BLANTERVIO103

Menentukan Perbesaran Bayangan Yang Dihasilkan Lensa Cembung

Menentukan Perbesaran Bayangan Yang Dihasilkan Lensa Cembung
10/05/2018
.com - Perbemasukan Linear pada Lensa Cembung. Pada materi berguru sebelumnya, edutafsi sudah memaparkan bagaimana imbas posisi benda terhadap sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung. Selain jenis dan orientasi bayangan, posisi benda juga mempengaruhi ukuran bayangan yang dihasilkan. Posisi yang tidak sama menghasilkan ukuran bayangan yang tidak sama. Ukuran bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung bisa saja lebih besar (diperbesar), lebih kecil (diperkecil), atau sama besar dengan bendanya dan hal itu sanggup ditetapkan secara kualitatif. Pada peluang ini, edutafsi akan mengulas bagaimana menyetakan perbemasukan linear yang dihasilkan oleh sebuah lensa cembung secara kuantitaif, yaitu dengan menyatakan nilai perbemasukan tersebut.

A. Perbemasukan Bayangan pada Lensa Cembung

Perbemasukan ialah suatu konsep yang menyatakan kemampuan suatu alat optik dalam memperjelas penglihatan. Secara umum, dikenal dua konsep perbemasukan, yaitu perbemasukan linear dan perbemasukan angular. Pada pembahasan ini, kita spesialuntuk akan mengulas terkena perbemasukan linear yang dihasilkan oleh lensa cembung.

Konsep perbemasukan linear berkaitan dengan sifat bayangan yang dihasilkan, yaitu terkena ukuran bayangan. Nilai perbemasukan linear yang dihasilkan dihitung menurut perbandingan antara ukuran bayangan yang dihasilkan dengan ukuran benda aslinya. Perbandingan tersebut akan menghasilkan suatu bilangan yang lebih besar dari satu atau lebih kecil dari satu.

Bemasukan yang dipakai untuk membandingkan ukuran antara bayangan dengan benda bisa berupa bemasukan jarak atau bemasukan tinggi. Perbemasukan linear sanggup dihtitung dengan membandingkan jarak bayangan ke lensa dengan jarak benda ke lensa. Atau, sanggup juga dihitung dengan membandingkan tinggi bayangan yang terbentuk dengan tinggi benda aslinya.

Nah, dalam hal ini konsep yang harus dipahami yaitu bagaimana melihat bemasukan-bemasukan tersebut. Pada gambar di bawah ini didiberikan sebuah pola dimana benda diletakkan di depan lensa dan menghasilkan bayangan di belakang lensa. Pada gambar ditunjukkan klarifikasi terkena jarak benda (s), jarak bayangan (s'), tinggi benda (h), dan tinggi bayangan (h').

 edutafsi sudah memaparkan bagaimana imbas posisi benda terhadap sifat bayangan yang di MENENTUKAN PERBESARAN BAYANGAN YANG DIHASILKAN LENSA CEMBUNG

Pada pembahasan sebelumnya, edutafsi sudah menandakan bagaimana imbas posisi benda terhadap ukuran bayangan yang dihasilkan. Secara umum, imbas letak atau posisi benda di depan lensa cembung sanggup dirangkum sebagai diberikut:
1). Jika s < f → bayangan diperbesar
2). Jika f < s < 2f → bayangan diperbesar
3). Jika s > 2f → bayangan diperkecil
4). Jika s = 2f = R → ukuran bayangan tetap.

Bemasukan f menyatakan jarak antara sentra optik (o) dengan serius lensa (F). Umumnya jarak serius utama dan jarak serius kedua lensa bikonveks yaitu sama sehingga nilai tersebut dipandang sebagai jarak serius lensa (f).

B. Perbemasukan Linear Lensa Cembung

Dari keempat poin terkena imbas posisi benda terhadap ukuran bayangan (seperti dijabarkan di atas), kita bisa melihat bagaimana perbemasukan linear yang dihasilkan oleh sebuah lensa cembung. Perbemasukan tersebut sanggup ditetapkan dalam bentuk angka (1 < M < 1). Umumnya ada dua kondisi yang dipakai untuk memilih perbemasukan linear, yaitu menurut jarak atau menurut tinggi.

#1 Jika Jarak Bayangan dan Jarak Benda Diketahui
Jika di dalam soal jarak benda diketahui dan jarak bayangan sanggup dihitung, maka perbemasukan linear yang dihasilkan oleh lensa cembung sama dengan perbandingan antara jarak bayangan yang dihasilkan dengan jarak bendanya. Secara matematis sanggup ditulis:
M = |s'/s|

Keterangan :
M = perbemasukan linear yang dihasilkan
s' = jarak bayangan ke sentra optik lensa (cm)
s = jarak benda ke sentra optik lensa (cm)
| | = tanda mutlak menyatakan hasil positif.

Berdasarkan rumus di atas, maka sanggup ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1). Jika |s'| < s → M < 1 → bayangan diperkecil
2). Jika |s'| = s → M = 1 → bayangan sama besar dengan benda
3). Jika |s'| > s → M > 1 → bayangan diperbesar.
Jika pada soal spesialuntuk diketahui jarak benda dan jarak serius, maka jarak bayangan sanggup ditentukan terlebih lampau memakai rumus umum lensa tipis. Hubungan antara jarak bayangan, jarak serius, dan jarak benda secara matematis ditulis sebagai diberikut:
1  = 1  − 1
s' f s

Keterangan :
s' = jarak bayangan ke sentra optik lensa (cm)
s = jarak benda ke sentra optik lensa (cm)
f = jarak serius lensa cembung (bernilai positif).

misal :
Sebuah objek diletakkan di depan sebuah lensa cembung pada jarak 15 cm. Jika jarak serius lensa tersebut yaitu 10 cm, maka tentuanlah perbemasukan bayangan yang dihasilkan.

Pembahasan :
Dik : s = 15 cm, f = 10 cm
Dit : M = .... ?

Pertama, ditentukan terlebih lampau jarak bayangan:
⇒ 1/s' = 1/f − 1/s
⇒ 1/s' = 1/10 − 1/15
⇒ 1/s' = 3/30 − 2/30
⇒ 1/s' = (3 − 2)/30
⇒ 1/s' = 1/30
⇒ s' = 30 cm

Perbemasukan bayangan yang dihasilkan:
⇒ M = |s'/s|
⇒ M = |30/15|
⇒ M = 2

Jadi, bayangan yang dihasilkan diperbesar dua kali dari ukuran bendanya.

#2 Jika Tinggi Bayangan dan Tinggi Benda Diketahui
Selain ditetapkan menurut jarak, perbemasukan linear juga sanggup dihitung menurut tinggi bayangan dan tinggi benda. Jika dalam soal diketahui tinggi benda dan tinggi bayangan, maka perbemasukan linear sanggup ditentukan dengan rumus:
M = h'/h

Keterangan :
M = perbemasukan linear yang dihasilkan
h' = tinggi bayangan yang dihasilkan (cm)
h = tinggi benda aslinya (cm).

Berdasarkan rumus di atas, maka sanggup ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1). Jika h' < h → M < 1 → bayangan diperkecil
2). Jika h' = h → M = 1 → bayangan sama besar dengan benda
3). Jika h' > h → M > 1 → bayangan diperbesar.

Demikianlah pembahasan singkat terkena cara memilih perbemasukan bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung. Jika materi berguru ini bermanfaa, menolong kami membagikannya kepada kawan-kawan anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404