A. Perbemasukan Bayangan
Pada dasarnya, alat optik dipakai untuk memmenolong penglihatan, yaitu untuk memperjelas penglihatan khususnya pada objek-objek tertentu yang susah untuk diamati dengan jelas. Untuk memperjelas penglihatan, maka dilakukan pengaturan perbemasukan pada bayangan yang dihasilkan. Penglihatan umumnya akan semakin terang kalau ukuran bayangan yang dihasilkan lebih besar daripada ukuran bendanya.Setiap alat optik mempunyai karakteristik perbemasukan yang tidak sama-beda sehingga memanfaatkannya juga diadaptasi dengan karakteristik tersebut. Cermin cekung menghasilkan bayangan dengan ukuran yang bervariasi tergantung posisi benda. Bayangan yang terbentuk bisa berukuran lebih besar, lebih kecil, atau sama besar dengan bendanya.
Ketika ukuran bayangan yang dihasilkan oleh sebuah cermin lebih besar daripada ukuran bendanya, maka bayangan tersebut dikatakan diperbesar. Sebaliknya, bayangan yang terbentuk dikatakan diperkecil kalau ukurannya lebih kecil daripada ukuran benda.
Perbemasukan bayangan ialah salah satu sifat bayangan yang umumnya ditanya dalam soal. Selain dilihat menurut nilai perbemasukannya, ukuran bayangan (apakah diperbesar atau diperkecil) bisa ditentukan tanpa harus dihitung terlebih lampau. Berikut edutafsi lampirkan cara memilih ukuran bayangan menurut rumus umum saja.
Baca juga : Penentuan Ukuran Bayangan dengan Rumus Umum Tanpa Menghitung.
Pada pembahasan sebelumnya terkena sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung, edutafsi sudah memaparkan bagaimana efek posisi benda terhadap sifat (letak, jenis, dan orientasi) bayangan yang terbentuk termasuk ukuran bayangan yang dihasilkan.
Berikut beberapa perbemasukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung menurut jarak benda (s) di depan cermin :
1). Jika s < f → bayangan diperbesar
2). Jika s = f → bayangan diperbesar di titik tak berhingga
3). Jika f < s < R → bayangan diperbesar
4). Jika s = R = 2f → bayangan sama besar dengan benda
5). Jika s > R atau s > 2f → bayangan diperkecil.
Dari kelima poin di atas, kita sanggup membuat sebuah pola supaya menghasilkan bayangan yang diperbesar. Misalnya anda mempunyai sebuah cermin cekung dengan jarak serius 10 cm. Agar dihasilkan bayangan yang diperbesar, maka tidakboleh letakkan benda pada jarak lebih besar dari 20 cm. Jika s > 20 cm, maka bayangannya akan diperkecil.
B. Rumus Perbemasukan Linear
Setiap alat optik mempunyai kemampuan tersendiri dalam hal perbemasukan. Untuk menyatakan kemampuan suatu alat optik dalam memperjelas penglihatan, maka dipakai konsep perbemasukan. Sebenarnya ada dua konsep perbemasukan dalam optik, yaitu perbemasukan linear dan perbemasukan angular. Namun, pada pembahasan cermin cekung spesialuntuk akan dibahas perbemasukan linear.#1 Jika Tinggi Benda dan Bayangan Diketahui
Secara sederhana, perbemasukan linear sanggup diartikan sebagai bilangan yang mengatakan perbandingan antara tinggi bayangan dan tinggi benda. Berdasarkan definisi tersebut, maka perbemasukan linear yang dihasilkan cermin cekung sanggup dihitung memakai rumus diberikut:
|
Keterangan :
M = perbemasukan linear yang dihasilkan cermin cekung
h' = tinggi bayangan (cm)
h = tinggi benda (cm).
Dari persamaan di atas, sanggup kita tarik beberapa kesimpulan sebagai diberikut:
1). Jika h' < h → bayangan diperkecil
2). Jika h' = h → bayangan tetap (ukurannya sama dengan benda)
3). Jika h' > h → bayangan diperbesar.
#2 Jika Jarak Benda dan Jarak Bayangan Diketahui
Berdasarkan konsep trigonometri dan segitiga (dengan menolongan diagram sinar pada cermin cekung), rumus perbemasukan di atas sanggup diturunkan dan ditetapkan dalam bemasukan jarak. Jika jarak benda dan jarak bayangan diketahui, maka perbemasukan linear yang dihasilkan sanggup dihitung dengan rumus diberikut :
|
Keterangan :
M = perbemasukan linear yang dihasilkan cermin cekung
s' = jarak bayangan dari cermin (cm)
s = jarak benda dari cermin (cm)
| | = tanda mutlak, artinya diambil nilai positif.
Adakalanya, pada perhitungan diperoleh nilai s' negatif. Jika bayangan yang dihasilkan bersifat maya, maka nilai s' akan bernilai negatif. Jika s' negatif maka perbemasukan juga menjadi negatif. Oleh lantaran itu, pemakaian tanda mutlak pada rumus dimaksudkan supaya nilai perbemasukan M selalu positif.
Dari persamaan di atas, sanggup kita tarik beberapa kesimpulan sebagai diberikut:
1). Jika |s'| < s → bayangan diperkecil
2). Jika |s'| = s → bayangan tetap (ukurannya sama dengan benda)
3). Jika |s'| > s → bayangan diperbesar.
misal :
Sebuah cermin cekung memilki panjang serius 8 cm. Jika benda diletakkan pada jarak 4 cm di depan cermin, maka tentukanlah perbemasukan bayangan yang dihasilkan.
Pembahasan :
Dik : f = 8 cm, s = 4 cm
Dit : M = ... ?
Jarak bayangan yang dihasilkan :
⇒ 1/s' = 1/f - 1/s
⇒ 1/s' = 1/8 - 1/4
⇒ 1/s' = 1/8 - 2/8
⇒ 1/s' = -1/8
⇒ s' = -8 cm
Perhatikan bahwa tanda negatif pada nilai s' menyatakan bahwa bayangan yang dihasilkan bersifat maya dan berada di belakang cermin. Dalam perhitungan perbemasukan, tanda negatif akan dihilangkan alasannya yaitu dipakai tanda mutlak sebagai diberikut.
Perbemasukan bayangan :
⇒ M = |s'/s|
⇒ M = |-8/4|
⇒ M = 2
Jadi, perbemasukan bayangannya yaitu 2 x ukuran benda. melaluiataubersamaini kata lain, bayangan diperbesar 2 x sehingga 2 x lebih besar dari ukuran bendanya.
Baca juga : Hubungan Jarak Fokus dan Jarak Benda.
#3 Jika Jarak Benda dan Jarak Fokus Diketahui
Jika pada soal diketahui jarak serius cermin dan jarak benda, maka perbemasukan linear yang dihasilkan oleh cermin cekung juga sanggup dihitung dengan rumus diberikut ini:
|
Keterangan :
M = perbemasukan linear yang dihasilkan cermin cekung
f = jarak serius cermin (cm)
s = jarak benda dari cermin (cm)
Demikianlah pembahasan singkat terkena cara memilih perbemasukan linear yang dihasilkan oleh cermin cekung. Jika materi mencar ilmu yang anda baca bermanfaa, menolong kami membagikannya kepada kawan-kawan anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.
Emoticon