BLANTERVIO103

Kelainan Atau Penyakit Pada Sistem Regulasi Koordinasi

Kelainan Atau Penyakit Pada Sistem Regulasi Koordinasi
10/12/2018
Pengaturan tiruana acara tubuh dilakukan oleh sistem koordinasi. Sistem koordinasi atau sistem regulasi ialah sistem organ yang melibatkan sistem saraf (otak dan tulang belakang), sistem endokrin (hormon hipofisis dan epifisis), dan kelima alat indera. Karena sistem regulasi mengatur banyak sekali acara tubuh, maka sistem ini akan sangat menghipnotis kelangsungan hidup manusia. Jika sistem regulasi terganggu, maka beberapa acara tubuh juga akan terganggu. Karena melibatkan sistem saraf, sistem endokrin, dan alat indra, maka gangguan yang terjadi pada sistem saraf sanggup dibagi menurut sistem atau organ yang mengalami gangguan.

melaluiataubersamaini demikian, kita akan mencoba mengelompokkan pembahasan menjadi tiga bagian, yaitu gangguan pada sistem saraf, gangguan pada sistem endokrin, dan gangguan pada alat indera.

Gangguan Pada Sistem Saraf

Gangguan pada sistem saraf sanggup terjadi lantaran beberapa faktor ibarat kecelakaan, infeksi kuman, belum sempurnanya nutrisi, faktor genetik, dan sebagainya. Beberapa penyakit atau gangguan saraf antara lain amnesia, stroke, cutter, migrain, vertigo, sakit kepala, alzheimer, meningitis, poliomielitis, epilepsi, neuritis, transeksi, parkinson, dan neurastonia.

Sakit Kepala
Sakit kepala ialah gangguan saraf yang umum dialami oleh banyak orang. Gangguan pada saraf ini menimbulkan penderita mengalami sakit pada belahan kepala berupa pusing atau pening. Sakit kepala biasanya timbul lantaran sistem saraf terlalu tegang.

Migrain
Migrain atau sakit kepala sebelah ialah kondisi medis yang ditandai dengan munculnya rasa sakit di salah satu belahan kepala kiri atau kanan. Meski sering dianggap sepele, migrain sanggup merusak sel-sel saraf otak jikalau terus berkelanjutan.

Amnesia
Amnesia ialah kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan penderita untuk mengenali insiden atau mengingat apa yang terjadi dalam suatu periode tertentu di masa lampau akhir goncangan batin atau lantaran cedera otak.

Penderita amnesia biasanya akan lupa pada identitas diri, orang-orang terdekat, dan kejadian-kejadian yang sebelumnya ia ketahui dengan baik. Amnesia sering dialami oleh korban kecelakaan.

Stroke
Stroke ialah kondisi medis berupa kerusakan otak yang terjadi akhir pecahnya pembuluh darah di otak. Pembuluh darah otak menjadi pecah lantaran adanya penyumbatan yang menghalangi fatwa darah atau lantaran penyumbatan suatu emboli.

Stroke baisanya terjadi pada penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penyakit ini menimbulkan sebagian tubuh lumpuh dan wajah penderita menjadi tidak simetris.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem Koordinasi.

Cutter
Cutter ialah suatu kondisi medis dimana penderita kerapkali melukai dirinya sendiri dengan banyak sekali cara ibarat menyayat urat nadi, memukul, mencekik, dan sebagainya. Gangguan ini biasa hadir ketika penderita sedang depresi, stress, atau bingung.

Meningitis
Meningitis ialah gangguan saraf yang terjadi lantaran meninges atau membran pelindung otak mengalami peradangan akhir infeksi virus, luka fisik, kanker, atau obat-obatan tertentu. Meningitis termasuk penyakit fokus lantaran sanggup menimbulkan kerusakan kendali gerak, fikiran, bahkan kematian.

Poliomielitis
Poliomielitis yaitu penyakit saraf yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron motor sistem saraf sentra yaitu pada otak dan medula spinalis. Gejala yang ditunjukkan oleh penyakit ini antaralain sakit kepala, demam, kaku duduk, otot sakit, kelumpuhan, dan sebagainya.

