BLANTERVIO103

Ciri-Ciri Dan Syarat-Syarat Kalimat Komunikatif

Ciri-Ciri Dan Syarat-Syarat Kalimat Komunikatif
10/12/2018
Komunikasi ialah proses penyampaian pesan atau gosip dari pembicara kepada pendengar. Berkomunikasi ialah acara yang umum dilakukan di banyak sekali lingkungan hidup. Di sekolah, setiap hari kita berkomunikasi dengan guru atau mitra sekelas. Setiap hari kita melaksanakan percakapan dengan orang lain untuk memperoleh atau memberikan informasi. Komunikasi sanggup dilakukan untuk banyak sekali tujuan ibarat kepentingan akademis atau untuk sekedar mengobrol dengan kawan. Komunikasi sanggup berlangsung satu arah atau dua arah. Komunikasi dua arah sanggup menjadikan interaksi antara pembicara dan pendengar. Salah satu hal terpenting dalam berkomunikasi yaitu penerapan kalimat yang tepat. Agar komunikasi sanggup berjalan dengan lancar, maka kita harus cermat dalam menentukan kata-kata yang tepat. Pemilihan kata atau kalimat yang tepat ditujukan supaya pesan atau gosip yang ingin disampaikan sanggup dinalar dan dipahami oleh pendengar. Jika kita memakai kalimat yang tidak sesuai, maka akan timbul kesalahpahaman alasannya yaitu pendengar tidak menangkap pesan dengan baik atau bahkan tidak mengerti sama sekali apa yang kita bicarakan. Oleh alasannya yaitu itu, pada peluang ini kita akan mengulas syarat-syarat apa saja yang harus kita perhatikan supaya komunikasi yang kita lakukan sanggup berlangsung secara efektif.

Syarat-syarat Kalimat Komunikatif

Sebenarnya tidaklah susah untuk melihat apakah komunikasi berlangsung secara efektif atau tidak. Efektivitas dari suatu komunikasi sanggup dilihat dari salah satu indikator yang sangat penting yaitu ketersampaian pesan. Artinya, jikalau pesan yang ingin kita sampaikan sanggup diterima oleh pendengar dan sesuai dengan yang kita inginkan, maka komunikasi tersebut termasuk efektif.

Sebaliknya, jikalau pesan yang ingin kita sampaikan tidak sanggup dipahami oleh pendengar atau pendengar menangkap pesan yang tidak sama dengan pesan kita dan terjadi kesalahpahaman, maka sudah tentu komunikasi yang kita lakukan tidak efektif. Komunikasi yang tidak efektif sanggup terjadi alasannya yaitu banyak sekali faktor antaralain penerapan kata yang salah, penyampaian yang kurang tepat, komunikasi yang tidak sempurna, dan sebagainya.

Komunikasi tidak tepat ialah bentuk komunikasi yang tidak lengkap. Dalam hal ini, pembicara memberikan suatu gosip atau pesan yang kurang detail sehingga pendengar belum memahami maksud dari pembicara. Komunikasi tidak tepat seringkali terjadi alasannya yaitu pembicara beranggapan bahwa pendengar sanggup memahami maksud dari pembicaraanny, padahal sebetulnya tidak.

Penggunaan kata atau kalimat yang berbelit-belit juga sering menjadi penyebab komunikasi tidak efektif. Alih-alih memperjelas gosip atau pesan, pendengar justru menjadi resah dan tidak sanggup memastikan pesan apa yang ingin disampaikan oleh pembicara. Kendala ibarat ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam acara berguru mengajar di sekolah.

Baca juga : Memahami Makna Kata & Melatih Keterampilan Berbicara.

Penyebab lain yang sanggup mengganggu kelancaran komunikasi yaitu situasi lingkungan dan kondisi pendengar. Meskipun pembicara sudah memakai kalimat yang tepat dalam berbicara, jikalau situasi lingkungan dan kondisi pendengar tidak mendukung maka belum tentu komunikasi tersebut berlangsung efektif. Adakalanya daya tangkap pendengar yang kurang baik menimbulkan kesalahpahaman.

KomunikatifTidak Komunikatif
Berbicara wacana korupsi tidak kunjung selesaiMembicarakan wacana persoalan korupsi tak ada habis-habisnya
Saya mencuci kendaraan beroda empat ayah dua kali semingguSaya mencuci ayah punya kendaraan beroda empat dua kali setiap minggu
Hari ini udara terasa sangat gerahIni hari yang udaranya gerah sekali
Kakak mengantar adik ayah ke rumah sakitKakak mengantar adik, ayah pergi ke rumah sakit
Ibu menyuruh adik menyapu halaman belakang rumahIbu menyuruh adik sapu halaman rumah belakang

Syarat suatu komunikasi yang efektif yaitu penerapan kalimat yang komunikatif. Kalimat yang komunikatif yaitu kalimat yang sanggup membuat pesan tersampaikan dengan tepat. Beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya suatu kalimat menjadi komunikatif antaralain harus sesuai dengan kaidah bahasa, sesuai dengan nalar, dan pesan yang tersampaikan harus sesuai dengan maksud pembicara.

