misal 1 : Bunyi Hukum Pemantulan
Berdasarkan aturan Snellius terkena pemantulan cahaya, hubungan antara besar sudut hadir dan besar sudut pantul sanggup ditetapkan dengan ....
A. i = 2r
B. i = r
C. i = ½ r
D. i = ¼ r
E. i = r/s
Pembahasan :
Hukum pemantulan cahaya ialah suatu aturan yang dicetuskan oleh ilmuwan Snellius. Sesuai dengan namanya, aturan ini menunjukan bagaimana fenomena pemantulan cahaya terjadi dan menawarkan bagaimana hubungan antara sinar hadir, sinar pantul, dan garis normal dalam kejadian tersebut.
Pemantulan cahaya sanggup diartikan sebagai kejadian dipantulkannya berkas cahaya dikala terkena suatu bidang atau permukaan yang bersifat memantulkan. Bidang atau permukaan yang sanggup memantulkan berkas cahaya disebut sebagai bidang pantul. Berdasarkan sifat pemantulannya, pemantulan cahay dibedakan mejadi pemantulan teratur dan pemantulan baur.
Berikut poin dalam aturan pemantulan cahaya:
1). Sinar hadir, garis normal, dan sinar pantul berada pada satu bidang datar
2). Besar sudut hadir sama dengan sudut pantul
Sesuai dengan poin kedua pada aturan pemantulan cahaya, sanggup dilihat bahwa besar sudut pantul pada kejadian pemantulan akan sama dengan besar sudut hadirnya. Jika sudut hadir disimbolkan dengan (i) dan sudut pantul (r), maka berlaku persamaan i = r.
Jawaban : B
misal 2 : Istilah dalam Pemantulan Cahaya
Menurut aturan pemantulan cahaya, sinar hadir, garis normal, dan sinar pantul berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar. Yang dimaksud dengan garis normal yaitu ....
A. Garis lurus yang membagi bidang pantul menjadi dua bagian
B. Garis yang mengapit sinar hadir dan sinar pantul
C. Garis yang tegak lurus dengan bidang pantul
D. Garis khayal sejajar permukaan pantul
E. Garis lurus dengan kemienteng tertentu
Pembahasan :
Dalam kejadian pemantulan cahaya, terdapat beberapa istilah yang umum digunakan, yaitu sinar hadir, sinar pantul, garis normal, sudut hadir, dan sudut pantul. Sinar hadir yaitu garis yang menawarkan berkas cahaya yang hadir ke permukaan sedangkan sinar pantul yaitu garis yang menawarkan cahaya yang dipantulkan.
Garis normal yaitu sebuah garis menolong yang tegak lurus terhadap bidang atau permukaan pantul. Besar sudut yang dibuat oleh sinar hadir dan garis normal disebut sudut hadir (i) sedangkan besar sudut yang dibuat oleh sinar hadir dan garis normal disebut sudut pantul (r).
Jawaban : C
misal 3 : Besar Sudut Pantul
Suatu sinar terkena suatu permukaan dan dipantulkan. Jika berkas cahaya hadir dengan sudut 60o terhadap permukaan pantul, maka besar sudut pantulnya yaitu .....
A. r = 60o
B. r = 40o
C. r = 30o
D. r = 20o
E. r = 10o
Pembahasan :
Untuk menjawaban soal menyerupai ini, maka kita harus memahami defenisi dari sudat hadir dan sudut pantul. Sudut hadir yaitu sudut yang dibuat oleh sinar hadir dan garis normal sedangkan sudut pantul yaitu sudut yang dibuat oleh garis normal dan sinar pantul.
Karena garis normal yaitu garis yang tegak lurus dengan bidang pantul, maka besar sudut yang dibuat oleh garis normal dengan bidang pantul yaitu 90o. Dan lantaran sudut yang dibuat oleh sinar hadir terhadap bidang pantul yaitu 60o, maka besar sudut hadirnya yaitu :
⇒ i = 90o - sudut antara sinar hadir dan bidang pantul
⇒ i = 90o - 60o
⇒ i = 30o
Karena sudut hadir sudah diketahui, maka besar sudut pantul juga sanggup ditentukan. Sesuai dengan aturan pemantulan cahaya, besar sudut pantul sama dengan besar sudut hadir, maka:
⇒ r = i = 30o
Jawaban : C
misal 4 : Jenis-jenis Pemantulan
Jika berkas sinar sejajar yang terkena suatu permukaan atau bidang dipantulkan sebagai sinar yang menyebar ke segala arah, maka pemantulan tersebut disebut .....
A. Pemantulan teratur
B. Pemantulan difus
C. Pemantulan tidak teratur
D. Pemantulan divergen
E. Pemantulan konvergen
Pembahasan :
Berkas cahaya akan mengalami pemantulan dikala terkena suatu bidang atau permukaan pantul. Berdasarkan huruf bidang pantulnya, pemantulan secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pemantulan teratur dan pemantulan baur (pemantulan difus).
