.com - Energi Kinetik Rotasi. Ketika sebuah benda mempunyai momen inersia I berotasi dengan kecepatan sudut ω, maka benda tersebut akan mempunyai energi kinetik rotasi sebesar Ekr. Benda yang bergerak mempunyai energi kinetik. Kita tahu, ketika sebuah benda bermassa m bergerak dengan kecepatan v, maka benda tersebut akan mempunyai energi kinetik sebesar Ekt.
Ketika sebuah benda berotasi maka besar energi kinetik rotasi yang dimilikinya ialah sebanding dengan hasil kali momen inersia dan kuadrat kecepatan sudutnya. Secara matematis, besar energi kinetik rotasi sanggup dihitung dengan rumus diberikut :
Ekr = ½ I.ω2 |
melaluiataubersamaini :
Ekr = energi kinetik rotasi (Joule)
I = momen inersia (kg.m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s).
Energi Kinetik Benda Menggelinding
Ketika sebuah benda menggelinding, maka benda tersebut melaksanakan dua gerak selakigus yaitu gerak rotasi dan gerak translasi sehingga energi kinetik total benda ialah jumlah energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi. Secara matematis sanggup ditulis :
Ektotal = Ekt + Ekr |
Ektotal = ½ m.v2 + ½ I.ω2 |
melaluiataubersamaini :
Ektotal = energi kinetik total(Joule)
Ekt = energi kinetik translasi (Joule)
Ekr = energi kinetik rotasi (Joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan linear benda (m/s)
I = momen inersia (kg.m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan linear benda (m/s)
I = momen inersia (kg.m2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
Persamaan di atas sanggup disederhanakan dengan penurunan rumus diberikut ini :
⇒ Ektotal = Ekt + Ekr
⇒ Ektotal = ½ m.v2 + ½ I.ω2
⇒ Ektotal = ½ m.v2 + ½ (k.m.R2).(v⁄R)2
⇒ Ektotal = ½ m.v2 + ½ k.m.v2
⇒ Ektotal = ½ m.v2 + k ½ m.v2
⇒ Ektotal = ½ m.v2 (1 + k)
melaluiataubersamaini :
k = bilangan skalar pada rumus momen inersia benda.
(misal untuk silinder pejal k = ½).
⇒ Ektotal = ½ m.v2 + k ½ m.v2
⇒ Ektotal = ½ m.v2 (1 + k)
Ektotal = ½ m.v2 (1 + k) |
melaluiataubersamaini :
k = bilangan skalar pada rumus momen inersia benda.
(misal untuk silinder pejal k = ½).
misal 1 : Energi Kinetik Rotasi
Sebuah benda berbentuk bola pejal mempunyai massa 5 kg dan jari-jari 20 cm. Jika benda berotasi dengan kecepatan sudut 40 rad/s, maka tentukanlah energi kinetik rotasi benda.
Pembahasan :
Dik : m = 5 kg; r = 0,2 m; ω = 4 rad/s.
Ingat, momen inersia bola pejal dihitung dengan rumus :
I = ⅖ m.R2
⇒ I = ⅖ (5).(0,2)2
⇒ I = ⅖ (5) (0,04)
⇒ I = 0,08 kg m2
Maka energi kinetik rotasi benda ialah :
Ekr = ½ I.ω2
⇒ Ekr = ½ (0,08).(4)2
⇒ Ekr = ½ (0,08).(16)
⇒ Ekr = 0,64 Joule.
misal 2 : Energi Kinetik Bola Pejal
Sebuah bola pejal bertranslasi dan berotasi dengan kecepatan linear dan kecepatan sudut masing-masing v dan ω. Tentukan energi kinetik total bola pejal tersebut dalam bentuk v.
Pembahasan :
Untuk bola pejal, I = ⅖ m.R2, maka k = ⅖.
Berdasarkan penurunan rumus yang sudah dibahas di atas, maka :
Ektotal = ½ m.v2 (1 + k)
⇒ Ektotal = ½ m.v2 (1 + ⅖)
⇒ Ektotal = ½ m.v2 (7⁄5)
⇒ Ektotal = 7⁄10 m.v2
misal 3 : Hubungan Energi Kinetik dan Momen Inersia Seorang penari balet berputar 60⁄Ï€ ppm dengan kedua lengannya direntangkan. Pada dikala itu momen inersia penari 8 kg.m2. Kemudian kedua lengannya dirapatkan sehingga momen inersianya menjadi 2 kg.m2. Tentukanlah energi kinetik rotasi penari setelah momen inersianya berubah.
Pembahasan :
Dik ω1 = 60⁄Ï€ ppm = 60⁄Ï€ (Ï€⁄30) = 2 rad/s.
melaluiataubersamaini memakai aturan kekealan momentum sudut, maka diperoleh kecepatan sudut penari setelah momen inresianya berubah, yaitu :
I1.ω1 = I2.ω2
⇒ 8 (2) = 2 ω2
⇒ ω2 = 8 rad/s
Maka energi kinetik rotasi benda ialah :
Ekr = ½ I.ω2
⇒ Ekr = ½ (2).(8)2
⇒ Ekr = ½ (2).(64)
⇒ Ekr = 64 Joule.
misal 4 : Energi Kinetik Rotasi pada Detik ke-t Benda berupa cakram bermassa 4 kg berjari-jari 0,1 m mula-mula berotasi dengan kecepatan 4 rad/s. Jika benda dipercepat 2 rad/s2, maka tentukanlah energi kinetik rotasi benda setelah 4 detik.
