BLANTERVIO103

Jenis-Jenis Puisi Lama, Puisi Baru, Dan Kontemporer

Jenis-Jenis Puisi Lama, Puisi Baru, Dan Kontemporer
10/09/2018
Puisi ialah salah satu bentuk karya sastra yang cenderung praktis dikenali alasannya ialah mempunyai suatuu karakter yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Puisi ialah sebuah karya yang memakai bahasa cenderung singkat, padat, dan sebagian besar menekankan penerapan kata-kata kiasan dengan gaya bahasa atau majas tertentu untu meningkatkan kesan. Dari sekian banyak karya sastra, puisi termasuk karya yang memerlukan kemerduan dalam pengungkapannya. Karena cenderung memakai kata-kata bermakna konotatif serta kiasan, puisi membutuhkan budi sehat untuk memahami maksudnya dan terkadang sanggup menimbulkan beberapa arti yang tidak sama. Pembaca mungkin akan mengartikan isi puisi secara tidak sama dengan makna yang dimaksudkan oleh penulisnya. Meski demikian, umumnya sebuah puisi sanggup diketahui maknanya dengan memanfaatkan parafrase, yaitu mengubahnya menjadi bentuk prosa dengan menambahkan beberapa kata atau klausa sehingga membentuk kalimat yang praktis dipahami. Pada peluang ini, Bahan berguru sekolah akan mengulas beberapa jenis puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer.

Jenis-jenis Puisi Lama

Puisi usang ialah jenis puisi yang masih sangat terikat oleh aturan-aturan tertentu menyerupai jumlah kata dalam satu baris, banyak suku kata dalam tidap baris, jumlah baris dalam satu bait, rima atau persajakan, dan irama. Karena aturan-aturan tersebut, maka puisi usang umumnya mempunyai ciri-ciri yang praktis dikenali.

Berikut beberapa ciri dari puisi lama:
1. Terikat hukum atau contoh tertentu
2. Umumnya ialah puisi rakyat
3. Biasanya nama pengarang tidak diketahui
4. Umumnya ialah sastra lisan
5. Disampaikan dari ekspresi ke mulut

Tidak tiruana puisi usang memakai hukum yang sama. Oleh alasannya ialah itu, terciptalah beberapa jenis atau bentuk puisi usang dengan hukum tersendiri. Beberapa jenis puisi usang yang paling terkenal antaralain pantun,
mantra, syair, dan gurindam.

#1 Ciri-ciri Pantun
Pantun ialah bentuk puisi usang yang mempunyai sajak a-b-a-b. Deengan penerapan sajak tersebut, tentu pantun sangat praktis dikenali. Dahulu, pantun menjadi salah satu bentuk komunikasi antar orang baik melalui berbalas pantun atau melalui lagu.

Puisi ialah salah satu bentuk karya sastra yang cenderung praktis dikenali alasannya ialah memili JENIS-JENIS PUISI LAMA, PUISI BARU, DAN KONTEMPORER

Beberapa ciri-ciri pantun antaralain:
1. Bersajak a-b-a-b
2. Terdiri dari empat baris dalam satu bait
3. Tiap baris terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata
4. Baris pertama dan kedua ialah sampiran
5. Baris ketiga dan keempat ialah isi

Selain pantun, dikenal juga beberapa bentuk puisi usang yang menyerupai dengan pantun, yaitu karmina, seloka, dan taliban. Karmina ialah pantun kilat yang lebih pendek bersajak aa-aa, aa-bb serta tidak mempunyai sampiran.
Seloka ialah pantun yang saling berkait sedangkan talibun ialah pantun genap yang terdiri dari 6, 8, atau 10 baris tiap baitnya.

misal pantun :
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu bersunguh-sunguh
Jangan hingga ada yang ketinggalan

Baca juga : Ciri-ciri Karya Ilmiah, Jenis dan Sistematika Penulisan.

#2 Ciri-ciri Mantra
Mantar ialah puisi usang yang umunya dipakai dalam upacara akhlak atau keagamaan. Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga sanggup menimbulkan imbas atau kesan tertentu jikalau dibaca atau diucapkan.

Beberapa ciri-ciri mantra antaralain:
1. Bersifat sakti atau mengandung kekuatan magis
2. Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde
3. Menggunakan bahasa khusus yang bersifat esoferik
4. Cenderung lebih bebas dalam hal suku kata, baris, atau sajak
5. Biasanya dipakai dalam upacara keagamaan

#3 Ciri-ciri Syair
Syair ialah bentuk puisi usang yang terdiri dari empat baris isi tiap bait dan bersajak aaaa. Syair berasal dari Arab dan umumnya meliputi wacana cerita inspiratif atau nasihat.