Epilepsi
Epilepsi ialah kondisi medis yang ditandai dengan adanya gangguan penghantar impuls listrik pada sel-sel saraf sehingga penderita mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan cairan ibarat busa dari mulutnya.

Epilepsi sanggup terjadi lantaran adanya jaenteng-jaenteng parut di otak yang berasal dari bekas luka sewaktu kelahiran, lantaran infeksi, trauma pada kepala, penerapan obat bius, atau lantaran gangguan metabolisme.

Neuritis
Neuritis ialah gangguan sistem saraf berupa peradangan saraf akhir dampak fisik yang terlalu hiperbola ibarat pukulan pada titik-titik saraf, patah tulang, dan sebagainya. Penyakit ini juga sanggup timbul akhir racun atau lantaran belum sempurnanya vitamin B1, B6 dan B12.

Transeksi
Transeksi ialah kondisi medis yang ditandai dengan adanya kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis. Kerusakan tersebut sanggup terjadi lantaran jatuh dari daerah yang tinggi, tertimpa benda berat, atau lantaran tembakan yang menimbulkan tulang belakang hancur.

Parkinson
Parkinson ialah penyakit saraf yang terjadi lantaran berkurangnya neurotransmitter dopamin pada dasar ganglion. Penderita parkinson akan menunjukkan tanda-tanda ibarat gemetar ketika pulas, gemetar ketika memegang benda, susah untuk bergerak, dan mengalami otot kaku.

Neurastonia
Neurastonia atau lemah saraf ialah gangguan saraf akhir keracunan atau pembawaan lahir. Penderita lemah saraf biasanya praktis marah, kecil hati, dan selalu terlihat kurang bertenaga.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem Gerak.

Gangguan Pada Sistem Endokrin

Gangguan sistem regulasi juga sanggup terjadi lantaran adanya duduk perkara pada sistem endokrin atau hormon ibarat pembengkakan, defisiensi, gangguan fungsi, dan sebagainya. Beberapa gangguan tersebut antaralain sindrom adrenogenital, hipotiroidea, hipertiroidea, struma, dan sindrom cushing.

Sindrom Adrenogenital
Sindrom adrenogenital ialah kelainan pada sistem endokrin yang terjadi akhir belum sempurnanya glukorkortikoid. Kurangnya produksi glukorkortikoid terjadi lantaran enzim pembentuknya tidak diproduksi dalam jumlah ynag cukup. Kondisi ini menimbulkan munculnya tanda-tanda kelabuin sekunder laki-laki pada seorang wanita. 

Sindrom Cushing
Sindrom Cushing ialah kumpulan gejala-gejala penyakit yang terjadi lantaran sekresi glukokortikoid yang berlebihan. Gangguan ini bisa juga timbul lantaran pemdiberian obat-obatan kortikosteroid yang berlebihan. 

Struma
Struma atau penyakit gondok ialah gangguan sistem endokrin yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar tiroid sehingga menimbulkan benjolan pada leher belahan depan. Struma sanggup terjadi lantaran belum sempurnanya yodium atau lantaran perkembangan sel tumor.

Hipotiroidea
Hipotiroidea ialah gangguan yang terjadi lantaran belum sempurnanya hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid sanggup terjadi lantaran makanan yang dikonsumsi tidak mengandung yodium dalam jumlah yang cukup.

Hipertiroidea
Hipertiroidea ialah gangguan sistem endokrin yang ditandai dengan sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Penderita mengalami penurunan berat badan, gemetaran, sering berkeringat, dan jantung berdebar-debar.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem Pernapasan.

Gangguan Pada Alat Indera

Gangguan pada alat indera sanggup terjadi lantaran beberapa faktor ibarat penurunan fungsi, faktor usia, peradangan, difesiensi nutrisi, imbas penyakit lain, dan sebagainya.

Beberapa gangguan pada alat indera antaralain hipermetropi, miopi, presbiopi, astigmatis, himeralopi, buta warna, rabun senja, katarak, anosmia, rhinitis alergika, mati rasa, kanker lidah, radang telinga, tuli, kusta, kutu air, panu, dan sebagainya.

