.com - Fotoperiodisme. Pada flora yang sanggup menghasilkan organ bunga, pembungaan ialah salah satu fenomena yang mengatakan bahwa flora tersebut berkembang. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi pembungaan pada tumbuhan ialah cahaya. Banyaknya intensitas cahaya yang diterima oleh flora akan mempengaruhi proses pembentukan bunga. Agar sanggup menghasilkan bunga secara normal, tumbuhan membutuhkan intesitas cahaya matahari dalam jumlah tertentu yang dihentikan lebih rendah dari kebutuhannya. Jika intensitas cahaya yang diterima tumbuhan tidak mencukupi, maka pembentukan bunga akan terganggu. Kebutuhan akan cahaya untuk proses pembentukan bunga bergantung pada jenis tanamannya.
Secara umum, tumbuhan yang menerima intensitas cahaya lebih banyak sanggup berbunga lebih praktis daripada tumbuhan yang belum sempurnanya cahaya. Itu sebabnya bunga tumbuhan biasanya terbentuk pada belahan ujung cabang atau ranting biar lebih praktis menerima cahaya matahari.
Fenomena Fotoperiodisme
Intensitas cahaya yang diterima oleh tumbuhan tentu dipengaruhi oleh letak geografis tumbuhan tersebut. Banyaknya cahaya yang menyinari tumbuhan bergantung pada lamanya periode petang dan periode jelas setiap harinya.
Seperti yang kita tahu, pencahayaan di bumi tidak sama setiap tahunnya sehingga terjadi perubahan waktu pencahayaan. Peristiwa pergantian periode petang dan periode jelas yang kita saksikan setiap hari dalam kurun waktu tertentu disebut fotoperiodik atau fotoperiodisitas.
Seperti yang kita tahu, pencahayaan di bumi tidak sama setiap tahunnya sehingga terjadi perubahan waktu pencahayaan. Peristiwa pergantian periode petang dan periode jelas yang kita saksikan setiap hari dalam kurun waktu tertentu disebut fotoperiodik atau fotoperiodisitas.
Fenomena fotoperiodik ternyata mempunyai efek terhadap pembentukan bunga pada tanaman. Hal itu sanggup terjadi lantaran beberapa tumbuhan mempunyai kemampuan yang tidak sama-beda dalam merespon perubahan waktu pencahayaan. Kemampuan tumbuhan untuk merespon perubahan lamanya waktu pencahayaan disebut fotoperiodisme.
Fenomena fotoperiodisme ini tidak spesialuntuk sanggup kita amati pada dikala proses pembentukan bunga, tetapi juga sanggup kita lihat dari dikala dormansi, perkecambahan, sampai pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Salah satu alat yang dimiliki oleh flora yang menyebabkan tumbuhan sanggup merespon perubahan waktu pencahayaan ialah pigmen penyerap warna yang dikenal sebagai fitokrom.
Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, siang hari yang lamanya kurang dari 12 jam disebut hari pendek, sedang siang hari yang lamanya lebih dari 12 jam disebut hari panjang. Pada proses pembungaan yang ialah periode kritis ialah batas periode petang yang diperlukan tumbuhan biar sanggup berbunga.
Salah satu alat yang dimiliki oleh flora yang menyebabkan tumbuhan sanggup merespon perubahan waktu pencahayaan ialah pigmen penyerap warna yang dikenal sebagai fitokrom.
Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan, siang hari yang lamanya kurang dari 12 jam disebut hari pendek, sedang siang hari yang lamanya lebih dari 12 jam disebut hari panjang. Pada proses pembungaan yang ialah periode kritis ialah batas periode petang yang diperlukan tumbuhan biar sanggup berbunga.
Berdasarkan kemampuannya untuk merespon perubahan waktu pencahayaan (fotoperiodisme), flora dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu :
- Tumbuhan Berhari PendekMerupakan kelompok flora yang akan berbunga ketika periode petang lebih panjang dari periode kritis untuk pembungaan. Tanaman yang termasuk flora berhari pendek antara lain tumbuhan bunga dahlia, bunga krisan, tumbuhan bunga aster, dan sebagainya.
- Tumbuhan Berhari PanjangMerupakan kelompok flora yang akan berbunga ketika periode petang lebih pendek dari periode kritis untuk pembungaan, contohnya tumbuhan leci, bayam, selada, dan sebagainya.
- Tumbuhan NetralTumbuhan netral ialah kelompok flora yang tidak dipengaruhi oleh panjang hari penyinaran dalam pembungaannya, contohnya tumbuhan bunga matahari, bunga mawar, dan sebagainya.
Emoticon