BLANTERVIO103

Kecenderungan Keelektronegatifan Unsur Dalam Sistem Periodik

Kecenderungan Keelektronegatifan Unsur Dalam Sistem Periodik
10/09/2018
.com - Keelektronegatifan Unsur. Jika dilihat menurut kecenderungan suatu unsur untuk melepas atau menyerap elektron untuk membentuk ion, maka ada dua sifat periodik yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya. Kedua sifat tersebut ialah energi ionisasi dan afinitas elektron. Energi ionisasi menawarkan kecenderungan unsur dalam melepas elektron dan membentuk ion positif sedangkan afinitas elektron menawarkan kecenderungan unsur dalam menyerap elektron dan membentuk ion negatif. Selain kedua sifat tersebut, masih ada satu lagi sifat periodik unsur yang menyatakan kecenderungan unsur dalam menarikdanunik elektron, yang disebut keelektronegatifan.

Sekilas, ketiga istilah atau sifat tersebut memang terlihat sama, alasannya ialah ketiganya mengulas terkena kecenderungan unsur dalam melepas atau menangkap elektron. Akan tetapi, energi ionisasi dan afinitas elektron mengulas kecenderungan tersebut terkait pembentukan ion. Sedangkan keelektronegatifan lebih ditujukan pada suatu ikatan kimia.

Secara sederhana, keelektronegatifan sanggup diartikan sebagai suatu bilangan yang menggambarkan kecenderungan suatu unsur untuk menarikdanunik elektron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia. Jadi, keelektronegatifan tidak dikaitkan dengan pembentukan ion menyerupai halnya energi ionisasi dan afinitas elektron.

melaluiataubersamaini kata lain, keelektronegatifan menawarkan kecenderungan suatu unsur untuk bereaksi dengan unsur lain dan membentuk ikatan kimia. Harga keelektronegatifan bersifat relatif yaitu spesialuntuk berupa harga perbandingan suatu atom dengan atom lainnya.

 Jika dilihat menurut kecenderungan suatu unsur untuk melepas atau menyerap elektron u KECENDERUNGAN KEELEKTRONEGATIFAN UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK

Unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, umumnya cenderung mendapatkan elektron dan membentuk bilangan oksidasi (biloks) negatif. Sebaliknya, kalau unsur mempunyai harga keelektronegatifan kecil, maka unsur tersebut cenderung melepas elektron membentu bilangan oksidasi positif.

Lalu bagaimana kecenderungan sifat keelektronegatifan unsur dalam sistem periodik? Mesi terdapat beberapa penyimpangan di beberapa titik, namun kecenderungan sifat keelektronegatifan unsur sanggup disimpulkan sebagai diberikut:
1). Dari atas ke bawah dalam satu golongan, keelektronegatifan berkurang
2). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, keelektronegatifan bertambah.

Berikut harga keelektronegatifan dari beberapa unsur golongan utama:
1). Golongan IA : H(2,1), Li(1,0), Na(0,9), K(0,8), Rb(0,8)
2). Golongan IIA : Be(1,5), Mg(1,2), Ca(1,0), Sr(1,0), Ba(0,9)
3). Golongan IIIA : B(2,0), Al(1,5), Ga(1,6)
4). Golongan IVA : C(2,5), Si(1,8), Ge(1,8)
5). Golongan VA : N(3,0), P(2,1), As(2,0), Sb(1,9)
6). Golongan VIA : O(3,5), S(2,5), Se(2,4), Te(2,1), Po(1,9)
7). Golongan VIIA : F(4,0), Cl(3,0), Br(2,8), I(2,5), At(2,1).

Pada ilustrasi di atas ditunjukkan bagaimana kecenderungan sifat keelektronegatifan unsur-unsur golongan utama (IA - VIIA). Golongan VIIIA tidak dimasukkan dalam daftar alasannya ialah golongan gas mulia umumnya berupa gas yang sangat stabil sehingga tidak reaktif.

Unsur gas mulia (golongan VIIIA) terdapat di alam dalam wujud gas monoatomik yaitu atom-atomnya bangun sendiri. Golongan gas mulia mempunyai kulit terluar yang sudah terisi penuh sehingga membuat unsur-unsur tersebut tidak reaktif.

Kecenderungan keelektronegatifan unsur gotong royong bekerjasama dengan energi ionisasi dan afinitas elektron. Unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar cenderung mempunyai keelektronegatifan yang besar.

Sebaliknya, unsur yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang kecil cenderung mempunyai keelketronegatifan yang kecil pula. Kecenderungan ini pun berkaitan dengan sifat kereaktfian suatu unsur. Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungan unsur tersebut melapas atau menarikdanunik elektron.

Dalam sistem periodik unsur, unsur logam golongan utama yang paling reaktif ialah unsur-unsur golongan IA atau golongan logam alkali. Sedangkan unsur nonlogam yang paling reaktif ialah unsur-unsur yang berada pada golongan VIIA atau golongan halogen. 

Demikianlah pembahasan singkat terkena kecenderungan sifat keelektronegatifan unsur dalam sistem periodik. Jika materi berguru ini bermanfaa, menolong kami membagikannya kepada mitra anda melalui tombol share yang tersedia di bawah ini. Terimakasih.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404