A. Pengertian Deret Geometri
Secara sederhana, deret sanggup diartikan sebagai jumlah dari seluruh suku dalam suatu barisan (jumlah suku pertama, kedua, ketiga, sampai suku terakhir). melaluiataubersamaini demikian, deret geometri sanggup diartikan sebagai jumlah dari seluruh suku dalam barisan geometri. Jika deret aritmatika dikenal juga sebagai deret hitung, maka nama lain dari deret geometri yaitu deret ukur.Pada dasarnya barisan dan deret geometri ialah dua topik yang saling berhubungan. Konsep barisan dan deret geometri juga saling berkaitan. Perhitungan dan penentuan rumus deret geometri dikembangkan menurut konsep yang ada pada barisan geometri. Sebaliknya, beberapa perhitungan pada barisan geometri juga sanggup diturunkan dari konsep deret geometri.
Misalkan terdapat barisan geometri terdiri dari lima suku sebagai diberikut : 2, 8, 32, 128, 512. Jumlah dari barisan tersebut 2 + 8 + 32 + 128 + 512 disebut sebagai deret geometri. Karena ialah jumlah dari barisan geometri, maka konsep atau ciri-ciri yang berlaku pada barisan geometri juga berlaku pada deret geometri.
Ciri-ciri yang dimaksud antara lain :
1). Perbandingan dua suku berdekatan (r) selalu sama
2). Suku ke-n ialah hasil kali antara suku sebelumnya dengan rasio barisan.
melaluiataubersamaini demikian, sebelum menyelsaikan soal kita juga sanggup memastikan terlebih lampau apakah suatu deret termasuk deret geometri atau bukan. Tekniknya sederhana, sama ibarat mengidentifikasi apakah suatu barisan termasuk barisan geoemtri atau bukan, yaitu dengan cara melihat rasionya. Jika rasionya sama untuk setiap dua suku berdekatan, maka deret tersebut yaitu deret geometri. Jika rasio tidak sama, maka deret tersebut bukan deret geometri.
misal :
Dari beberapa deret di bawah ini, periksalah mana yang ialah deret geometri :
a). 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + 14 + 18
b). 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 + 128
c). 3 + 6 + 12 + 24 + 48 + 96 + 192
d). 4 + 16 + 48 + 96 + 288 + 1152
Pembahasan :
a). Rasio untuk 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 18
⇒ 4/2 ≠ 6/4 ≠ 8/6 ≠ 10/8 ≠ 12/10 ≠ 14/12 ≠ 18/14
Karena rasionya tidak sama, maka deret tersebut bukan deret geometri.
b). Rasio untuk 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128
⇒ r = 4/2 = 8/4 = 16/8 = 32/16 = 64/32 = 128/64 = 2
Karena rasionya selalu sama, yaitu r = 2, maka deret tersebut ialah deret geometri.
c). Rasio untuk 3, 6, 12, 24, 48, 96, 192
⇒ r = 6/3 = 12/6 = 24/12 = 48/24 = 96/48 = 192/96 = 2
Karena rasionya selalu sama, yaitu r = 2, maka deret ini termasuk deret geometri.
d). Rasio untuk 4, 16, 48, 96, 288, 1152
⇒ 16/4 ≠ 48/16 ≠ 98/48 ≠ 288/96 ≠ 1152/288
Karena rasionya tidak selalu sama, maka bukan deret geometri.
Makara dari keempat deret di atas, yang termasu deret geometri yaitu (b) dan (c). Deret 2 + 4 + 8 + 16 + 32 + 64 + 128 mempunyai rasio 2 dan deret 3 + 6 + 12 + 24 + 48 + 96 + 192 juga ialah deret geometri dengan rasio sama dengan 2.
B. Rumus Jumlah n Suku Pertama Deret Geometri
Salah satu pembahasan dalam deret geometri yaitu memilih jumlah n suku pertama dalam suatu deret geometri. Bilangan n menyatakan jumlah atau banyak suku yang akan dijumlahkan. Misalnya sebuah deret geometri terdiri dari 10 suku, bila ditanya jumlah 5 suku pertama, maka yang dijumlahkan yaitu U1 + U2 + U3 + U4 + U5.Jumlah n suku pertama biasanya disimbolkan dengan Sn. Besar jumlah n suku pertama suatu deret geometri bergantung pada nilai suku pertama dan rasio deret tersebut. Rumus jumlah n suku pertama deret geometri sanggup diturunakn menurut konsep suku ke-n barisan geometri dan manipulasi aljabar sebagai diberikut.