#1 Sesuai dengan kaidah bahasa
Kaidah bahasa yaitu hukum atau fatwa yang harus dipatuhi dalam memberikan wangsit atau gagasan. Dalam berkomunikasi, pembicara harus memperhatikan kaidah bahasa yang benar dikala memberikan gosip kepada pendengar supaya pesan yang ingin disampaikan sanggup dipahami.

Ketika berbicara, kita tak spesialuntuk memperhatikan kaidah bahasa secara tertulis berupa ejaan, tetapi juga harus memperhatikan kaidah bahasa secara lisan. Secara lisan, kaidah bahasa yang harus diperhatikan oleh pembicara antaralain tekanan, jeda, intonasi, dan lafal. Keempat unsur tersebut disebut unsur suprasegmental.

Baca juga : Perbedaan Lafal, Tekanan, Intonasi, dan Jeda.

Pembahasan lebih terang terkena penerapan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda, sanggup engkau lihat melalui link di atas. Pada halaman tersebut dibahas pengertian lafal, tekanan, intonasi, dan jeda dilengkapi dengan teladan sehingga lebih terang perbedaannya.

Tekanan, intonasi, lafal, dan jeda ialah unsur yang sangat penting dalam ragam verbal alasannya yaitu perbedaan tekanan, intonasi, lafal, atau jeda dalam penyampaian kalimat sangat menghipnotis makna dari kalimat tersebut. Kalimat yang sama jikalau diucapkan dengan intonasi dan jeda yang tidak sama, maka akan menghasilkan makna yang tidak sama pula. Jika makna yang dihasilkan tidak sama, tentu akan menjadikan kesalahpahaman.

#2 Sesuai dengan nalar
Syarat diberikutnya yang harus diperhatikan oleh pembicara yaitu daypikir kalimat. Agar komunikasi berlangsung efektif, maka pembicara harus memakai kalimat yang sesuai dengan nalar. Artinya, kalimat yang dipakai pembicara harus sanggup diterima oleh kebijaksanaan atau logika sehingga pendengar sanggup menalarnya dan meyimpulkan pesan yang dimaksud.

Penalaran kalimat yaitu proses berpikir untuk menghubungkan data atau fakta yang ada sehingga hingga pada suatu kesimpulan. Melalui proses menalar itulah pembicara mencoba untuk merumuskan kesimpulan dan memahami pesan atau maksud dari pembicara.

Penalaran yang benar akan menghasilkan kesimpulan yang benar. Sebaliknya daypikir yang salah akan menghasilkan kesimpulan yang salah. Karena pendengar akan mencoba menalar kalimat yang didiberikan oleh pembicara dan proses itu bergantung pada kalimat yang didiberikan pembicara, maka pembicara harus memakai daypikir kalimat yang tepat.

Secara umum dikenal dua jenis daypikir kalimat, yaitu:
1. Penalaran Deduksi
2. Penalaran Induksi

Penalaran deduksi yaitu daypikir yang dilakukan terhadap data atau pernyataan umum ke dalam akibat yang khusus. Penalaran deduksi biasanya dikembangkan dengan pola umum-khusus. Penalaran deduksi sanggup dilakukan secara eksklusif atau tidak langsung. Penalaran deduksi secara eksklusif disebut entimen sedangkan daypikir deduksi secara tidak eksklusif disebut silogisme.

Penalaran induksi yaitu daypikir yang dilakukan terhadap data atau bencana khusus, kemudian dirumuskan sebuah kesimpulan berupa fakta umum yang mencakup beberapa aspek tiruana bencana khusu tersebut. Penalaran induksi biasanya dikembangkan dengan pola khusus-umum. Penalaran induksi sanggup dilakukan dengan generalisasi, analogi, dan hubungan kausalitas.

Untuk gosip lebih lengkap terkena daypikir deduksi dan daypikir induksi, engkau sanggup membuka link di bawah ini. Pada halaman tersebut dibahasa jenis-jenis daypikir deduksi, daypikir induksi mencakup silogisme, entimen, analogi, generalisasi, hubungan kausal, dan teladan paragrafnya.

Baca juga : Jenis-jenis Penalaran Deduksi dan Penalaran Induksi.

#3 Ketersampaian Pesan Sesuai Maksud Pembicara
Syarat diberikutnya yang sangat penting yaitu ketersampaian pesan. Suatu komunikasi sanggup dikatakan efektif jikalau pesan yang ingin disampaikan oleh pembicara sanggup diterima oleh pendengar dengan tepat. Artinya, pesan yang diterima oleh pendengar harus sama dengan pesan yang dimaksud oleh pembicara.

Ketersampaian pesan sangat dipengaruhi oleh masukana dan situasi. Pesan akan tersampaikan apabila masukana yang dipakai untuk menyampaikannya tepat dan situasinya mendukung. Dalam hal ini, tentu harus ada pemahaman antara pembicara dan pendengar terkait gaya bahasa atau kode-kode yang dipakai dalam komunikasi tersebut

Ketersampaian pesan juga sangat dipengaruhi oleh kaidah bahasa yang dipakai oleh pembicara. Jika kalimat yang disampaikan tidak sesuai dengan kaidah bahasa, tentu ketersampaian pesan akan terganggu. Kadangkala, imbas bahasa kawasan juga sanggup menimbulkan kesalahpahaman sehingga komunikasi menjadi tidak efektif.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404