Pembahasan :
melaluiataubersamaini rumus GMBB, kita peroleh kecepatan sudut setelah 4 detik.
ωt = ωo + α.t
⇒ ωt = 4 + (2) (4)
⇒ ωt = 12 rad/s.
Momen inersia cakram atau silinder pejal ialah :
I = ½ m.R2
⇒ I = ½ (4).(0,1)2
⇒ I = 0,02 kg m2
Energi kinetik rotasi benda ialah :
Ekr = ½ I.ω2
⇒ Ekr = ½ (0,02).(12)2
⇒ Ekr = ½ (0,02).(144)
⇒ Ekr = 1,44 Joule.
misal 5 : Menentukan Kecepatan Gelinding Sebuah bola pejal bermassa 5 kg yang mula-mula membisu dilepaskan dari ujung sebuah bidang miring dan mulai menggelinding. Jika ketinggian h = 2,52 m, tentukanlah kecepatan bola dikala datang di ujung bawah bidang miring.
Pembahasan :
Berdasarkan Hukum Keabadian Energi Mekanik :
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
⇒ Ep1 + 0 = 0 + Ek2
⇒ Ep1 = Ek2
⇒ Ep1 = Ekt + Ekr
⇒ m.g.h1 = ½ m.v2 (1 + k)
⇒ m.g.h1 = ½ m.v2 (1 + ⅖)
Sebuah benda berbentuk bola pejal mempunyai massa 5 kg dan jari-jari 20 cm. Jika benda berotasi dengan kecepatan sudut 40 rad/s, maka tentukanlah energi kinetik rotasi benda.
Pembahasan :
Dik : m = 5 kg; r = 0,2 m; ω = 4 rad/s.
Ingat, momen inersia bola pejal dihitung dengan rumus :
I = ⅖ m.R2
⇒ I = ⅖ (5).(0,2)2
⇒ I = ⅖ (5) (0,04)
⇒ I = 0,08 kg m2
Maka energi kinetik rotasi benda ialah :
Ekr = ½ I.ω2
⇒ Ekr = ½ (0,08).(4)2
⇒ Ekr = ½ (0,08).(16)
⇒ Ekr = 0,64 Joule.
Sebuah bola pejal bertranslasi dan berotasi dengan kecepatan linear dan kecepatan sudut masing-masing v dan ω. Tentukan energi kinetik total bola pejal tersebut dalam bentuk v.
Pembahasan :
Untuk bola pejal, I = ⅖ m.R2, maka k = ⅖.
Berdasarkan penurunan rumus yang sudah dibahas di atas, maka :
Ektotal = ½ m.v2 (1 + k)
⇒ Ektotal = ½ m.v2 (1 + ⅖)
⇒ Ektotal = ½ m.v2 (7⁄5)
⇒ Ektotal = 7⁄10 m.v2
misal 3 : Hubungan Energi Kinetik dan Momen Inersia
Pembahasan :
Dik ω1 = 60⁄Ï€ ppm = 60⁄Ï€ (Ï€⁄30) = 2 rad/s.
melaluiataubersamaini memakai aturan kekealan momentum sudut, maka diperoleh kecepatan sudut penari setelah momen inresianya berubah, yaitu :
I1.ω1 = I2.ω2
⇒ 8 (2) = 2 ω2
⇒ ω2 = 8 rad/s
Maka energi kinetik rotasi benda ialah :
Ekr = ½ I.ω2
⇒ Ekr = ½ (2).(8)2
⇒ Ekr = ½ (2).(64)
⇒ Ekr = 64 Joule.
misal 4 : Energi Kinetik Rotasi pada Detik ke-t
Pembahasan :
melaluiataubersamaini rumus GMBB, kita peroleh kecepatan sudut setelah 4 detik.
ωt = ωo + α.t
⇒ ωt = 4 + (2) (4)
⇒ ωt = 12 rad/s.
Momen inersia cakram atau silinder pejal ialah :
I = ½ m.R2
⇒ I = ½ (4).(0,1)2
⇒ I = 0,02 kg m2
Energi kinetik rotasi benda ialah :
Ekr = ½ I.ω2
⇒ Ekr = ½ (0,02).(12)2
⇒ Ekr = ½ (0,02).(144)
⇒ Ekr = 1,44 Joule.
misal 5 : Menentukan Kecepatan Gelinding
Pembahasan :
Berdasarkan Hukum Keabadian Energi Mekanik :
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
⇒ Ep1 + 0 = 0 + Ek2
⇒ Ep1 = Ek2
⇒ Ep1 = Ekt + Ekr
⇒ m.g.h1 = ½ m.v2 (1 + k)
⇒ m.g.h1 = ½ m.v2 (1 + ⅖)
⇒ m.g.h1 = 7⁄10 m.v2
⇒ g.h1 = 7⁄10 v2
⇒ (10) (2,52) = 7⁄10 v2
⇒ 252 = 7 v2
⇒ v2 = 252⁄7
⇒ v2 = 36
⇒ v = 6 m/s.
⇒ g.h1 = 7⁄10 v2
⇒ (10) (2,52) = 7⁄10 v2
⇒ 252 = 7 v2
⇒ v2 = 252⁄7
⇒ v2 = 36
⇒ v = 6 m/s.
Emoticon