Karakter Otot
Otot disusun oleh dua macam filamen utama yaitu aktin dan miosin. Aktin dan miosin ialah serabut protein yang tidak praktis larut dan ialah protein utama dalam otot. Campuran keduanya membentuk aktomiosin. Selain itu, otot juga didukung oleh protein miogen, yaitu protein yang praktis larut.Miogen dibuat oleh asetilkolin yang terurai ketika otot terangsang. Asetilkolin ialah senyawa protein yang sangat peka terhadap rangsangan. Sesudah terbentuk, miogen akan memicu terbentuknya aktomiosin. Ketika miogen terkena akotmiosin, maka otot akan berkontraksi dan mengakibatkan tulang bergerak.
Otot menjadi alat gerak aktif lantaran mempunyai kemampuan untuk berkontraksi dan berelaksasi. Ketika otot berkontraksi, maka otot akan memendek. Sebaliknya, otot akan memanjang ke bentuk tiruanla ketika otot berelaksasi. Otot akan berkontraksi ketika melaksanakan acara dan berelaksasi ketika diberistirahat.
Selain sanggup berkontraksi dan berelaksasi, sebagai alat gerak aktif, otot juga mempunyai kemampuan lain yang sangat menguntungkan bagi pergerakan tubuh, yaitu kemampuan berekstensi. melaluiataubersamaini kemampuan ini, otot sanggup memanjang dari ukuran tiruanla.
melaluiataubersamaini demikian, sebagai alat gerak aktif otot mempunyai tiga kemampuan utama, yaitu:
1. Kontraksibilitas : kemampuan memendek dari ukuran tiruanla
2. Ekstensibilitas : kemampuan memanjang dari ukuran tiruanla
3. Elastisitas : kemampuan kembali ke ukuran tiruanla.
Otot rangka atau otot lurik sanggup menggerakan rangka lantaran otot lurik menempel pada tulang dan diikat oleh tendon, yaitu jaenteng ikat antara tulang dan otot. Berdasarkan perlekatan pada tulang, tendon dibedakan menjadi dua jenis, yaitu origo dan insersio.
#1 Origo
Origo ialah tendon yang menempel pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi. melaluiataubersamaini kata lain, perlekatan atau tendon origo mengakibatkan tulang tidak sanggup digerakkan atau spesialuntuk sedikit bergerak selama otot berkontraksi.
#2 Insersio
Insersio ialah tendon yang menempel pada tulang yang sanggup bergerak ketika otot berkontraksi. Karena tulang daerah otot menempel sanggup bergerak, maka tulang tersebut akan bergerak ketika otot berkontraksi.
Sifat Kerja Otot, Antagonis dan Sinergis
Berdasarkan gerakan yang dihasilkan, sifat kerja otot dibedakan menjadi dua jenis, yaitu antagonis dan sinergis. Otot-otot yang bekerja secara antagonis disesebu sebagai otot antagonis dan otot-otot yang bekerja secara sinergis disebut otot sinergis.#1 Otot Antagonis
Antagonis ialah sifat kerja otot yang kontraksinya menjadikan dampak gerak yang berlawanan. Beberapa gerakan yang dihasilkan oleh otot antagonis antaralain:
a). Fleksor (membengkokkan) >< ekstensor (meluruskan)
b). Abduktor (menjauhi tubuh) >< adduktor (mendekati tubuh)
c). Supinator (menengadah) >< pronator (menelungkup)
d). Elevator (mengangkat) >< depresor (menurunkan)
#2 Otot Sinergis
Sinergis ialah sifat kerja otot yang kontraksinya menjadikan gerak searah. melaluiataubersamaini kata lain, otot-otot ini bekerja untuk menghasilkan gerakan yang arahnya sama contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.
Kontraksi Otot Model Sliding Filaments
Otot lurik tersusun dari kumpulan serabut halus yang dikenal sebagai miofibril. Miofibril ini terdiri dari sejumlah protein miofilamen berupa aktin dan miosin. Berdasarkan model sliding filaments, kontraksi otot terjadi menurut adanya dua set filamen aktin dan miosin di dalam sel otot kontraktil.Filamen aktin disebut juga filamen tipis dan filamen miosin disebut juga filamen tebal. Filamen tebal terdiri dari ujung molekul miosin yang memanjang. Kepala molekul miosin menjulur ke arah filamen tipis sebagai jembatan silang yang potensial sebagai penghubung filamen-filamen tersebut.
Pada mode sliding filaments, terdapat beberapa bagian, yaitu:
1. Sarkomer : penggalan miofibril yang terletak antara dua garis Z
2. Zona H : penggalan terperinci di antara dua pita petang
3. Pita A : pita petang yang disusun oleh filamen tebal
4. Pita I : pita terperinci yang disusun oleh filamen tipis
5. Garis Z : daerah bertautnya filamen tipis
Mekanisme kontraksi otot diawali dengan pembentukan asetilkolin, yaitu zat yang peka terhadap rangsangan. Pembentukan kolin menjadi asetilkolin berlangsung di dalam otot. Proses ini diikuti oleh proses penggabungan ion kalsium, troponium, dan tropomisin yang memicu terbentuknya aktomiosin.
Rangsangan akan diterima oleh asetilkolin dan pada ketika itu aktomiosin akan memendek atau berkontraksi. Saat otot berkontraksi, pita I akan menyempit dan zona H akan hilang lantaran garis Z saling mendekat. Besar penyempitan pita I tergantung pada kekuatan kontraksi.
Agen Slot JDB Online 24 Jam Terbaik Dan Terpercaya Di Indonesia
ReplyDelete**Bonus Jackpot Ratusan Juta Setiap Hari**
Link Pendaftaran : https://www.linkaja88.net/situs-daftar-slot-jdb-24-jam-online/
Link Promo 15% : https://bit.ly/regisbvgaming
Layanan Whatsapp 24 Jam : +62812-2222-995
• Slot JDB
• Situs Daftar Slot JDB
• Situs Slot JDB 24 Jam