Kumpulan Soal Ujian Nasional Gerak Lurus
- Mobil bermassa 800 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 36 km/jam. Sesudah menempuh jarak 150 m kecepatan menjadi 72 km/jam. Waktu tempuh kendaraan beroda empat tersebut ialah ....
- 5 sekon
- 10 sekon
- 17 sekon
- 25 sekon
- 35 sekon
Pembahasan :
Untuk menjawaban soal di atas, alasannya ialah opsi jawabanan yang didiberikan dalam satuan sekon, maka kita harus mengubah satuan kecepatan ke dalam m/s.
Untuk mengubahnya, perhatikan cara diberikut :
1 km/jam = 103 m = 10/36 m/s 36 x 102 s
Dari soal kita ketahui :
⇒ m = 800 kg
⇒ vo = 36 km/jam = 36 x 10/36 = 10 m/s
⇒ vt = 72 km/jam = 72 x 10/36 = 20 m/s
⇒ s = 150 m
Karena kecepatannya berubah, maka kendaraan beroda empat bergerak lurus berubah beraturan. Untuk mengetahui waktu tempuh kendaraan beroda empat untuk mencapai jarak 150 m, maka kita sanggup memanfaatkan rumus umum GLBB diberikut ini :
vt = vo + at vt2 = vo2 + 2as s = vo.t + ½at2
melaluiataubersamaini :
vt = kecepatan selesai (m/s)
vo = kecepatan awal (m/s)
t = waktu tempuh (s)
a = percepatan (m/s2)
s = jarak tempuh (m)
Dari ketiga rumus di atas, untuk menghitung waktu tempuh kita harus mengetahui percepatannya. Karena percepatan belum diketahui, maka kita harus mencarinya terlebih lampau.
melaluiataubersamaini rumus kedua :
⇒ vt2 = vo2 + 2as
⇒ (20)2 = (10)2 + 2a(150)
⇒ 400 = 100 + 300a
⇒ 300 = 300a
⇒ a = 1 m/s2
Selanutnya, kita sanggup menghitung waktu tempuh memakai rumus pertama :
⇒ vt = vo + at
⇒ 20 = 10 + 1(t)
⇒ 20 = 10 + t
⇒ t = 20 - 10
⇒ t = 10 sekon
Jawaban : B
Untuk pembahasan lebih lanjut ihwal gerak lurus berubah beraturan, engkau sanggup cek pembahasan pola soal ihwal GLBB melalui link diberikut ini :
Read more : misal Soal dan Pembahasan Gerak Lurus Berubah Beraturan.
- Grafik v-t sebuah kendaraan beroda empat yang bergerak GLBB diperlihatkan pada gambar.
Pembahasan :
Jika diketahui grafik kecepatan terhadap waktu menyerupai soal di atas, maka percepatan sanggup dihitung memakai rumus diberikut :
a = Δv Δt
melaluiataubersamaini :
a = percepatan (m/s2)
Δv = perubahan kecepatan (m/s)
Δt = perubahan waktu (s)
Dari gambar grafik di atas, ada 6 titik yang didiberikan dengan demikian ada 5 lintasan yaitu lintasan A-B, B-C, C-D, D-E, dan E-F.
Nah, kiprah kita ialah melihat lintasan mana yang percepatannya sama. Untuk itu kita harus menilik percepatan masing-masing lintasan terlebih lampau.
Lintasan A-B :
⇒ a = VB - VA tB - tA ⇒ a = 25 - 20 20 - 0 ⇒ a = 5 20
Lintasan B-C :
⇒ a = VC - VB tC - tB ⇒ a = 45 - 25 40 - 20 ⇒ a = 20 20
Lintasan C-D :
⇒ a = VD - VC tD - tC ⇒ a = 35 - 45 50 - 40 ⇒ a = -10 10
Lintasan D-E :
⇒ a = VE - VD tE - tD ⇒ a = 25 - 35 70 - 50 ⇒ a = -10 20
Lintasan E-F :
⇒ a = VF - VE tF - tE ⇒ a = 0 - 25 90 - 70 ⇒ a = -25 20
Ingat bahwa percepatan terdiri dari dua yaitu percepatan dan perlambatan. Tanda negatif mengatakan bahwa benda diperlambat.
Jika dilihat menurut besar harga percepatannya (nilai mutlaknya), maka lintasan yang memiliki perlajuan sama ialah B-C dan C-D.
Jawaban : B
Masih galau cara menganalisis grafik gerak lurus? Jika ya, diberikut kami lampirkan link pembahasan cara menganalisis bentuk grafik lurus.
Read more : Teknik Menganalisis Grafik Gerak Lurus.
- Tetesan oli yang bocor jatuh dari kendaraan beroda empat yang bergerak lurus dilukiskan menyerupai pada gambar.
- 1 dan 3
- 2 dan 3
- 2 dan 4
- 1, 2, dan 3
- 2, 3, dan 4
Yang mengatakan kendaraan beroda empat bergerak dengan percepatan tetap ialah ....
Pembahasan :
Bergerak dengan percepatan tetap ialah salah satu ciri-ciri gerak lurus berubah beraturan. Karena berubah secara teratur, maka kecepatan kendaraan beroda empat setiap detiknya tidak sama.
