sedangkan larutan elektrolit derajat ioniasinya yakni α = 0.
Demikianlah klarifikasi singkat terkena perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Jika artikel yang anda baca bermanfaa, silahkan bagi kepada mitra anda melalui tombol share yang tersedia.
Emoticon