BLANTERVIO103

Pengertian Dan Perbedaan Lafal, Tekanan, Intonasi, Jeda

Pengertian Dan Perbedaan Lafal, Tekanan, Intonasi, Jeda
10/13/2018
Lafal, tekanan, intonasi, dan jeda ialah empat hal yang perlu diperhatikan ketika membaca, berbicara, atau menyimak. Ketika membaca sebuah wacana untuk orang lain, maka pembaca harus memperhatikan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang sempurna supaya informasi yang ingin disampaikan sanggup diserap oleh pendengar dengan benar. Ketika berbicara dalam kehidupan sehari-hari, kita juga menerapkan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda supaya lawan bicara kita sanggup menangkap apa yang kita bicarakan. Begitupula halnya dalam aktivitas menyimak. Agar tidak salah dalam memahami suatu kalimat atau informasi yang disampaikan, kita perlu memperhatikan bagaimana lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang dipakai oleh pembicara. Keterampilan memakai lafal, tekanan, intonasi, dan jeda akan memmenolong kita dalam berkomonukasi secara komunikatif dan efektif. melaluiataubersamaini kata lain, pendengar atau lawan bicara akan lebih praktis memahami dan menanggapi apa yang kita ucapkan.

Pengertian Lafal

Lafal ialah cara mengucapkan bunyi bahasa yang cenderung sanggup dilihat melalui bahasa lisan. Teknik ini dipengaruhi oleh budaya atau kecenderungan seseorang atau kelompok dalam mengucapkan bunyi. Pelafalan seringkali dikaitkan dengan aksen atau logat suatu suku.

Sebuah kata dengan arti yang sama sanggup saja dilafalkan secara tidak sama oleh sekelompok orang yang tidak sama kebudayaanya. Sebagai contoh, kata cepat cenderung dilafalkan sebagai 'cEpat' oleh suku Batak dan dilafalkan sebagai 'cepat' oleh suku Jawa.

Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal beberapa bunyi bahasa mencakup vokal (a, i, u, e, o), konsonan (tiruana huruf selain huruf vokal mulai dari b, c, d, hingga z), diftong (oi, ai, au), dan campuran konsonan (kh, ng, ny, sy).

Baca juga : Keterampilan Menyimak Wacana Lisan secara Efektif.

Pada dasarnya, keberadaan lafal timbul sebab adanya perbedaan konsonan dan vokal. Kata-kata yang dalam bahasa tulis tidak telalu terlihat perbedaan lafalnya akan terlihat terperinci ketika diucapkan. Akan tetapi, seringkali pelafalan dilakukan secara tidak sempurna sehingga menjadikan pelafalan tidak baku.
Pelafalan Tidak BakuPelafalan Baku
KacawKacau
SetasiunStasiun
RepisiRevisi
IjinIzin
PitnahFitnah

Pengertian Tekanan

Tekanan ialah sebuah pemfokusan pada cuilan kata yang dianggap lebih penting atau harus ditegaskan dalam suatu kalimat. Tekanan perlu didiberikan supaya makan dari kalimat yang kita sampaikan lebih terperinci dan pendengar sanggup mengetahui maksudnya dengan benar. Secara umum ada tiga jenis tekanan yaitu tekanan dinamik, tekana nada, dan tekanan tempo.

#1 Tekanan Dinamik
Tekanan dinamik ialah tekanan keras yang ditujukan untuk mempersembahkan penegasan terhadap sepatah kata sebab sanggup mempersembahkan pengertian khusus. Tekanan dinamik mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Mengalihkan pembicaraan
2. Mengemukakan perperihalan
3. Mementingkan tekanan pada kata yang dipentingkan
4. Menyebutkan beberapa jenis benda atau hal yang berturut-turut

#2 Tekanan Nada
Tekanan nada ialah tekanan yang bekerjasama dengan tinggi rendah bunyi dalam suatu tutur yang ditujukan untuk menyatakan suasana perasaan pembicara. Ketika sedang murka maka tekanan nada akan tinggi sehingga pengucapan cenderung lebih keras.

#3 Tekanan Tempo
Tekanan tempo ialah tekanan yang bekerjasama dengan cepat atau lambatnya suatu kata diucapkan. melaluiataubersamaini kata lain, tekanan tempo dilakukan dengan cara mempercepat atau memperlambat pengucapan pada cuilan kata yang dianggap penting.

Baca juga : Membaca dan Memahami isi Buku dengan Metode SQ3R.

Pengertian Intonasi

Intonasi atau lagu kalimat ialah ketepatan penyajian tinggi rendahnya nada kalimat. Intonasi ialah paduan antara tekanan dan jeda yang menyertai suatu tutur dari awal hingga penghentian terakhir. Intonasi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nada dan keras lembutnya tekanan pada kalimat.

Perbedaan intonasi dalam mengucapkan suatu kalimat sanggup menjadikan makna atau arti yang tidak sama. Ketika kata pergi diucapkan dengan intonasi naik (pergi!), maka kata tersebut berarti mengusir. Tapi ketika kata pergi diucapkan dengan intonasi datar (pergi), maka kata tersebut sanggup bermaksud sebuah bujukan atau perintah halus.

Secara umum kita sanggup mempersembahkan intonasi menurut jenis kalimat yang sudah umum sebagai diberikut:
Jenis KalimatIntonasi
Kalimat tanyaNaik, agak panjang, dan memakai tanda tanya (?) di selesai kalimat
Kalimat diberitaIntonasi selesai turun dan memakai tanda baca titik (.) di selesai kalimat
Kalimat perintahIntonasi tinggi dan memakai tanda seru (!) di selesai kalimat

Pengertian Jeda

Jeda ialah hentian sementara pada ujaran dan biasanya memakai tanda baca koma (,), titik (.), tanda spasi (_), titik koma (;), titik dua (:), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Jeda juga menghipnotis perubahan makna dalam suatu kalimat.

Secara garis besar, jeda dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Jeda panjang : tanda titik ( . )
2. Jeda sedang : tanda koma ( , )
3. Jeda pendek : tanda spasi ( _ )

Baca juga : Teknik Membaca Cepat Untuk Pemula dan Lanjutan.

Posisi tanda baca yang dipakai sebagai jeda dalam suatu kalimat akan sangat menghipnotis arti dari kalimat tersebut. Sebagai contoh, perhatikan tiga kalimat diberikut ini:
1. Kata kakak, ayah Tio itu penjahat yang kejam
2. Kata abang ayah, Tio itu penjahat yang kejam
3. Kata abang ayah Tio, itu penjahat yang kejam
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404