Pengertian dan Manfaat Majas
Majas yaitu suatu gaya bahasa dalam bentuk kiasan atau perumpamaan yang dipakai untuk memperindah suatu kalimat semoga menyebabkan kesan atau nuansa imajinatif. Penyusunan majas memanfaatkan kekayaan bahasa atau kata untuk menyebabkan pengaruh atau kesan tertentu bagi pembaca atau pendengar.melaluiataubersamaini kata lain, majas dipakai untuk memperindah susunan kalimat yang disampaikan baik dalam bentuk goresan pena maupun secara verbal sehingga menyebabkan nuansa tertentu yang sanggup membangkitkan imajinasi pembaca atau pendengarnya.
Majas biasa dipakai dalam ragam sastra menyerupai puisi, prosa, pantun, hikayat, drama, atau karya sastra lainnya. Dalam situasi tertentu, majas juga dipakai untuk memperhalus suatu ucapan atau makna yang terkandung dalam kalimat semoga terkesan lebih sopan atau bahkan mengatakan ketegasan sehingga terasa sangat kasar.
Berikut beberapa manfaat majas untuk sastra:
1. Membuat karya sastra menjadi lebih menarikdanunik
2. Membuat karya sastra menjadi lebih hidup
3. Memdiberi kesan imajinatif bagi pembaca atau pendengar
4. Mempertegas maksud dengan kiasan yang tepat
5. Menjadi variasi dalam penulisan sebuah karya sastra
Pada dasarnya, majas disusun dengan memanfaatkan kekayaan bahasa dan terus berkembang seiring dengan perubahan atau pergeseran makna. Penggunaan majas yang baik dalam pembuatan karya sastra menyerupai puisi atau drama ialah salah satu syarat penting yang harus diperhatikan semoga karya yang dihasilkan menjadi lebih menarikdanunik.
Majas sebagai bab dari gaya bahasa ialah salah satu daya tarik yang harus ada pada sebuah karya sastra. Penulis atau penyair dituntut untuk memakai majas dan gaya bahasa yang menarikdanunik. Gaya bahasa yang baik dan menarikdanunik tentu akan membuat setiap pembaca merasa tertarik bahkan hingga membacanya berulang kali.
Baca juga : Kumpulan Soal tentang Sastra dan Gaya Bahasa.
Jenis-jenis Majas dan misalnya
Secara garis besar, majas sanggup dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu:1. Majas perbandingan
2. Majas perperihalan
3. Majas penegasan
4. Majas sindiran
#1 Majas Perbandingan
Majas perbandingan yaitu majas yang memakai kata-kata kiasan dalam bentuk perbandingan untuk meningkatkan kesan terhadap pendengar atau pembaca. Berikut beberapa pola majas perbandingan.
Majas perbandingan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Metonomia : menyatakan merek dagang
2. Metafora : membandingkan suatu benda dengan benda lain
3. Personifikasi : menganggap benda seakan-akan manusia
4. Eufimisme : mengganti suku kata dengan kata lain yang hampir sama artinya
5. Alegori : menunjukkan perbandingan utuh
6. Simbolik : memakai benda, binatang, atau binatang sebagai simbol
7. Sinekdok : sebut bab benda untuk mewakili keseluruhan
8. Simile : memakai kata depanatau kata hubung kiasan
Jenis majas | misal |
Metonimia | Ayah naik honda bersama adik |
Metafora/ kiasan | Raja siang keluar dari ufuk timur |
Personifikasi | Angin berbisik sebut namamu |
Eufimisme | Rani kurang pandai dalam belajar |
Alegori | Manusia senantiasa berjuang dalam mendayung bahtera hidup |
Simbolik | Pria itu yaitu lelaki buaya darat. |
Sinekdok | Sejak tadi pagi anak itu tidak kelihatan batang hidungnya |
Simile | Ibarat kumbang, kamu spesialuntuk hadir menghisap madu |
#2 Majas Perperihalan
Majas perperihalan yaitu majas yang memakai kata-kata kiasan yang mengatakan suatu perperihalan atau keadaan yang berlawanan dengan kondisi sebenarnya.
Majas perperihalan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Antitesis : memakai kata-kata berlawanan
2. Paradoks : perperihala pada arti kata yang berlawanan
3. Hiperbola : melebih-lebihkan sesuatu
4. Litotes : mengecilkan atau mengurangi sesuatu
Jenis majas | misal |
Antitesis | Sekolah ini tidak melihat kaya miskin atau tinggi rendah tetapi prestasi |
Paradoks | Pria itu mati kelaparan di tengah-tengah kekayaan yang melimpah |
Hiperbola | Hatiku gerah terbakar alasannya yaitu cemburu |
Litotes | Jika ada waktu bermainlah ke gubuk kami (padahal rumah bagus) |
Baca juga : Jenis-jenis Tanda Baca dan Fungsinya.
#3 Majas Penegasan
Majas penegasan yaitu jenis majas yang memakai kata-kata kiasan untuk menyatakan penegasan untuk memperjelas atau meningkatkan kesan terhadap pembaca atau pendengar.
Majas penegasan terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Repetisi : pengulangan berkali-kali
2. Kilmaks : berturut-turut, semakin usang semakin memuncak
3. Antititikpuncak : berturut-turut, semkain usang semakin menurun
4. Retoris : memakai kalimat tanya yang tidak butuh jawabanan
5. Tautologi : pengulangan dengan kata yang bersinonim
6. Paralelisme : pengulangan berpola dalam puisi
7. Pleonasme : memakai kata secara berlebihan
Jenis majas | misal |
Repitisi | Itu yang kucari, itu yang kutunggu, itu yang kuimpikan |
Klimaks | Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, tiruana mendukungnya. |
Antititikpuncak | Jangankan sejuta atau seribu, seratus pun saya tak punya |
Retoris | Bukankah kamu yang memintaku hadir ke sini? |
Tautologi | Bukan, bukan, bukan itu maksudku! |
Pararelisme | Cinta yaitu sebuah rasa Cinta yaitu ketulusan Cinta yaitu sebuah rasa yang tulus |
Pleonasme | Semua penonton diharap naik ke atas |
#4 Majas Sindiran
Majas sindiran yaitu majas yang memakai kata kiasan untuk menyatakan sesuatu yang sebaliknya atau sebuah sindiran
Majas sindirian terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Ironi : menyatakan hal sebaliknya dengan maksud menyindir
2. Sinisme : memakai kata-kata yang bermakna sebaliknya
3. Sarkasme : memakai kata yang tidak sopan
Jenis majas | misal |
Ironi | Bagus sekali suaramu sampai-sampai saya terbangun |
Sinisme | Harum sekali bajumu, ya? |
Sarkasme | Dasar idiot! engkau fikir saya mau melaksanakan itu? |
Baca juga : Pengertian Idiom dan misal Ungkapan dalam Kalimat.
Emoticon