Untuk memahami algoritma dasar, anda perlu memahami konsep dasarnya, ibarat yang pernah saya tulis di artikel sebelumnya tentang memahami konsep dasar algoritma untuk pemula, konsepnya bahwasanya sederhana, bahkan kita sanggup mulai mengenal algoritma memakai konsep yang sanggup kita temukan di kehidupan sehari-hari, ibarat contohnya ketika anda ingin menukarkan isi 2 buah gelas, yang 1 berisi susu dan gelas lainnya berisi kopi, coba anda fikirkan bagaimana cara menukarkan isi kedua gelas tersebut.
Pengenalan Konsep algoritma dalam kehidupan sehari-hari
Ya...saya yakin cara anda sanggup jadi sama dengan apa yang saya fikirkan, yaitu dengan menyediakan 1 gelas kosong lalu pindahkan isi salah satu gelas contohnya kopi ke gelas yang kosong tersebut, dan gelas berisi susu tuangkan ke gelas kosong yang sebelumnya berisi kopi, lalu gelas yang kosong yang sudah diisi kopi tuangkan ke gelas kosong yang sebelumnya berisi susu, maka selesai. gimana gampang bukan. Ketika anda memikirkan sebuah solusi atau langkah penyelesaian untuk kasus di atas, secara tidak eksklusif anda sudah bersentuhan dengan cara berfikir algoritma.Ilustrasi langkah-langkah penyelesaian problem untuk kasus tersebut akan terlihat ibarat gambar di bawah ini:
C yakni gelas kosong,
langkah 1: isi dari gelas A tuangkan ke C
langkah 2: isi dari gelas B tuangkan ke gelas A yang kosong isinya sudah dituangkan ke gelas C
langkah 3: isi dari gelas C tuangkan ke gelas B yang sudah kosong
Dalam 3 langkah kasus di atas sanggup terselesaikan
Langkah-langkah Penyelesaian kasus di atas tanpa anda sadari sama dengan langkah-langkah penyelesaian memakai algoritma.
Konsep Struktur Algoritma
Langkah-langkah penyelesaian memakai algoritma mempunyai hukum khusus, biasanya memakai pendekatan bahasa pemrograman yang ada, kalau targetnya yakni untuk mempelajari bahasa pemrograman pascal, maka struktur algoritma juga akan memakai pendekatan struktur dalam bahasa pemrograman pascal, begitu juga untuk algoritma bahasa pemrograman lainnya.
Struktu algoritma yakni hukum penulisan algoritma untuk memecahkan suatu kasus. bahwasanya untuk problem struktur yang serupa dengan algoritma tanpa anda sadari anda juga sering terlibat, ibarat contohnya ketika anda diminta oleh guru matematika atau fisika untuk menuntaskan kasus matematika dalam bentuk soal cerita.
Kebanyakan langkah-langkah penyelesaian soal tersebut strukturnya kurang lebih akan ibarat ini:
Diketahui:
Cantumkan apa saja data yang diketahui di dalam soal yang sanggup membantu untuk mecahkan soal;
Ditanyakan:
Apa yang harus dipecahkan
Jawab:
Berisi uiraian penyelesaian soal hingga ditemukan jawabannya.
Saya yakin, ketika anda mengenyam kursi SD, Sekolah Menengah Pertama penyelesaian dengan langkah-langkah di atas sering anda temui, kalau dihubungkan dengan algoritma, maka cara penyelesaian soal di atas tidak jauh berbeda dengan algoritma, yang membedakan yakni struktrunya saja. ketika dipecahkan di algoritma strukturnya sedikit berbeda.
Pengenalan Konsep Variable dan Tipe data dalam Algoritma
Untuk pemula saya yakin anda akan sulit memahami apa itu variable dan apa itu tipe data? untuk apa?. coba baca lagi dan perhatikan kasus algoritma untuk menukarkan 2 gelas berisi susu dan kopi diatas.
Secara tidak eksklusif di kasus di atas anda sudah bersentuhan dengan variable dan tipe data, biar anda lebih paham perihal variable dan tipe data saya akan memakai ilustrasi kasus tersebut.
Gelas gelas yang digunakan, bisa dianalogikan sebagai Variable, jadi variable itu semacam wadah untuk menampung sesuatu.
Kopi dan Susu, yang sanggup ditampung oleh gelas itu sanggup dianalogikan sebagai Tipe data.
Makara kesimpulannya, variable sanggup anda interpretasikan sebagai sebuah penampung atau wadah, sedangkan tipe data sanggup anda interpretasikan sebagai jenis isi yang sanggup ditampung oleh variable. hingga sini semoga anda paham.
Makara ketika anda bersentuhan dengan penyelesaian problem memakai algoritma andapun akan sering berinteraksi dengan variable dan tipe data, anggap saja keduanya ibarat ilustrasi diatas, sehingga ketika berinteraksi dengan variable dan tipe data anda jadi tau maksudnya
Struktur Penulisan algoritma
Struktur dalam algoritma yakni hukum atau metode khusus penulisan berupa langkah-langkah untuk penyelesaian suatu problem yang akan dipecahkan yang merepresentasikan proses yang terjadi di dalam kegiatan secara terkomputerisasi. beberapa metode penulisan dalam algoritma meliputi:
- Menggunakan bahasa alami atau natural language, bahasa inggris, bahasa indonesia atau bahasa lainnya
- Menggunakan flowchart atau skema alir dokumen
- Menggunakan notasi pseudocode
Sedangkan struktur algoritma terdiri dari 3 bab yaitu sebagai berikut:
- Bagian Header atau kepala, awal penulisan algoritma biasanya mewakili judul algoritma yang biasanya diawali dengan kata kegiatan diikuti oleh judul program.
