- Unsur 17Y35,5 dalam sistem periodik terletak pada ....
- Golongan IVB, periode 5
- Golongan VIIIB, periode 4
- Golongan IVA, periode 3
- Golongan VIIA, periode 3
- Golongan VIIIA, periode 3
Pembahasan :
Untuk memilih letak suatu unsur di dalam sistem periodik, maka kita sanggup melihat konfigurasi elektron dari unsur tersebut. Untuk melihat konfigurasi elektron, kita harus mengetahui nomor atom unsur tersebut.
Pada soal, unsur Y mempunyai nomor atom 17 sehingga kita peroleh konfigurasi elektron sebagai diberikut :
⇒ 17Y = 1s2 2s22p6 3s23p5
⇒ 17Y = 2 8 7
Dari konfigurasi elektron di atas, maka sanggup kita lihat bahwa unsur Y mempunyai tiga kulit sehingga unsur Y berada pada periode 3. Selanjutnya, unsur Y mempunyai elektron valensi 7 sehingga unsur Y berada pada golongan VIIA.
melaluiataubersamaini demikian, unsur Y dengan nomor atom 17 berada pada golongan VIIA dan periode 3.
Jawaban : D - Bila unsur X dan Y pada soal nomor 1 dan 2 saling diberikatan, maka rumus senyawa yang dihasilkan yakni ....
A. XY2 D. X3Y B. XY3 E. X2Y3 C. X2Y
Pembahasan :
Untuk melihat rumus ikatan yang terjadi, kita sanggup melihat huruf masing-masing unsur menurut konfigurasi elektronnya.
Konfigurasi elektron X :
⇒ 13X = 2 8 3
⇒ Unsur X melepas 3 elektron
Konfigurasi elektron Y :
⇒ 17Y = 2 8 7
⇒ Unsur Y mendapatkan 1 elektron
Berdasarkan huruf tersebut, maka 1 unsur X membutuhkan 3 unsur Y sehingga rumus senyawa yang terbentuk yakni XY3.
Jawaban : B
Read more : Kumpulan Soal SBMPTN Tentang Sistem Periodik Unsur.
- Diagram orbital yang paling sempurna untuk elektron terakhir dari unsur 13X27 yakni ....(Nomor atom Ar = 18, Kr = 36, Ne = 10).
Pembahasan :
Pada soal diketahui nomor atom dari beberapa unsur gas mulia yaitu Ar, Kr, dan Ne. Tujuan dari soal ini yakni supaya kita menuliskan diagram orbital unsur X dalam bentuk ketiga unsur yang diketahui sesuai dengan opsi jawabanan yang didiberikan.
Konfigurasi elektron untuk masing-masing unsur tersebut yakni :
⇒ 18Ar = 1s2 2s22p6 3s23p6
⇒ 17Kr = 1s2 2s22p6 3s23p6 4s2 3d10 4p6
⇒ 10Ne = 1s2 2s22p6
Pada soal sanggup kita lihat bahwa unsur X mempunyai nomor atom 13 dan nomor massa 27 sehingga konfigurasi elektron unsur tersebut yakni :
⇒ 13X = 1s2 2s22p6 3s23p1
Karena nomor atom unsur X lebih akrab dengan Ne, maka kita sanggup menulis konfigurasi elektron unsur X dalam bentuk singkat sebagai diberikut :
⇒ 13X = 1s2 2s22p6 3s23p1
⇒ 13X = [Ne] 3s23p1
Sesuai dengan konfigurasi elektron tersebut, maka diagram orbital yang paling sempurna untuk unsur X yakni diagram orbital pada opsi D.
Jawaban : D - Perhatikan data hasil percobaan diberikut ini :
Berdasarkan data tersebut, maka sanggup disimpulkan bahwa jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B berturut-turut yakni ....
- Ionik dan kovalen nonpolar
- Kovalen polar dan ionik
- Kovalen nonpolar dan ionik
- Kovalen koordinasi dan logam
- Hidrogen dan kovalen
Pembahasan :
Ikatan ion yakni ikatan antar ion-ion logam dan ion nonlogam. Sifat senyawa ion antara lain :
- Merupakan zat padat
- cepatdangampang larut air
- Leburan dan larutannya sanggup menghantarkan arus listrik
- Titik didih dan titik leleh tinggi
Ikatan kovalen yakni ikatan antar atom dengan memanfatkan pemakaian elektron bersama. Sifat senyawa kovalen antara lain :
- Ada yang padat, cair, dan gas
- Tidak larut dalam air
- Daya hantar listrik buruk
- Titik didih dan titik leleh rendah
Sesuai dengan data pada tabel, maka jenis ikatan yang terdapat pada zat A dan zat B berturut-turut yakni ikatan ion dan kovalen nonpolar.
Jawaban : A
Read more : Soal Latihan dan Jawaban Konfigurasi Elektron.
- Sebanyak 10 gram padatan kalium klorat digerahkan dalam wadah tertutup sehingga terjadi reaksi sesuai persaman :2KClO3 → 2KCl + 3O2.
Massa zat yang dihasilkan yakni ...