Beberapa ciri-ciri syair antaralain:
1. Terdiri dari empat baris
2. Bersajak aaaa
3. Semua baris ialah isi
4. Umunya meliputi nasihat

#4 Ciri-ciri Gurindam
Gurindam ialah bentuk puisi usang yang terdiri dari dua baris tiap bait dan bersajak aa. Sama menyerupai syair, gurindam biasanya juga meliputi pesan tersirat atau petuah.

Beberapa ciri-ciri gurindam antaralain:
1. Terdiri dari dua baris
2. Bersajak aa
3. Biasanya meliputi pesan tersirat atau petuah
4. Baris pertama ialah soalan atau masalah
5. Baris kedua meliputi jawabanan atau akibat

Jenis-jenis Puisi Baru

Puisi gres ialah bentuk puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan-aturan yang mengikat puisi usang sehingga cenderung lebih bebas. Puisi gres berkembang dari puisi usang yang sudah menerima efek dari luar yang puisinya tidak terikat oleh hukum rima, jumlah baris, atau jumlah suku kata.

Berdasarkan bentuknya, puisi gres dibagi menjadi:
1. Distichon : terdiri dari dua baris tiap bait (puisi dua seuntai)
2. Terzina : terdiri dari tiga baris tiap bait (puisi tiga seuntai)
3. Kuartet : terdiri dari empat baris tiap bait (puisi empat seuntai)
4. Quin : terdiri dari lima baris tiap bait (puisi lima seuntai)
5. Sektet : terdiri dari enam baris tiap bait (puisi enam seuntai)
6. Septime : terdiri dari tujuh baris tiap bait (puisi tujuh seuntai)
7. Stanza : terdiri dari delapan baris (puisi delapan seuntai)
8. Soneta : terdiri dari empat belas baris

Baca juga : Aturan Penggunaan Huruf Kapital, Huruf Miring, dan Singkatan.

Jenis-jenis Puisi Kontemporer

Puisi kontemporer ialah jenis puisi yang sudah tidak memakai kaidah penulisan puisi pada umumnya. Para penulis cenderung lebih bebas mengekspresikan gagasannya tanpa memperhatikan aturan-aturan atau contoh tertentu. Puisi kontemporer lebih mengutamakan isi daripada bentuk.

#1 Puisi Mini Kata
Puisi mini kata ialah jeni puisi kontemporer yang memakai jumlah kata sangat terbatas atau sedikit. Puisi mini kata biasanya dilengkapi dengan tanda baca atau tanda menolong tertentu menyerupai huruf, garis, titik, dan sebagainya.

#2 Puisi Konkret
Puisi faktual ialah puisi kontemporer yang membuat suara dan kata menjadi berwujud. Puisi jenis ini mencoba menghadirkan gagasan senyata mungkin sehingga mencoba menemukan lafal atau suara yang sempurna untuk menunjukkan suara dan kata.

#3 Puisi Tanpa Kata
Sesuai dengan namanya, puisi tanpa kata ialah puisi kontemporer yang tidak memakai kata. Puisi jenis ini lebih mengutamakan penerapan titik, garis, atau simbol tertentu untuk mengespresikan suatu gagasan atau ungkapan.

#4 Puisi Mbeling
Puisi mbeling ialah puisi kontemporer yang cenderung menghadirkan humor dan corak kelakar melalui lagu sederhana. Puisi mbeling biasanya dipakai untuk mengekspresikan sebuah Koreksian sosial dan cenderung bebas dalam pemilihan atau penggunaa kata.

#5 Puisi Multi Lingual
Puisi multi lingual ialah jenis puisi kontemporer yang memakai kata atau kalimat dari banyak sekali bahasa, baik bahasa tempat ataupun bahasa asing. Jenis puisi ini terkesan unik alasannya ialah mencampurkan beberapa kata dari bahasa yang tidak sama.

#6 Puisi Tipografi
Puisi tipografi ialah puisi kontemporer yang mengutamakan wujud atau bentuk fisik puisi untuk memperkuat ekspresi puisi tersebut. Dalam puisi ini, wujud fisik puisi yang biasanya dihasilkan dari cara penulisan yang diatur sedemikian rupa termasuk salah satu unsur puisi.

#7 Puisi Mantar (Supra Kata)
Puisi supra kata ialah puisi kontemporer yang cenderung memutarbalikkan kata-kata konvesional serta menemukan kata-kata gres yang belum pernah ada sebelumnya. Puisi menyerupai ini biasanya menimbulkan kesan magis alasannya ialah cenderung mementingkan aspek suara dan ritme.

#8 Puisi Idiom Baru
Sesuai dengan namanya, puisi idiom gres ialah puisi kontemporer yang cenderung memakai idiom atau ungkapan baru. Puisi jenis ini biasanya menyajikan kata-kata dalam cara yang tidak sama dari umumnya sehingga dihasilkan ungkapan dengan makna baru.

Baca juga : Pengertian, Unsur-unsur Drama dan Jenis Drama.
Share This Article :

TAMBAHKAN KOMENTAR

3612692724025099404