A. Azas Keindahan Seni Rupa
Salah satu ciri khas dari sebuah karya seni ialah hadirnya sebuah nilai estetika atau keindahan. Baik seni rupa murni atu seni rupa terapan, keduanya sama-sama mempunyai nilai keindahan meskipun mempunyai aplikasi yang terperinci tidak sama.Keindahan yang dihasilkan dalam sebuah karya seni rupa dihasilkan melalui suatu proses yang berlandaskan pada keahlian dalam hal estetika. Secara adil, keindahan muncul dan terpancar dalam suatu karya seni rupa sebab adanya keseimbangan objek.
Meski demikian, keindahan tidak spesialuntuk sekedar kseimbangan, melainkan juga mencakup beberapa azas penting lainnya. Lima azas keindahan berdasarkan De Witt H. Parker antara lain azas kesatuan, tema, variasi, perkembangan, dan berjenjang.
#1 Azas Kesatuan Utuh
Dalam karya seni, keindahan spesialuntuk sanggup terwujud jikalau azas kesatuan utuh sudah terpenuhi. Azas kesatuan utuh bermakna bahwa masing-masing unsur yang dipakai dalam karya seni tersebut saling berkait dan masing-masing unsur mempunyai tugas dalam membentuk keindahan.
#2 Azas Tema
Salah satu faktor yang menjadi pembeda dalam perwujudan keindahan ialah tema. Setiap tema mempunyai warnanya masing-masing yang mempersembahkan ciri khas tertentu pada suatu karya seni rupa. Masing-masing unsur mengusung dan membentuk tema tertentu.
#3 Azas Variasi
Keindahan juga terwujud sebab adanya variasi. Suatu kaya seni khususnya seni rupa akan cenderung monoton dan berkurang keindahannya jikalau tidak ada variasi antara karya yang satu dengan karya yang lainnya. Oleh sebab itu, dalam menghasilkan suatu keindahan, tema yang dipakai sebaiknya bervariasi sehingga dihasilkan karya yang variatif dengan corak keindahannya masing-masing.
#4 Azas Perkembangan
Keindahan sanggup diapresiasi dan dinilai. Penilaian terhadap keindahan suatu karya seni tentu saja bergantung pada beberapa faktor termasuk sudut pandang. Meski demikian, sanggup diurut dan direkonstruksi perkembangannya mulai dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
#5 Azas Berjenjang
Azas berjenjang bermakna bahwa keindahan bukanlah sesuatu yang datar melainkan sanggup menimbulkan suatu susunan secara berjenjang sehingga sanggup dirasakan tingkat keindahan dari suatu karya seni rupa tersebut.
Keindahan ialah nilai-nilai estetis yang menyrtai sebuah karya seni rupa dan ialah pengalaman estetis yang diperoleh saat seseorang menyerap objek seni tertentu. Nilai keindahan suatu karya tidak spesialuntuk bergantung wujud karya saja melainkan juga oleh pada latar belakang dan pengalaman masing-masing individu.
B. Unsur-unsur Pokok Dalam Seni Rupa
Unsur-unsur poko dalam karya seni rupa ialah unsur dasar yang umumnya dipakai untuk menghasilkan sebuah karya seni rupa. Perpaduan antara unsu-unsur pokok inilah yang kemudian menghasilkan suatu keindahan yang sanggup dinikmati oleh mata manusia.Suatu karya seni rupa dikatakan baik jikalau memenuhi unsur-unsur pokok yang membuat karya tersebut menjadi kesatuan yang utuh. Secara umum, terdapat lima unsur pokok di dalam karya seni rupa yaitu garis, bidang, bentuk, warna, dan komposisi.
#1 Titik dan Garis
Garis ialah sekumpulan titik yang berderet dan memanjang. Garis ialah unsur utama dalam karya seni rupa. Berbagai macam bentuk objek sanggup dihasilkan melalui titik, kumpulan titik, atau garis. Ada banyak bentuk garis yang sanggup dipakai mulai dari yang lurus sampai yang bergelombang mengikuti bentuk objek.
Penggunaan garis tidak spesialuntuk untuk menghasilkan bentuk dari suatu objek, tetapi juga dipakai untuk menghasilkan kesan tabiat tertentu. Berikut beberapa kesan tabiat yang sanggup diciptakan memakai garis:
a). Keagungan dan kestabilan : garis tegak
b). Ketidakstabilan dan pergerakan : garis miring
c). Kekuatan : garis tegas, kuat, dan patah-patah
d). Kelembutan : garis halus.