- Lebih besar dari 25 gram
- Lebih besar dari 10 gram
- Sama dengan 10 gram
- Lebih kecil dari 10 gram
- Lebih kecil dari 25 gram
Pembahasan :
Karena reaksi berlangsung dalam keadaan tertutup, maka tidak ada yang hilang sehingga berlaku aturan keabadian massa atau aturan Lavoiser.
Sesuai dengan aturan lavoiser, massa zat sebelum dan setelah reaksi yakni sama. melaluiataubersamaini demikian, massa zat yang dihasilkan yakni 10 gram.
Jawaban : C - Reaksi pembakaran gas asitelena menghasilkan energi gerah yang sangat besar sehingga sanggup melelehkan logam. Reaksi ini banyak dimanfatkan dalam proses pengelasan dan pemotongan logam. Reaksi pembakaran gas asitelena yang benar yakni ....
- 2CO2 + H2O → C2H2 + 2O2
- C2H2 + 2O2 → CO2 + H2O
- CO2 + 2H2O → 2C2H2 + 5O2
- 2C2H2 + 5O2 → 4CO2 + 2H2O
- CO2 + H2O → C2H2 + O2
Pembahasan :
Gas asitelena atau etuna (C2H2) ialah hidrokarbon. Perlu diingat bahwa dalam setiap pembakaran hidrokarbon akan dihasilkan gas karbondioksida dan uap air.
Reaksi pembakaran gas asitelena :
⇒ C2H2 + O2 → CO2 + H2O (belum setara)
⇒ 2C2H2 + 5O2 → 4CO2 + 2H2O
Jawaban : D
Read more : Soal dan Jawaban Menulis Persamaan Reaksi Setara.
- Amonia sanggup dibentuk melalui reaksi N2 + 3H2 → 2NH3.Jika 60 liter gas nitrogen direaksikan 240 liter gas hidrogen yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama, mak volume gas amonia yang dihasilkan yakni .....
A. 60 L D. 180 L B. 80 L E. 240 L C. 120 L
Pembahasan :
Karena diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volum sama dengan perbandingan mol dan perbandingan koefisen reaksinya.
Reaksi :
⇒ N2 + 3H2 → 2NH3.
⇒ N2 : H2 : NH3 = 1 : 3 : 2
Karena reaksi setara sesuai dengan persamaan di atas, maka bila 60 liter gas nitrogen direaksikan dengan 240 gas hidrogen, maka yang berekasi spesialuntuk 60 liter gas nitrogen dan 180 liter gas hidrogen sesuai dengan perbandingan di atas.
melaluiataubersamaini demikian, volume gas amonia yang dihasilkan yakni :
⇒ Volume NH3 = 2 x 60 liter 1
Jawaban : C - Berdasarkan pengujian sampel air limbah diperoleh data sebagai diberikut :
Harga pH untuk sampel A dan B berturut-turut yakni ....
- ≤ 6,3 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
- 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan ≥ 10
- 7,6 ≤ pH ≤ 8,3 dan ≤ 10
- ≥ 10 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
- ≤ 10 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
Pembahasan :
Berdasarkan data di atas kita peroleh
Sampel A :
⇒ Metil merah : pH ≥ 6,3
⇒ Bromtimul biru : pH ≥ 7,6
⇒ Phenolftalen : pH ≥ 10
Sampel B :
⇒ Metil merah : pH ≥ 6,3
⇒ Bromtimul biru : pH ≥ 7,6
⇒ Phenolftalen : pH ≤ 8,3
melaluiataubersamaini demikian, opsi yang paling sempurna untuk pH sampel A dan B yakni :
≥ 10 dan 7,6 ≤ pH ≤ 8,3
Jawaban : D
Read more : Soal dan Pembahasan Tata Nama Asam dan Basa
- Berikut ini yakni hasil uji sifat asam/basa dari beberapa garam ....
Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya yakni ....
- 1,2 dan 3
- 1,2 dan 4
- 2,3 dan 4
- 2,3 dan 5
- 3,4 dan 5
Pembahasan :
Hidrolisis tediri dari hidrolisis sebagian dan hidrolisis total. Pada hidrolisis total, garamnya berasal dari asam dan berair lemah sedangkan pada hirdolisis sebagian, garamna berasal dari asam atau basa berpengaruh dengan basa atau asam lemah.
Dari kelima opsi di atas, data yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan uji lakmusnya yakni data nomor 2, 3 dan 5.
Jawaban : D - pH larutan yang mengandung 6 gram CH3COOH (Mr = 60) dan 0,1 mol CH2COONa (Ka = 1,0 x 10-5) yakni ....
A. 1 D. 9 B. 5 E. 12 C. 7
Pembahasan :
Untuk memilih pH kita harus mencari serius H+ terlebih lampau.
⇒ mol CH3COOH = 6 60
Larutan CH3COOH dan CH2COONa ialah larutan buffer atau larutan penyangga yang bersifat asam.
⇒ [H+] = Ka mol CH3COOH mol CH2COONa ⇒ [H+] = 10-5 0,1 0,1
melaluiataubersamaini demikian, pH larutan tersebut yakni :
⇒ pH = -log [H+]
⇒ pH = -log 10-5
⇒ pH = 5
Jawaban : B
Read more : Pengaruh Konsentrasi Terhadap Laju Reaksi.
Emoticon