Perubahan kecepatan kendaraan beroda empat sanggup saja semakin cepat atau semakin lambat. Kita anggap waktu yang diharapkan oli untuk menetes seragam. Jika kecepatan semakin cepat, maka jarak antara tetesan oli akan semakin renggang alasannya ialah dalam waktu yang sama jarak tempuh kendaraan beroda empat semakin besar tiap detiknya.
Sebaiknya, kalau kendaraan beroda empat mengalami perlambatan sehingga kecepatannya menurun, maka jarak antara tetesan oli akan semakin rapat alasannya ialah jarak tempuh kendaraan beroda empat akan semakin kecil tiap detiknya.
Berdasarkan anlisis tersebut, maka gambar lintasan yang mengatakan kendaraan beroda empat bergerak dengan percepatan tetap ialah gambar 2 dan 3.
Pada gambar 2, kendaraan beroda empat mengalami percepatan tetap sehingga jarak tetesan olinya semakin renggang. Sebaliknya, pada gambar 3 kendaraan beroda empat mengalami perlambatan tetap sehingga jarak tetesan olinya semakin rapat.
Pada gambar 1, jarak antar tetesan olinya cenderung sama itu artinya kendaraan beroda empat bergerak dengan kecepatan tetap (GLB). Pada gambar 4, jarak tetesannya tidak teratur berarti kendaraan beroda empat bergerak dengan percepatan berubah-ubah.
Jawaban : B
Untuk gosip lebih lanjut ihwal ciri-ciri gerak lurus berubah beraturan dan jenis-jenisnya, diberikut kami lampirkan link pembahasan ihwal arakteristik GLBB.
Read more : Ciri-ciri dan Rumus Umum Gerak Lurus Berubah Beraturan.
- Informasi dari gerak sebuah kendaraan beroda empat mulai dari bergerak hingga berhenti disajikan dengan grafik (v-t) menyerupai gambar.
Jarak tempuh kendaraan beroda empat dari t = 2sekon hingga t = 5 sekon ialah ....
- 225 m
- 150 m
- 115 m
- 110 m
- 90 m
Pembahasan :
Secara umum, jarak tempuh sanggup dihitung dengan rumus diberikut :
s = v.t
melaluiataubersamaini :
s = jarak tempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
Berdasarkan rumus di atas, sanggup kita simpulkan bahwa jarak tempuh ialah hasil kalai kecepatan dengan waktu. melaluiataubersamaini demikian, kalau diketahui grafik kecepatan terhadap waktu (v-t), maka jarak tempuh ialah luas grafiknya.
s = luas grafik
Luas grafik bergantung pada bentuk grafik yang didiberikan. Umumnya bentuk grafik pada gerak lurus ialah persegi, segitiga, atau trapesium.
Pada soal, bentuk grafik dari t = 2 sekon hingga t = 5sekon ialah perpaduan antara dua bentuk trapesium. Misalkan saja luas I dan luas II menyerupai pada gambar di bawah ini.
Untuk mengetahui jarak total yang ditempuh dari t = sekon ke t = 5 sekon, maka kita harus memilih luas masing-masing bentuk yang sudah kita tentukan di atas.
Luas Trapesium I :
⇒ L1 = ½(jumlah sisi sejajar) x t
⇒ L1 = ½(30 + 50) x (4 - 2)
⇒ L1 = 40 x 2
⇒ L1 = 80
Luas trapesium II :
⇒ L2 = ½(jumlah sisi sejajar) x t
⇒ L2 = ½(50 + 20) x (5 - 4)
⇒ L2 = 35 x 1
⇒ L2 = 35
melaluiataubersamaini demikian, jarak yang ditempuh dari t = 2 sekon ke t = 5 sekon ialah :
⇒ s = L1 + L2
⇒ s = 80 + 35
⇒ s = 115 m
Jawaban : C
- Seseorang mengadakan perjalanan memakai kendaraan beroda empat dari kota A ke kota B, diperlihatkan oleh grafik di bawah ini.
Sumbu y sebagai komponen kecepatan dan sumbu x sebagai komponen waktu. Jarak yang ditempuh kendaraan tersebut selama selang waktu dari menit ke 30 hingga menit ke 60 ialah ...
- 10 km
- 15 km
- 20 km
- 30 km
- 40 km
Pembahasan :
Dari gambar terang terlihat bahwa dari menit ke 30 hingga ke 60, kecepatan mobilnya tetap yaitu 40 km/jam. Karena kecepatan teta, bentuk grafiknya ialah persegi.
Karena bentuk grafik persegi, maka jarak tempuhnya sama dengan luas persegi. Tetapi perlu diperhatikan bahwa satuan waktu pada grafik tersebut masih dalam menit sedangkan kecepatannya dalam satuan km/jam.
Kita ubah kecepatannya terlebih lampau :
⇒ v = 40 km/jam
⇒ v = 40/60 km/menit
melaluiataubersamaini demikian, jarak tempuhnya ialah :
⇒ s = luas persegi
⇒ s = v x (Δt)
⇒ s = 40/60 x (60 - 30)
⇒ s = 40/60 (30)
⇒ s = 120/60
⇒ s = 20 km.
Jawaban : C
Emoticon