Pemantulan teratur terjadi dikala berkas cahaya sejajar terkena bidang atau permukaan yang halus dan rata contohnya cermin datar, permukaan alumunium, dan sebagainya. Pada pemantulan teratur, berkas cahaya akan dipantulkan sebagai berkas yang sejajar pula.
Pemantulan baur atau pemantulan difus yaitu pemantulan yang terjadi dikala berkas cahaya sejajar terkena bidang atau permukaan yang berangasan atau tidak rata contohnya kertas putih, partikel debu, dan sebagainya. Pada pemantulan baur, berkas cahaya dipantulkan sehinggga menyebar ke segala arah.
Jawaban : B
misal 5 : Besar Sudut Datang
Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar tersebut menawarkan suatu sinar yang dipantulkan oleh sebuah bidang pantul berbentuk datar. Jika sudut antara sinar hadir dan sinar pantul yaitu 70o, maka besar sudut hadirnya yaitu ....
A. 70o
B. 60o
C. 40o
D. 35o
E. 30o
Pembahasan :
Sama menyerupai soal nomor 3, untuk mengerjakan soal ini anakdidik harus memahami pengertian dari sudut hadir dan sudut pantul. Sudut hadir yaitu sudut yang dibuat oleh sinar hadir dengan garis normal. Garis normal yaitu garis tegak lurus bidang pantul. Pada aturan pemantulan cahaya disebutkan bahwa sudut hadir sama dengan sudut pantul (i = r).
Karena besar sudut hadir sama dengan besar sudut pantul, maka jumlah sudut hadir dan sudut pantul akan sama dengan besar sudut yang dibuat oleh sinar hadir dan sinar pantul. melaluiataubersamaini demikian berlaku hubungan berkikut:
⇒ 70o = i + r
Karena i = r, maka persamaannya sanggup disederhanakan menjadi :
⇒ 70o = i + i
⇒ 70o = 2i
⇒ i = 70o/2
⇒ i = 35o.
Jawaban : D
misal 6 : Pemantulan pada Cermin Datar
Salah satu benda yang sanggup memantulan cahaya secara teratur yaitu cermin datar. Jika sebuah benda diletakkan di depan sebuah cermin datar pada jarak s, maka sinar yang jatuh dengan sudut hadir θ akan dipantulkan dengan sudut ....
A. r = 2θ
B. r = θ
C. r = ½Î¸
D. r = ¼Î¸
E. r = θ/s
Pembahasan :
Karena ialah permukaan yang halus dan datar, maka pemantulan cahaya pada cermin datar ialah pemantulan teratur dan memenuhi aturan Snellius untuk pemantulan. Sinar yang jatuh tegak lurus cermin dipantulkan dalam arah yang berlawanan, sedangkan sinar yang hadir dengan sudut θ akan dipantulkan dengan sudut pantul sebesar θ alasannya sudut pantul sama dengan sudut hadir (r = i = θ).
Jawaban : B
misal 7 : Sifat Bayangan pada Cermin Datar
Jika sebuah benda yang tingginya 20 cm diletakkan di depan sebuah cermin datar pada jarak 10 cm, maka bayangan benda akan terbentuk di belakang cermin pada jarak ....
A. 20 cm
B. 15 cm
C. 10 cm
D. 8 cm
E. 5 cm
Pembahasan :
Cermin datar menghasilkan sifat bayangan yang sama untuk sebarang posisi benda. Berikut sifat bayangan yang dibuat oleh cermin datar:
1). Orientasi bayangan : tegak menyerupai benda
2). Ukuran bayangan : sama menyerupai benda
3). Jenis bayangan : bayangan maya
4). Bayangan menghadap berlawanan arah dengan benda
5). Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
Sesuai dengan poin kelima di atas, jikalau benda diletakkan di depan sebuah cermin datar pada jarak 10 cm, maka bayangannya akan terbentuk pada jarak 10 c lantaran jarak bayangan sama dengan jarak benda.
Jawaban : C
misal 8 : Jarak Benda dan Bayangan
Sebuah benda diletakkan di depan cermin datar pada jarak 2 meter. Jika benda tersebut kemudian dipindahkan mendekati cermin sejauh 0,5 meter, maka jarak antara benda dan bayangan kini yaitu ....
A. 3 meter
B. 2 meter
C 1,5 meter
D. 1 meter
E. 0,5 meter
Pembahasan :
Jarak mula-mula yaitu 2 meter, lantaran benda dipindahkan mendekati cermin sejuah 0,5 meter, maka jarak benda ke cermin kini menjadi:
⇒ s = 2 - 0,5 = 1,5 m
Jika jarak antara benda dan bayangan kita misalkan x, maka jarak antara benda dan bayangan kini adalah:
⇒ x = s + s'
⇒ x = s + s
⇒ x = 2 x 1,5
⇒ x = 3 m
Jawaban : A
Demikianlah pembahasan pola soal wacana aturan pemantulan cahaya atau aturan Snellius untuk pemantulan. Semoga bermanfaa memmenolong anakdidik dalam memahami konsep pemantulan cahaya. Jika pembahasan soal ini bermanfaa, menolong kami membagikannya kepada kawan-kawan anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.
Emoticon