#2 Bidang
Unsur diberikutnya ialah bidang. Bidang ialah aera atau tempat yang dibuat dari pertemuan beberapa garis di suatu titik pertemuan garis. Secara umum, bidang dibuat dengan kesan datar (dua dimensional) tetapi ada juga yang dibuat dengan kesan tiga dimensi.
#3 Bentuk
Bentuk ialah wujud yang dibuat oleh pertemuan beberapa bidang. Secara garis besar, bentuk sanggup dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu bentuk geometris dan bentuk organis.
a). Bentuk Geometris
Bentuk geometris ialah bentuk-bentuk yang trukur dan sanggup didefenisikan. Beberapa bentuk geometris yang umum dipakai dalam menghasilkan karya seni rupa antaralain persegi, lingkaran, bola, kerucut, bujur sangkar, tabung, limas, kubus, dan sebagainya.
b). Bentuk Organis
Bentuk organis ialah bentuk-bentuk yang alamiah yang sudah mengalami perkembangan sehingga tidak lagi sanggup diukur dan susah untuk didefenisikan. Beberapa bentuk yang termasu bentuk organis antara lain bentuk sayuran, bentuk binatang, bentuk lekukan pada tumpukan kain, dan sebagainya.
#4 Warna
Warna ialah unsur pokok yang sangat penting dalam suatu karya seni rupa. Warna tidak spesialuntuk memmenolong menawarkan abjad dari suatu objek yang dibuat tetapi juga membangung dan menambah ksan estetika yang terdapat di dalam suatu karya seni rupa.
#5 Komposisi
Komposisi ialah susunan dari banyak sekali unsur yang dipakai dalam suatu karya seni rupa yang dipadukan dengan dosis tertentu. Komposisi dibuat berdasarkan pertimbangan rsional, estetika, dan nilai-nilai eskpresi.
Beberapa kaidah penting yang harus diperhatikan dalam komposisi ialah :
a). Kesatuan : perpaduan yang utuh dan saling terkait
b). Keseimbangan : keteraturan penempatan unsur dengan komposisi yang tepat
c). Pusat perhatian : penonjolan suatu objek sebagai titik serius karya
d). Irama : kesan gerak biar lebih dinamis dan tidak monoton
e). Kontras : perbedaan menonjol dari suatu objek yang berlawanan.
C. Warna Dalam Seni Rupa
Secara fisik, warna ialah sifat cahaya yang dipancarkan. Sedangkan secara subjektif, warna ialah pecahan dari cara pandang manusia. Panjang gelombang cahaya yang tidak sama akan ditangkap oleh indera penglihatan sebagai warna yang tidak sama.Warna ialah permbiasan cahaya pada wujud prismatik yang menimbulkan spkertum pelangi. Secara garis besar, warna sanggup dikelompokkan menjadi lima golongan, yaitu warna primer, warna sekunder, warna intermedie, warna tersier, dan warna kuarter.
#1 Warna Primer
Warna primer ialah warna dasar atau warna pokok yang belum menerima efek dari warna lain dan mempunyai abjad yang khas. Dalam seni rupa dikenal tiga warna primer yaitu merah, biru, dan kuning.
#2 Warna Sekunder
Warna sekunder ialah warna yang terbentuk dari percampuran dua warna primer. Berikut beberapa warna sekunder yang umum dalam seni rupa:
a). Hijau : adonan antara biru dan kuning
b). Ungu : adonan merah dan biru
c). Jingga : adonan merah dan kuning.
#3 Warna Intermediate
Warna intermdeiate adlah warna yang dihasilkan dari pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder. Beberapa warna intermdiet yang umum dalam seni rupa ialah kuning-hijau, hijau-biru, biru-ungu, merah-ungu, merah-jingga, dan kuning-jingga.
#4 Warna Tersier
Warna tersier ialah warna yang dihasilkan dari pencampuran antara warna sekunder dengan warna sekunder atau percampuran antara warna sekunder dengan warna intermediate. Pencampuran tersebut menghasilkan 2 warna. Beberapa warna tersier antara lain siena mentah (kuning tersier), siena bakar (merah tersier), siena sepia (biru tersier), dan sebagainya.
#5 Warna Kuarter
Warna kuarter ialah warna yang dihasilkan dari pencampuran antara warna tersier dengan warna intermediet dan menghasilkan 24 warna. Beberapa warna kuarter antaralain jingga kuarter (sepeti brown), jiaju kuarter (moss green), ungu kuarter (deep purple), dan sebagainya.
Emoticon