- Bagian Pendeklarasian, Disini tempatnya untuk mendeklarasikan atau menyebutkan variable-variable yang nanti akan dipakai untuk membantu proses penyelesaian (lihat lagi konsep algoritma untuk kasus menukar 2 isi gelas di atas)
- Bagian body atau tubuh algoritma, ini untuk menguraikan langkah-langkah urutan proses penyelesaian hingga problem terpecahkan.
Contoh Penulisan algoritma :
Program cetak_kata
{program ini untuk menampilkan kata "Selamat datang" pada layar monitor}
Deklarasi
X: string {X yakni nama variable dan string yakni tipe datanya, variable dengan tipe data string digunakan untuk menampung tulisan}
Algoritma:
X <-- Selamat tiba { tanda panah <-- ini artinya kata selamat tiba diisikan pada variable X, jadi variable X ibarat wadahnya dan kata selamat tiba yakni isinya}
Write(X) {perintah write(X) yakni untuk mencetak isi yang terdapat di dalam variable X}
Struktur Penulisan Algoritma dengan Bahasa Natural
Struktur penulisan algoritma sanggup memakai bahasa natural (bahasa indonesia misalnya) sehingga algoritma lebih gampang dipahami, struktur algoritma dengan bahasa natural biasanya disajikans secara singkat terang dan padat serta gampang dimengerti dan sanggup mewakili proses yang akan dilakukan. tidak mempunyai hukum baku yang penting gampang dipahami.
Contoh Struktur penulisan algoritma dengan bahasa natural:
Program Menampilkan goresan pena di layar komputer
Deklarasi
Menggunakan variable X untuk menampung kata yang akan dicetak
Algoritma:
1. Variable X diisi dengan kata "Selamat datang"
2. Cetak isi dari variable X di layar komputer
3. Selesai.
Contoh di atas hanya pola sederhana saja, uraian langkah-langkah proses penyelesaian mungkin ankan berbeda sesuai dengan kasus yang ingin dipecahkan.
Struktur Algoritma dengan Flowchart
Dulu ketika komputer gres ditemukan pemecahan problem diselesaikan memakai Bentuk bangkit ruang yang mempunyai arti khusus, kini skema ini dikenal sebagai flowchart atau skema alir yang menandakan skema alir data (flowchart) secara logika.
Gaya penulisan algoritma dengan flowchart sifatnya standar dan penggunaannya sama yang ketika ini banyak dipakai sebagai media berkomunikasi dan dokumentasi. pedoman ketika memakai metode flowchart yakni sebagai berikut:
- Aturan Peletakan simbol skema alir (flowchart) sebaiknya dari atas ke bawah di mulai dari sebelah kiri halaman.
- Setiap simbol mewakili kegiatan yang harus ditulis dengan jelas
- Dimulai dengan simbol Start dan diakhiri dengan simbol END
- Setiap kegiatan harus mempunyai input dan menghasilkan output
- Nama kegiatan atau proses di dalam flowchart sebaiknya memakai kata kerja ibarat hitung, entry data dll.
- Setiap kegiatan di flowchart harus mempunyai alur dan proses secara rinci dan jelas
- Kegitan yang terpotong alasannya yakni keterbatasan halaman akan dipotong dengan terang memakai simbol penghubung.
Jenis skema alir flowchart yakni 5 jenis sebagai berikut:
- Bagan alir sistem, menjelaskan urutan setiap mekanisme dalam sistem
- Bagan alir dokumen (document flowchart), yang menandakan arah anutan data laporan atau formulir pada sub kegiatan atau proses
- Bagan alir skematik (schematic flowchart) ibarat dengan skema alir sistem, untuk menggambarkan skema anutan data pada mekanisme di dalam sistem
- Bagan alir kegiatan (program flowchart), mempunyai kegunaan untuk analisis sistem dengan menggambarkan proses dalam suatu mekanisme program
- Bagan alir proses (process flowchart) skema yang sering dipakai di dalam anutan proses pada teknik industri.
Algoritma flowchart memakai simbol khusus yang harus dipahami dan diingat sebagai berikut:
Contoh Algoritma memakai flowchart
Algoritma flowchart di bawah ini untuk mencetak nilai paling besar dari 3 nilai yang diinput oleh pengguna:
Struktur Algoritma dengan Pseudocode
Pseudo artinya tidak sebenarnya, semu atau samar. Pseode kode yakni sebuah kode notasi yang tidak bahwasanya yang mewakili budi algoritma dan bahasa pemrograman.
Pseudo kode tidak mempunyai hukum penulisan khusus, tidak ibarat dalam bahasa pemrograman. pedoman penulisan algoritma dengan pseudocode yakni sebagai berikut:
1. Memiliki bab Header yang menandakan judul algoritma, komentar dan deklarasi
2. Memiliki bab tubuh algoritma yang menandakan inti dari proses
3. Memiliki bab selesai proses algoritma
4. Pendeklarasian di bab header tidak jauh berbeda penulisannya dengan algoritma
Contoh penulisan deklarasi
Deklarasi
Nama_variable : tipe data
misal:
Deklarasi X : String
5. Assignment (pernyataan/penugasan) ketika memperlihatkan sebuah nilai pada variable memakai format <--
pola :
angka <-- 100
Dapat diartikan 100 di masukan pada variable angka.
6. Banyak memakai bahasa inggris ibarat misalya
IF...., Read, Write... dll
7. Komentar di tulis dalam tanda kurung kurawal {.....komentar......}
Contoh Algoritma memakai Pseudocode:
program hitung_jumlah_tamu
Deklarasi
bejana : integer
gelas : integer
tamu : integer
Algoritma
bejana <-- 12
gelas <-- 0.25
tamu <-- bejana/gelas
write(tamu)
-
Emoticon