Hipermetropi
Hipermetropi atau rabun akrab ialah kondisi medis dimana mata tidak sanggup melihat benda-benda yang jaraknya akrab lantaran lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning.  Penderita rabun akrab sanggup ditolong memakai lensa cembung.

Miopi
Miopi atau rabun jauh ialah gangguan mata yang menimbulkan mata tidak sanggup melihat benda-benda yang jaraknya jauh. Hal ini terjadi lantaran lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning. Penderita sanggup ditolong dengan lensa cekung.

Presbiopi
Presbiopi ialah kelainan atau cacat mata berupa penurunan fungsi mata akhir usia lanjut.  Pada presbiopi, lensa mata terlalu pipih dan kemudahan lemah sehingga cahaya sejajar yang hadir diseriuskan di belakang retina.

Astigmatis
Astigmatis yaitu cacat mata yang terjadi akhir tidak meratanya kecembungan kornea sehingga sinar hadir tidak dibiaskan secara merata. Penderita sanggup ditolong dengan lensa silindris.

Himeralopi
Himeralopi atau rabun senja ialah kondisi medis yang ditandai dengan berkurangnya penglihatan dalam keadaan kurang cahaya. Disebut rabun senja lantaran penderita akan mulai kesusahan melihat ketika senja dan malam hari ketika cahaya remang-remang.

Buta Warna
Buta warna ialah kelainan mata yang ditandai dengan ketidakmampuan penderita untuk membedakan warna-warna tertentu. Buta warna termasuk penyakit menurun dan disebabkan oleh tidak sempurnanya jumlah sel konus atau sel kerucut pada retina.

Katarak
Katarak yaitu penyakit mata yang ditandai dengan perubahan lensa mata yang tiruanla bening dan tembus cahaya menjadi keruh sehingga menimbulkan gangguan penglihatan. Umumnya terjadi akhir proses penuaan, obat-obatan, imbas penyakit tertentu, atau lantaran faktor bawaan.

Anosmia
Anosmia yaitu kondisi medis yang ditandai dengan berkurangnya kemampuan hidung untuk membaui. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan di dalam hidung, terutama saraf yang ada pada hidung menuju otak.

Rhinitis alergika
Rhinitis alergika atau alergi ialah gangguan pada hidung akhir reaksi sistem kekebalan tubuh yang hiperbola terhadap partikel-partikel yang ada di udara.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem pencernaan Makanan.

Mati Rasa
Mati rasa ialah gangguan pada pengecap yang terjadi lantaran kerusakan pada jaenteng saraf di otak yang berafiliasi dengan indra pengecapan. Mati rasa pada pengecap sanggup bersifat sementara atau besifat permguan.

Kanker Lidah
Kanker pengecap ialah kondisi medis yang timbul akhir berkembangnya sel-sel kanker di dalam lidah. kanker pengecap sanggup menyerang perokok aktif dan diperburuk dengan kebiasaan konsumsi alkohol.

Radang Telinga
Radang indera pendengaran atau otitis ialah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa indera pendengaran tengah, tuba eustachius. Peradangan menimbulkan penghantaran suara ke indera pendengaran dalam menjadi terganggu.

Tuli
Tuli ialah kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan penderita untuk mendengar dengan jelas. Tuli terjadi akhir kerusakan pada saraf pendengaran, akhir infeksi bakteri, atau infeksi jamur.

Kusta
Kusta yaitu penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh baktery Mycobacterium leprae. Penyakit ini ialah tipe penyakit granula matosa pada saraf tepi dan mukosa dari kanal pernapasan atas.

Baca juga : Kumpulan Soal dan Jawaban Sistem Ekskresi.

Kutu Air
Kutu air ialah gangguan pada kulit akhir infeksi jamur. Kutu air biasanya menyerang kulit belahan kaki tepatnya di antara jari-jari kaki.

Panu
Panu ialah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia fulfur. Penyakit panu ditandai oleh bercak putih yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada ketika berkeringat. Panu menyerang banyak sekali belahan kulit tubuh ibarat punggung, wajah, dada, dan sebagainya.

Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404