BLANTERVIO103

Mengapa Larutan Elektrolit Sanggup Menghantarkan Listrik?

Mengapa Larutan Elektrolit Sanggup Menghantarkan Listrik?
10/05/2018
.com - Daya Hantar Larutan Elektrolit. Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa menurut daya hantar listriknya, secara umum larutan sanggup dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit yaitu larutan yang sanggup menghantarkan listrik sedangkan larutan nonelektrolit yaitu larutan yang tidak sanggup menghantarkan listrik. Lalu munculnya sebuah pertanyaan fundamental terkena tanda-tanda kelistrikan pada larutan tersebut, yaitu mengapa larutan elektrolit sanggup menghantarkan listrik sementara larutan nonelektrolit tidak bisa?

Sebelum terjawaban, pertantanyaan tersebut mulanya menjadi pekerjaan rumah bagi para ilmuwan pada masa itu. Sejumlah ilmuwan kemudian mencoba mengemukakan teori mereka untuk menerangkan penyebab tanda-tanda hantaran listrik pada larutan elektrolit.

Pada uji hantaran listrik yang dilakukan pada banyak sekali larutan terdapat dua tanda-tanda yang menjadi ciri dari larutan elektrolit sekaligus sebagai membuktikan bahwa larutan itu sanggup menghantarkan listrik. Gejala tersebut yaitu munculnya gelembung gas dalam larutan dan menyalanya lampu indikator.

Menyalanya lampu indikator pada pengujian daya hantar listrik larutan menunjukkan bahwa ada arus listrik yang mengalir melalui larutan. Namun kesimpulan tersebut tidak cukup untuk menerangkan mengapa tanda-tanda kelistrikan itu spesialuntuk terjadi pada larutan elektrolit.

Satu-satunya titik terang yang tersisa yaitu munculnya gelembung gas pada larutan elektrolit. Munculnya gelembung gas pada larutan elektrolit sanggup jadi ialah jawabanan dari sifat hantaran listrik yang dimilikinya lantaran larutan nonelektrolit sama sekali tidak menghasilkan gelembung gas tersebut.

A. Teori Ionisasi Arrhenius

Pada tahun 1887 spesialis kimia dari Swedia mengemukaan sebuah teori yang menjawaban pertanyaan mengapa larutan elektrolit sanggup menghantarkan listrik. Ilmuwan tersebut yaitu Svante August Arrhenius. Beliau mengemukaan teori ion yang mempersembahkan klarifikasi memuaskan atas pertanyaan tersebut.

Teori ionisasi yang dijaukan Arrhenius menerangkan bahwa larutan elektrolit sanggup menghantarkan arus listrik lantaran larutan elektrolit mengandung ion-ion yang sanggup bergerak bebas. Ion-ion tersebutlah yang menghantarkan listrik melalui larutan elektrolit.

Larutan elektrolit mengandung ion-ion yang sanggup bergerak bebas lantaran pada larutan tersebut terjadi ionisasi. Ketika senyawa elektrolit dilarutkan dalam air, maka senyawa akan terurai membentuk ion nyata dan ion negatif.

Timbulnya gelembung gas di dalam larutan elektrolit ialah salah satu indikator bahwa di dalam larutan tersebut berlangsung ionisasi atau pembentukan ion-ion. Pada larutan elektrolit kuat, senyawa elektrolit terurai tepat sehingga dihasilkan banyak ion dan daya hantarnya baik.

Sedangkan pada larutan elektrolit lemah, senyawa elektrolit yang dilarutkan dalam air spesialuntuk mengalami ionisasi sebagian sehingga ion yang dihasilkan tidak sebanyak larutan elektrolit berpengaruh dan akibatnya, daya hantar listriknya juga buruk.

Larutan nonelektrolit tidak sanggup menghantarkan listrik lantaran dikala senyawa nonelektrolit dilarutkan dalam air, senyawa tersebut tidak megalami ionisasi sehingga masih dalam bentuk senyawa. Karena tidak ada ion yang bergerak bebas, maka larutan itu tidak sanggup menghantarkan listrik.

B. Percobaan Michael Faraday

Munculnya gelembung gas pada hasil uji kehantaran larutan juga sanggup dijelaskan dengan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday. Berdasarkan percobaan tersebut, diketahui bahwa kalau ke dalam larutan elektrolit dialirkan arus listrik, maka akan terjadi elektrolisis.

Elektrolisis yaitu tragedi penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Peristiwa ini menghasilkan gelembung gas dalam larutan elektrolit. Gelembung tersebut timbul lantaran ion nyata mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi.

Sebagai contoh, pada larutan asam klorida (HCl) terjadi elektrolisis dengan reaksi sebagai diberikut:
Reaksi ionisasi  : HCl(aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi  : 2H+ + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-

Dari pembagian terstruktur mengenai di atas, maka sanggup ditarik sebuah kesimpulan sebagai jawabanan atas pertanyaan terkena tanda-tanda hantaran listrik pada larutan. Larutan elektrolit sanggup menghantarkan listrik lantaran pada larutan elektrolit terdapat ion-ion yang sanggup bergerak bebas. Ion tersebutlah yang menghantarkan listrik melalui larutan.

 Pada pembahasan sebelumnya sudah dijelaskan bahwa menurut daya hantar listriknya MENGAPA LARUTAN ELEKTROLIT DAPAT MENGHANTARKAN LISTRIK?

Demikianlah pembahasan singkat terkena alasan mengapa larutan elektrolit sanggup menghantarkan listrik sementara larutan nonelektrolit tidak. Jika artikel yang anda baca bermanfaa, silahkan bagikan kepada mitra anda melalui tombol share yang tersedia.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404