BLANTERVIO103

Cara Memilih Orde Reaksi Dan Bentuk Grafik Reaksi

Cara Memilih Orde Reaksi Dan Bentuk Grafik Reaksi
10/11/2018
Laju reaksi sanggup ditetapkan dalam bentuk persamaan mirip yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya. Dalam persamaan tersebut, terdapat orde reaksi yang menjadi pangkat dari serius reaktan. Konsentrasi zat pereaksi dan laju reaksi biasanya diperoleh menurut data percobaan, sedangkan orde reaksi harus dihitung terlebih lampau memakai data yang sudah diperoleh. Pada peluang ini, kita akan mengulas tentang definisi order reaksi dan cara mementukan orde reaksi menurut data percobaan.

Definisi Orde Reaksi

Orde reaksi yaitu bilangan yang menyatakan besar dampak serius reaktan terhadap laju reaksi. Pada persamaan laju reaksi, orde reaksi yaitu jumlah dari orde reaksi terhadap masing-masing zat pereaksinya.

Pada reaksi sederhana (biasanya berlaku untuk reaksi homogen), orde reaksi sanggup ditentukan menurut koefisien reaksinya. Misalnya reaksi A(g) → B(g) mempunyai orde reaksi 1 dan A(g) + 2B(g) → C(g) mempunyai orde reaksi 1 + 2 = 3. Untuk reaksi yang kompleks, orde reaksi harus ditentukan menurut data percobaan.

Berdasarkan besar dampak serius reaktan, maka reaksi sanggup dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu reaksi orde nol, reaksi orde satu, reaksi orde dua, dan reaksi orde negatif. Berikut grafik laju reaksi terhadap serius untuk orde nol, orde satu, dan orde dua.


Keterangan :
  1. Reaksi Orde Nol
    Reaksi orde nol yaitu reaksi yang tidak bergantung pada serius pereaksi. Karena ordenya nol, maka berlaku :
    v = k [M]0 = k

    Dari persamaan di atas terperinci terliha bahwa jikalau orde reaksi sama dengan nol, maka laju reaksinya akan sama dengan tetapan laju reaksi. melaluiataubersamaini demikian laju reaksinya tetap. Karena tetap, maka grafiknya berbentuk garis lurus mendatar mirip gambar 1 di atas.

  2. Reaksi Orde Satu
    Reaksi orde satu yaitu reaksi yang laju reaksinya berbanding lurus dengan serius pereaksinya. Karena ordenya sama dengan satu, maka berlaku :
    v = k [M]1 = k [M]

    Persamaan reaksi orde satu ialah persamaa linear (garis lurus) sehingga bentuk grafiknya berupa grais lurus dengan kemienteng tertentu mirip gambar 2 di atas.

  3. Reaksi Orde Dua
    Reaksi orde dua yaitu reaksi yang laju reaksinya berubah secara kuadrat terhadap perubahan serius pereaksinya. Karena ordenya sama dengan dua, maka berlaku :
    v = k [M]2

    Persamaan reaksi orde dua ialah persamaan kuadrat sehingga bentuk grafiknya terlihat (menyerupai grafik eksponensial) mirip gambar tiga di atas.

  4. Reaksi Orde Negatif
    Jika laju reaksi berbanding terbalik dengan serius reaktan, maka reaksi tersebut ialah reaksi orde negatif. Karena berbanding terbalik, apabila serius pereaksi diperbesar, maka laju reaksi akan menjadi lebih kecil.
Laju reaksi sanggup ditetapkan dalam bentuk persamaan mirip yang sudah dibahas pada artike Teknik Menentukan Orde Reaksi dan Bentuk Grafik Reaksi

Penentuan Orde Reaksi


Berikut cara memilih orde reaksi menurut data percobaan :
  1. Tentukan persamaan laju reaksinya 
    Secara umum persamaan laju reaksi sanggup ditulis sebagai diberikut :
    v = k [A]m.[B]n

    m = orde reaksi terhadap zat A
    n = orde reaksi terhadap zat B
    m + n = orde reaksi

  2. Tentukan orde reaksi terhadap zat A (m)
    Untuk memilih orde reaksi terhadap A (nilai m), lihat percobaan yang serius zat B-nya sama, kemudian bandingkan persamaan laju reaksinya. Misalnya percobaan yang serius B-nya sama yaitu percobaan nomor 1 dan 2.
    v1  = k [A1]m.[B]n
    v2 k [A2]m.[B]n

    Karena tetapan laju reaksi (k) dan serius B tetap, maka :
    v1  = [A1]m
    v2 [A2]m

    melaluiataubersamaini :
    v1 = laju reaksi pada percobaan nomor 1
    v2 = laju reaksi pada percobaan nomor 2
    A1 = serius zat A pada percobaan nomor 1
    A2 = serius zat A pada percobaan nomor 2

  3. Tentukan orde reaksi terhadap zat B (n)
    Untuk memilih orde reaksi terhadap B (nilai n), lihat percobaan yang serius zat A-nya sama, kemudian bandingkan persamaan laju reaksinya. Misalnya percobaan yang serius A-nya sama yaitu percobaan nomor 1 dan 3.
    v1  = k [A]m.[B1]n
    v3 k [A]m.[B3]n

    Karena tetapan laju reaksi (k) dan serius B tetap, maka :
    v1  = [B1]n
    v3 [B3]n

    melaluiataubersamaini :
    v1 = laju reaksi pada percobaan nomor 1
    v3 = laju reaksi pada percobaan nomor 3
    B1 = serius zat B pada percobaan nomor 1
    B3 = serius zat B pada percobaan nomor 3.

Sesudah nilai m dan n diperoleh, maka orde reaksi (total) sanggup ditentukan. Orde reaksi yaitu jumlah dari m ditambah n. 
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404