Misal suatu barisan geometri terdiri dari beberapa suku sebagai diberikut : U1, U2, U3 ..., Un. Sesuai konsep barian geometri, maka berlaku persamaan diberikut :
1). U1 = a
2). U2 = a . r
3). U3 = a. r2
4). Un = a . rn-1
Jika suku-suku barisan tersebut dijumlahkan : U1
⇒ Sn = U1 + U2 + U3 + ... + Un-1 + Un
⇒ Sn = a + ar + a. r2 + ...+ a . rn-2 + a . rn-1 ...... (1)
Jika kedua ruas dikali dengan r, maka persamaannya menjadi :
⇒ r Sn = ar + a r2 + a r3 + ... + a . rn-1 + a . rn ...... (2)
Selanjutnya, persamaan (1) dan (2) disusun dan dikurangkan sebagai diberikut :
Sn = | a + ar + a. r2 + a r3 + ...+ a . rn-2 + a . rn-1 |
r Sn = | ar + a r2 + a r3 + ... + a . rn-2 + a . rn-1 + a . rn _ |
Sn − r Sn = | a − a.rn |
Hasil di atas sanggup diubah menjadi :
⇒ Sn − r Sn = a − a.rn
⇒ (1 − r)Sn = a(1 − rn)
⇒ Sn = a(1 − rn) / (1 − r)
Dari hasil di atas, diperoleh rumus jumlah n suku pertama (Sn) untuk deret geometri. Tetapi, bentuk di atas spesialuntuk berlau untuk nilai r yang lebih kecil dari 1 (r < 1) sedangkan untuk deret geometri dengan rasio lebih besar dari 1 (r > 1) rumusnya sedikit tidak sama.
Rumus jumlah n suku pertama deret geometri untuk r < 1 :
|
Rumus jumlah n suku pertama deret geometri untuk r > 1 :
|
Keterangan :
Sn = jumlah n suku pertama dalam deret geometri
a = U1 = suku pertama deret geometri
r = rasio deret geometri
n = banyak suku yang dijumlahkan (1, 2, 3, ....).
misal :
Didiberikan sebuah deret geometri sebagai diberikut : 3 + 6 + 12 + 24 + ... + Un. Tentukanlah jumlah 8 suku pertama deret tersebut!
Pembahasan :
Dik : a = 3, r = 6/3 = 12/6 = 2 (r > 1), n = 8
Dit : S8 = .... ?
Karena r > 1, maka dipakai rumus kedua :
⇒ Sn = a(rn − 1) / (r − 1)
⇒ S8 = 3(28 − 1) / (2 − 1)
⇒ S8 = 3(256 − 1) /1
⇒ S8 = 3(255)
⇒ S8 = 765
Jadi, jumlah 8 suku pertama deret geometri tersebut yaitu 765.
C. Bentuk Lain Rumus Sn untuk Deret Geometri
Rumus jumlah n suku pertama deret geometri untuk r > 1 sanggup diubah menjadi bentuk yang sederhana dengan dijabarkan terlebih lampau sebagai diberikut:⇒ Sn = a(rn − 1) / (r − 1)
⇒ Sn = (arn − a) / (r − 1)
⇒ Sn = (arn)/(r − 1) − a/(r − 1)
⇒ Sn = {a/(r − 1)} . rn − a/(r − 1)
Karena a dan r pada suatu deret gemetri selalu tetap, maka a/(r-1) sanggup kita asumsikan sebagai suatu konstanta, sehingga sanggup kita misalkan : a/(r - 1) = C, dengan C konstanta. melaluiataubersamaini demikian, persamaanya menjadi :
Sn = C . rn − C |
Keterangan :
Sn = jumlah n suku pertama deret geometri
C = konstanta = a/(r-1)
r = rasio deret geometri.
misal :
Jika jumlah n suku pertama suatu deret dirumuskan dengan Sn = 23n − 1, maka tentukanlah jumlah 5 suku pertama dan rasionya.
Pembahasan :
Dik : Sn = 23n − 1
Dit : S5 = .... ? dan r = .... ?
Jumlah 5 suku pertama, substitusikan n = 5 :
⇒ Sn = 23n − 1
⇒ S5 = 23.5 − 1
⇒ S5 = 215 − 1
⇒ S5 = 32767
Rumus Sn yang didiberikan pada soal sanggup dijabarkan menjadi bentuk khusus Sn = C . rn − C sebagai diberikut:
⇒ Sn = 23n − 1
⇒ Sn = (23)n − 1
⇒ Sn = 8n − 1
⇒ Sn = 1 . 8n − 1
Sekarang bentuk persamaanya sudah sesuai dengan Sn = C . rn − C. Dari persamaan tersebut diketahui:
1). C = a/(r-1) = 1
2). r = 8
Jadi, rasio deret geometri tersebut yaitu 8 dan jumlah 5 suku pertamanya yaitu 32767.
Demikianlah pembahasan singkat terkena cara memilih jumlah n suku pertama suatu deret geometri dilengkapi dengan rujukan dan pembahasan. Jika materi berguru ini bermanfaa, menolong kami membagikannya kepada kawan-kawan anda melalui tombol share di bawah ini.
Emoticon